Seminari Garum: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
JohnThorne (bicara | kontrib) Perbaikan pranala |
|||
Baris 1:
{{rapikan}}
'''Seminari Garum''' atau Seminari Menengah Santo [[Vincentius a Paulo]] Garum adalah sebuah lembaga pendidikan awal untuk para calon pastor Katolik. Seminari ini terletak di desa atau lebih tepat Kecamatan Garum, Kabupaten
[[Berkas:Seminari Garum3.jpg|400px|border|right|thumb|Seminari Santo Vincentius a Paulo, Garum, Blitar. Panorama awal tahun 1959. Sumber foto: Missiefront 1959]] == Selintas Sejarah Pendiriannya ==
=== Reportase Pertama ===
Reportase sejarah pendirian Seminari Garum ditulis pertama kali dalam sebuah artikel ringkas oleh Almarhum Romo
Romo Karl Prent CM menulis pengantar artikelnya demikian: "Tanggal 29 Juni 1959, pesta
Dari kutipan reportase Romo Karl Prent CM di atas, Seminari Garum ternyata sudah dimulai (di tempat lain: di sebuah "kamar pastoran yang kotor") sebelas tahun yang silam (dari tahun 1959). Berarti, Seminari Garum memiliki awal pendirian tahun 1948. Dan, diketahui bahwa ketika Seminari Garum pertama kali digunakan tahun 1959, di situ terdapat pula pelajaran filsafat untuk 16 frater. Maksudnya, Seminari Garum pada awalnya juga sekaligus merupakan Seminari Tinggi (bagi para calon CM ketika itu), disamping pendidikan seminari menengah. Seminari Garum didirikan oleh para perintis Gereja Keuskupan Surabaya, para Romo CM, sebagai salah satu "puncak" karya misi bagi Keuskupan Surabaya.<ref>Bdk. dengan artikel dari Romo Jan Wolters CM, "Seminarie St. Vincentius te Surabaya," dalam ''Missiefront'', Agustus 1950, hlm. 150-154. Di dalam artikel itu, Romo Wolters CM menyebut bahwa karya seminari adalah karya puncak dari misi pengorbanan dan perintisan Romo-Romo CM bagi kevikariatan Surabaya.</ref>
Baris 24 ⟶ 25:
Dari awal yang hanya delapan siswa, kini Seminari Menengah St. [[Vincentius a Paulo]] di Garum memiliki siswa sekitar 100-an atau lebih. Pada tahun 1980, di saat rektornya ketika itu Romo Adam van Mensvoort CM, seminari Garum menutup bagian penerimaan "tingkat bawah" atau setara dengan SMP (calon siswa berasal dari lulusan SD). Pertimbangannya: para calon masih terlampau kecil. Sejak saat itu, di Seminari Garum yang ada hanyalah SMA dan kelas di atasnya yang disebut "Kelas IV".
Tujuan Seminari adalah menyelenggarakan pembinaan bagi lulusan SMP/SMA/SMK, yang bersedia mengikuti panggilan khusus untuk terlibat dalam pelayanan rohani sebagai imam di wilayah Keuskupan Surabaya dan Gereja Katolik pada umumnya. Sebagai Prioritas, lulusan Seminari diarahkan untuk memenuhi kebutuhan imam-imam Praja Keuskupan Surabaya dan imam-imam ''[[
Mereka yang tidak melanjutkan studi di jalur imamat pada umumnya tampil sebagai para pemimpin di dalam masyarakat. Tidak sedikit para alumni Garum yang memiliki peran penting di masyarakat dan negara Indonesia, baik di bidang intelektual pendidikan maupun bisnis dan politik. Kebanyakan dari mereka tampil sebagai pemimpin dalam masyarakat dan menjadi tokoh Gereja Katolik setempat.
|