Samaun Bakri: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Jayrangkoto (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Jayrangkoto (bicara | kontrib)
Baris 44:
 
== Kehidupan pribadi ==
Samaun Bakri lahir pada 28 April 1908 di Nagari Kurai Taji, Padang Pariaman, Sumatra Barat, putra dari pasangan Bagindo Abu Bakar dan Siti Syarifah. Ia menempuh pendidikan menengah pertama di ''Vervolgschool'', lalu di [[Sumatera Thawalib]] [[Kota Padang Panjang|Padang Panjang]]. Selain itu, Samaun juga memperbanyak ilmunya dengan berbagai [[kursus]], sepert kursus ilmu politik, bahasa asing, dan lainnya. Ia menikah tiga kali. Dengan istri pertamanya ia dikaruniai anak yang bernama Abdul Muis. Sedangkan istri ketiganya bernama Siti Maryam. Selain Abdul Muis, Samaun juga punya anak lainnya, diantaranya Fuad S. Bakri.<ref name="historia.co.id"/>
 
Samaun juga berperan besar dalam hubunganpada awal hubungan antara Soekarno dengan [[Fatmawati]]. Ketika Soekarno berada di Jakarta setelah bebas dari pengasingan di Bengkulu, Samaun diutus Soekarno untuk membawa pesan dan bingkisan untuk Fatmawati di Bengkulu. Ia bersama [[Abdul Karim Oei Tjeng Hien|Abdul Karim Oei]] dan [[Mohammad Djamil|dr. Djamil]] kemudian juga berperan mengurus pernikahan Fatmawati dengan Soekarno pada [[1 Juni]] 1943, yang diwakilkan teman dekatnya, opseter (pengawas) Sarjono. Setelah pernikahan itu, Samaun kemudian membawa dan mengawal Fatmawati dan rombongannya yang terdiri dari orangtua, serta paman dari ibu Fatmawati, Moh. Kancil, yang juga penjahit pakaian Bung Karno saat di Bengkulu, ke Jakarta.<ref name="historia.co.id"/>
Ia menempuh pendidikan menengah pertama di ''Vervolgschool'', lalu di [[Sumatera Thawalib]] [[Kota Padang Panjang|Padang Panjang]]. Selain itu, Samaun juga memperbanyak ilmunya dengan berbagai [[kursus]], sepert kursus ilmu politik, bahasa asing, dan lainnya.<ref name="historia.co.id"/>
 
Samaun juga berperan besar dalam hubungan awal antara Soekarno dengan [[Fatmawati]]. Ketika Soekarno berada di Jakarta setelah bebas dari pengasingan di Bengkulu, Samaun diutus Soekarno untuk membawa pesan dan bingkisan untuk Fatmawati di Bengkulu. Ia bersama [[Abdul Karim Oei Tjeng Hien|Abdul Karim Oei]] dan [[Mohammad Djamil|dr. Djamil]] kemudian juga berperan mengurus pernikahan Fatmawati dengan Soekarno pada [[1 Juni]] 1943, yang diwakilkan teman dekatnya, opseter (pengawas) Sarjono. Setelah pernikahan itu, Samaun kemudian membawa dan mengawal Fatmawati dan rombongannya yang terdiri dari orangtua, serta paman dari ibu Fatmawati, Moh. Kancil, yang juga penjahit pakaian Bung Karno saat di Bengkulu, ke Jakarta.<ref name="historia.co.id"/>
 
== Rujukan ==