7 Manusia Harimau (seri televisi): Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k ←Suntingan 112.215.44.125 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh Relly Komaruzaman |
|||
Baris 43:
[[Sinetron]] ini ditayangkan [[RCTI]] setiap hari mulai pukul 20:45 [[WIB]].
== Sinopsis ==
Gumara adalah seorang [[guru]] yang minta ke dinas untuk dipindahkan ke sebuah [[desa]] di [[Bengkulu]]. Saat di Kecamatan Kayu Lima, ia merasakan udara dan alam yang cocok dengan habitatnya. Menurut neneknya, itu adalah tempat lahir ayahnya yang bernama Peto Alam. Dikarenakan terancam, ibu beserta neneknya membawanya lari dari Desa Kumayan yang merupakan sebuah desa di Kecamatan Kayu Lima yang selalu diliputi kabut, kabut pegunungan yang sekaligus kabut misteri yang sulit diterima logika. Penduduk desa tetangga Kumayan memberi julukan yang sangat menyeramkan bagi desa itu, yaitu "gudang ilmu hitam". Di sana bersemayam para manusia yang memiliki ilmu harimau yang sebenarnya untuk menjaga [[kebun]] [[kopi]] mereka yang luas dari gangguan pencuri yang takut kalau melihat [[harimau]]. Ayah dan ibunya adalah keturunan ketiga [[manusia harimau]], dan ia merupakan keturunan keempat. Ia menganggap itu hanyalah mitos belaka.
Baris 52:
Banyak hal-hal baru yang Gumara temui di lingkungan barunya, mulai dari gangguan di rumahnya, bahkan ia pun sempat harus masuk [[penjara]] karena dituduh membunuh, kena [[teluh]], sampai menjadi perhatian para keturunan manusia harimau lainnya seperti Lebai Karat, Putih Kelabu, Rajo Langit, dan Humbalang. Mereka mulai mencurigai bahwa Gumara adalah manusia harimau ketujuh yang selama ini mereka tunggu untuk menyempurnakan kelompok mereka. Gerak-gerik Gumara sangat diperhatikan, karena jika ia menolak kelompok tersebut maka nyawanya bisa terancam. Tidak hanya itu, Gumara juga harus dihadapkan kepada dua gadis cantik, Karina dan Pita Loka. Mereka keturunan manusia harimau, maka keduanya memiliki kesaktian dan pintar. Mereka berdua juga bersekolah di tempat Gumara mengajar.
Gumara terlibat lebih dalam di lingkungan Kumayan. Awalnya ia hanya ingin menjadi guru yang mengajar [[fisika]] dan [[matematika]] serta mengenal sejarah hidup silsilah keluarganya, tetapi ternyata kehadirannya di Desa Kumayan menimbulkan kemelut yang berkelanjutan.
==Daftar pemeran==
Baris 61:
| [[Samuel Zylgwyn]] || Gumara Peto Alam
|-
| [[
|-
| [[Syahnaz Sadiqah]] || Karina
Baris 67:
| [[Boy Hamzah]] || Humbalang
|-
| [[
|-
| [[Adjie Pangestu]] || Lebai Karat
Baris 95:
| [[Aldisar Syafar]] || Yunus
|-
| [[Ratu Dewi Imasy]] || Ibunya Gumara
|-
| [[Connie Sutedja]] || Neneknya Gumara
Baris 114:
* Kitab Tujuh menggunakan [[aksara Kaganga]] yang merupakan aksara khas [[suku Rejang]].
* Kisah dalam versi sinetron memiliki kesamaan dengan legenda tentang suku Rejang yang memang dilegendakan bahwa leluhurnya adalah kaum [[harimau jadi-jadian]]. Kisah yang disuguhkan juga memiliki kesamaan dengan sejarah konflik suku Rejang dengan suku-suku bangsa terdekat lainnya. Legenda ini masih dipercaya dan nyata sesuai dengan [[sejarah]] yang ada di kalangan [[suku Rejang]] dan [[suku Serawai]].
==Pranala luar==
|