Girsang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Perbaikan pranala
Perbaikan ejaan
Baris 1:
'''Girsang''' adalah sebuah [[marga]] atau morga pada [[suku Simalungun]] yang berasal dari [[Sumatera Utara]],[[Indonesia]]. Walaupun sekarang marga girsang sebagai salah satu marga simalungunSimalungun, banyak yang berpolemik liar dengan menganggap girsang bukan marga asli dari [[Marga Simalungun]]. Yang dianggap marga asli simalugunSimalungun adalah :[[Damanik]], [[Purba]], [[Saragih]] dan [[Sinaga]].
 
== Asal-Usul ==
Ada beberapa pendapat mengenai asal usul marga girsang ini.Hal ini dikarenakan referensi atau dokumen yang sedikit serta belum diadakan penyelidikan secara maksimal. Ada seseorang mengatakan bahwa girsang berasal dari keturunan [[Lumbantoruan]].<ref>http://www.facebook.com/groups/11362451386/ </ref>, <ref>Jaludin Purba Girsang BA,Sejarah & Silsilah, Asal Usul Marga Girsang, 1970-an </ref>, referensi ini berasal dari buku " Sejarah & Silsilah, Asal Usul Marga Girsang" karangan '''Jaludin Purba Girsang BA''' yang dicetak tahun [[1970-an]]. Penulis mengungkapkan dalam buku tersebut data-data yang diperoleh berdasarkan wawancara kepada para pihak yang dianggap kompeten (serta cek silang antara sumber yang satu dengan sumber yang lainnya) dan kumpulan dokumen-dokumen yang tersedia dari sumber-sumber yang diwawancarai.
Dijelaskan, [http://id.wiktionary.org/wiki/opung Opung] (Op) Girsang pertama dilahirkan di kampung Nagasaribu/ Sigalingging 6 Km dari Kota Siborongborong arah Lintongnihuta, [[Kabupaten Tapanuli Utara]] (Bukan Nagasaribu yang ada di kecamatan Silimakuta, [[Kabupaten Simalungun]]).Op Girsang (Lumbantoruan) ini karena membunuh seorang abang kerabatnya, terpaksa melarikan diri untuk menyelamatkan diri, dan hidup berpindah-pindah sebelum akhirnya tiba di ''''Lehu''', Kec.Tigalingga [[Kabupaten Dairi]], provinsi [[Sumatera Utara]]. Dari Lehu ini kemudian keturunannnya ada yang berpindah ke nagasaribuNagasaribu, silimakutaSilimakuta, kabupaten simalungunkabupatenSimalungun dan bertambah banyak disana, dan akhirnya menyebar. Oleh karena itu sampai sekarang, nagasaribuNagasaribu di silimakutaSilimakuta, kabupaten simalungunSimalungun dianggap sebagai kampung halaman marga girsang sementara Lehu dianggap asal nenek moyang marga girsangGirsang.<br><br>
Pendapat Jaludin Purba Girsang BA yang kontoversi ini, dikalangan Girsang dan penulis-penulis lainnya, tidak bisa dijadikan pegangan karena tidak sesuai dengan pendekatan hikayat yang ada dan runtun sejarah sebenarnya, hingga pendapat demikian sudah dinafikan.
Versi yang berkembang turun temurun mengatakan bahwa marga girsang adalah berasal sub marga [[Purba]] dan tidak ada hubungannya dengan Lumbantoruan{{fact|date=2011}}. Oleh karena itu girsangGirsang dianggap suku simalungunSimalungun asli.
 
Menurut kisah turun temurun, nenek moyang marga Girsang lahir dari sebuah keluarga yang sangat sederhana di Lehu. Karena begitu susah mencari makanan, orangtuanya sering meninggalkan dia di bawah sebuah pohon buluh botung, tapi saat itu setiap kali si Ibu datang mau memberi menyusui anaknya selalu ada mendahuluinya seekor Ursa (rusa) yang menyusui anak tersebut , hingga anak tersebut tumbuh besar & dewasa, itu jugalah alasannya sehingga marga Girsang tidak boleh memakan daging Ursa-Belkih (rusa).
Baris 26:
3. Fase 7 kerajaan (harajaon na pitu) yakni: kerajaan Siantar (Marga Damanik), Panai (marga Purba Dasuha), Silau (marga Purba Tambak), Tanoh Jawa (marga Sinaga), Raya (marga Saragih Garingging), Purba (marga Purba Pakpak) dan Silimakuta (marga '''Girsang''').<br />
 
Fase ke -3 ini berkaitan dengan kolonial [[Belanda]] di simalungunSimalungun. TahunPada tahun [[1907,]] diadakan perjanjian pendek (''korte verklaring'') yang intinya tunduknya seluruhnya kerajaan kepada kolonial Belanda, maka untuk mempermudah urusan administrasi serta mempermudah politik devide''divide et impera'', maka status partuanon dari tiga partuanon Dolog Silou itu dinaikkan statusnya menjadi kerajaan., Yakniyakni [[Silimakuta, Simalungun]]('''Girsang''') di Naga aribu, kerajaan Purba (Purba Pak-pak) di Pematang Raya.
 
Sejarah Kerajaan Silimakuta bermula dari seorang Girsang membantu Tuhan Naga Mariah, Raja Sinaga untuk mengusir musuh Tuhan Naga Mariah dari Siantar{{fact|date=2011}}. Girsang ini menyuruh penduduk mengumpulkan sebanyak mungkin bermacam- macam duri dan diambilnya cendawan merah, diperasnya dalam air, racunnya diletakkannya pada duri-duri dan diletakkan di sepanjang jalan yang bakal dilalui musuh., sedangkan air yang beracun itu dimasukkannya ke dalam Paya Siantar. Musuh oleh karena itu semuanya mati kena racun.Ia melapor kepada Tuhan Naga Mariah dan berkata, "Nunga mate marsinggalang saribu di dolok i!" (beribu-ribu musuh sudah mati bergelimpangan di gunung itu), sehingga gunung itu dinamakan Dolok Singgalang dan namanya '''Saribu Dolok'''.
Girsang lalu kawin dengan puteri dari Tuhan Naga Mariah dan karena ahli mencampur racun dinamai '''Datu Parulas'''. Setelah Raja Sinaga itu mati, maka Datu Parulas ini naik tahta dan mendirikan kampungnya Naga Saribu yang menjadi ibukota kerajaan Silimakuta.
Kerajaannya dinamainya '''Si Lima Kuta''' karena dalam kerajaannya mencakup lima kampung (''kuta'') yaitu: <br />
ada lima kampung yaitu: <br />
1. Rakutbesi <br />
2. Dolok Panribuan <br />