Andi Widjajanto: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
JayaGood (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Jayrangkoto (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 28:
Dosen tetap pada FISIP di [[Universitas Indonesia]] itu memiliki hubungan sangat dekat dengan [[PDIP]], sedekat hubungan ayahnya [[Theo Syafei]] dengan Ketum PDIP [[Megawati Soekarnoputri]]. Andi, demikian biasa dipanggil, juga memiliki pengaruh kuat di lingkungan internal partai pengusung pasangan capres [[Joko Widodo]] – [[Jusuf Kalla]].
 
Bahkan [[Marcus Mietzner]], peneliti tentang Indonesia dari [[Australian National University]] (ANU) menyebut Andi Widjajanto sebagai salah satu figur dan pemikir penting ( di hadapan Megawati) pada pemenangan Jokowi – JK. Banyak konsep kampanye hingga debat capres Jokowi yang merupakan pemikiran orisinil Andi Widjajanto. Kapasitas Andi jauh berlipat-lipat melebihi kapasitas capres yang didukungnya.
 
Andi Widjajanto memiliki latar-belakakngbelakang pendidikan yang luas, mulai dari FISIP jurusan HI di [[Universitas Indonesia]] lulus 1996, kemudian juga mendapat gelar sarjana dari School of Oriental dan African Studies University of London. Mendapatkan Master of Sciences dari London School of Economics, sekaligus juga dapat master of sciences dari Industrial College of Armed Forces, [[Washington DC]] – [[Amerika Serikat]] pada 2003.
 
Begitu piawainya Andi Widjajanto dalam berdiskusi tentang pertahanan terkait programe capres Jokowi, sampai-sampai [[Tantowi Yahya]] (jubir pemenangan pasangan capres [[Prabowo Subianto]] – [[Hatta Rajasa]]) – pada sesi debat tim sukses capres di [[TV One]]-, menyebut Andi layak masuk kabinet Prabowo – Hatta, karena dinilai memiliki kapasitas yang mumpuni.
 
Andi pernah tercatat sebagai Koordinator di Gerakan Non Blok Study Center dan juga aktif sebgaisebagai peneliti di jurusan HI – FISIP UI. Andi juga tercatat sebagai Dewan Editor pada jurnal politik internasional Global. Pernah juga bekerja sebagai Managing Director di PACIVIS, Center for Global Civil Society Studies Universitas Indonesia hingga jabatan Direktur Eksekutif pada PACIVIS dan Direktur Ekonomi Pertahanan di Institut Pertahanan dan Studi Keamanan - UI.
 
Widjajanto juga memiliki beberapa keterlibatan komunitas epistemik, misalnya pada 2000 lalu Andi adalah anggota Delegasi Indonesia dalam "ASEAN plus Three Forum Pemimpin Muda" untuk menyajikan sebuah makalah akademis "The Positif Perdamaian untuk Asia Timur".
Baris 48:
Andi juga menjadi Koordinator proyek dan Fasilitator Kelompok Kerja Indonesia untuk Reformasi Intelijen, yang diselenggarakan oleh PACIVIS selama 2005-2006 terkait rumusan RUU Intelijen Nasional. Pernah juga menjadi dosen di SESKO TNI (Staf Militer dan Komando Tinggi) untuk melakukan postur pertahanan dan Strategis Kepemimpinan Modul.
 
Pada tahun 2006, Mr Widjajanto menjadi anggota Tim Penelitian "Sistem Pertahanan Nasional Project" yang diselenggarakan oleh Badan Pembinaan Hukum Nasional, Departemen Hukum Dan Perundang-Undangan untuk meninjau Sistem Pertahanan Nasional Indonesia. Pada tahun itu juga, ia menjadi anggota Delegasi Indonesia dalam "ke-3 Malaysia-Indonesia Colluqioum", yang diselenggarakan oleh ISIS-Malaysia dan [[CSIS]]-Jakarta, [[Kuala Lumpur]], [[Malaysia]], 17-20 Juli 2006.
 
Ia juga merumuskan rekomendasi kebijakan pada peningkatan Indonesia- hubungan bilateral Malaysia. Andi menjadi anggota Kelompok Kerja Indonesia untuk Reformasi Sektor Keamanan, yang diselenggarakan oleh Pro Patria untuk merumuskan RUU Keamanan Nasional selama 2006-2007. Selama tahun-tahun ia menjadi anggota dari DoD Task Force for Strategic Defense Review 2006-2007 untuk merumuskan Strategic Defense Review 2007.