Kabupaten Probolinggo: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Rafamaulana (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Rafamaulana (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 77:
Kabupaten Probolinggo juga memiliki tempat wisata yang banyak diminati [[Wisatawan]] baik dari Dalam negeri maupun luar negeri. Berikut adalah nama-nama tempat wisata yang ada di Kabupaten Probolinggo:
====Pantai Bentar====
[[Berkas:Pantai Bentar.jpg|jmpl|250px300px|ka|Panorama Pantai Bentar]]Wisata Pantai Bentar termasuk Wisata Unggulan Probolinggo. Rencananya sih akan dibangun Hotel Terapung, lengkap dengan fasilitas super komplet seperti sea aquarium, swimming pool, water sport, play ground, fish pond dan tentu manggroves forest alias hutan [[bakau]].Keunikan Pantai Bentar, bila anda beruntung, adalah penampakan [[Hiu Tutul]] alias whale shark. Biasanya mereka menampakkan diri bulan [[Januari]]-[[Maret]]. Anda cukup melihat dari pantai. Jaraknya sekitar satu kilo dari bibir pantai.Konon si hiu sedang bermigrasi dari Laut [[Australia]] karena kalender cuaca.
====Gunung Bromo====
[[Berkas:Bromo by mazrobby.jpg|jmpl|300px|ka|[[Gunung Bromo]].]][[Gunung Bromo]] (dari bahasa Sanskerta: Brahma, salah seorang Dewa Utama Hindu), merupakan gunung berapi yang masih aktif dan paling terkenal sebagai obyek wisata di Jawa Timur. Sebagai sebuah obyek wisata, Gunung Bromo menjadi menarik karena statusnya sebagai gunung berapi yang masih aktif di Kabupaten Probolinggo, [[Kabupaten Pasuruan|Pasuruan]], [[Kabupaten Lumajang|Lumajang]], dan [[Kabupaten Malang.]]Gunung Bromo mempunyai sebuah kawah dengan garis tengah ± 800 meter (utara-selatan) dan ± 600 meter (timur-barat). Sedangkan daerah bahayanya berupa lingkaran dengan jari-jari 4 km dari pusat kawah Bromo.Bagi penduduk Bromo, suku Tengger, Gunung Brahma (Bromo) dipercaya sebagai gunung suci. Setahun sekali masyarakat Tengger mengadakan upacara Yadnya Kasada atau Kasodo. Upacara ini bertempat di sebuah pura yang berada di bawah kaki [[Gunung Bromo]] utara dan dilanjutkan ke puncak Gunung Bromo. Upacara diadakan pada tengah malam hingga dini hari setiap bulan purnama sekitar tanggal 14 atau 15 di bulan Kasodo (kesepuluh) menurut penanggalan Jawa.
====Gunung Argopuro====
[[Gunung Argopuro]] memiliki beberapa puncak, salah satunya adalah puncak Rengganis. Selain memiliki daya tarik khas puncak gunung, di Rengganis juga terdapat situs peninggalan jaman purbakala berupa teras berundak yang terdiri dari 3 komplek area dengan 5 bekas bangunan di dalamanya. Reruntuhan bersejarah itu dipercaya sebagai bekas reruntuhan kerajaan Dewi Rengganis.
====Pulau Gili Ketapang====
[[Berkas:Gili ketapang 3.jpg|jmpl|300px|ka|Panorama Gili Ketapang.]]Pulau Gili Ketapang adalah pulau di Selat Madura, jaraknya delapan kilometer dari bibir pantai Probolinggo, dan dihuni oleh mayoritas Suku Madura. Pulau Gili Ketapang mempunyai luas 68 hektar, dan bisa diakses melalui Pelabuhan Tanjung Tembaga. Konon dulu Pulau Gili Ketapang menyatu dengan Pulau Jawa, dan baru memisah setelah terjadi letusan Gunung Semeru yang dahsyat. Gili artinya mengalir, Ketapang adalah nama tempat tersebut.Di Gili Ketapang kita bisa snorkeling,melihat terumbu karang yang masih jernih dan pemandangan alam laut lainnya yang masih perawan.
====Ranu Segaran====
[[Berkas:Ranu segaran.jpg|jmpl|300px|ka|Ranu Segaran]]Ranu Segaran atau Danau Segaran terletak di Desa Segaran, Kecamatan Tiris. Ranu Segaran dapat ditemput dari pusat Probolinggo selama tiga puluh menit perjalanan. Jangan cemas, sepanjang perjalanan anda disuguhi pemandangan berupa pepohonan dan rangkaian pegunungan. Anda bisa sejenak singgah di Air Panas dalam perjalanan ke Danau Segaran.Ranu Segaran muncul akibat aktivitas vulkanik alias gunung berapi. Airnya masih bening, alam sekitaranya masih perawan. Pemandangannya syahdu melenakan hati. Perlu hati-hati biar anda tidak tertidur sampai malam di tempat asri ini.
====Candi Jabung====
[[Candi Jabung]] terletak di [[Jabung Candi, Paiton, Probolinggo]]adalah Candi Hindu peninggalan kerajaan Majapahit. Meski hanya dari bata merah, candi Jabung terbukti mampu bertahan selama ratusan tahun. Menurut keagamaan, Agama Budha dalam kitab Nagarakertagama Candi Jabung di sebutkan dengan nama Bajrajinaparamitapura. Dalam kitab Nagarakertagama candi Jabung dikunjungi oleh Raja Hayam Wuruk pada lawatannya keliling Jawa Timur pada tahun 1359 Masehi. Pada kitab Pararaton disebut Sajabung yaitu tempat pemakaman Bhre Gundal salah seorang keluarga raja.