Indonesia: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
tidak diperlukan dalam penyebutan rumpun, karena sudah jelas bahwa suku Jawa adalah rumpun Austronesia... banyak antropolog san etnolog yang menolak konsep ras melayu, dan konsep ras Melayu sudah dianggap usang |
|||
Baris 10:
Sejarah Indonesia banyak dipengaruhi oleh bangsa lainnya. Kepulauan Indonesia menjadi wilayah perdagangan penting setidaknya sejak abad ke-7, yaitu ketika [[Kerajaan Sriwijaya]] di [[Palembang]] menjalin hubungan [[agama]] dan perdagangan dengan Tiongkok dan India. Kerajaan-kerajaan [[Hindu]] dan [[Buddha]] telah tumbuh pada awal abad Masehi, diikuti para pedagang yang membawa agama [[Islam]], serta berbagai kekuatan [[Eropa]] yang saling bertempur untuk memonopoli perdagangan rempah-rempah [[Maluku]] semasa era penjelajahan samudra. Setelah berada di bawah [[masa penjajahan Belanda|penjajahan Belanda]], Indonesia yang saat itu bernama [[Hindia Belanda]] [[Proklamasi Kemerdekaan Indonesia|menyatakan kemerdekaannya]] di akhir [[Perang Dunia II]]. Selanjutnya Indonesia mendapat berbagai hambatan, ancaman dan tantangan dari bencana alam, korupsi, separatisme, proses demokratisasi dan periode perubahan ekonomi yang pesat.
Dari [[Sabang]] sampai [[Merauke]], Indonesia terdiri dari berbagai suku bangsa, bahasa, dan agama. Berdasarkan rumpun bangsa (ras), Indonesia terdiri atas bangsa asli pribumi yakni [[Mongoloid]] Selatan/[[Austronesia]] dan [[Melanesia]] di mana bangsa Austronesia yang terbesar jumlahnya dan lebih banyak mendiami Indonesia bagian barat. Berdasarkan bangsa yang lebih spesifik, [[Suku Jawa|suku bangsa Jawa]] adalah suku bangsa
Indonesia juga anggota dari [[PBB]] dan satu-satunya anggota yang pernah keluar dari [[PBB]], yaitu pada tanggal [[7 Januari]] [[1965]], dan bergabung kembali pada tanggal [[28 September]] [[1966]] dan Indonesia tetap dinyatakan sebagai anggota yang ke-60, keanggotaan yang sama sejak bergabungnya Indonesia pada tanggal [[28 September]] [[1950]].
|