Ihya Ulumuddin: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Membalikkan revisi 8436034 oleh 31.223.132.28 (bicara) |
Wagino Bot (bicara | kontrib) k penggantian teks otomatis dengan menggunakan mesin AutoWikiBrowser, replaced: beliau → dia (2) |
||
Baris 27:
}}
'''Ihya Ulumuddin''' atau ''Al-Ihya'' merupakan kitab yang membahas tentang kaidah dan prinsip dalam menyucikan jiwa (Tazkiyatun Nafs) yang membahas perihal penyakit hati, pengobatannya, dan mendidik hati. Kitab ini merupakan karya yang paling terkenal dari Imam [[Al-Ghazali]]. Hanya saja kitab ini memiliki kritikan, yaitu meskipun Imam Ghazali merupakan seorang ulama namun
== Topik pembahasan==
Baris 33:
== Minhajul Qashidin ==
Kitab ''Ihya Ulumuddin'' kemudian di teliti dan dikerjakan ulang oleh Imam [[Ibnul Jauzi]] (597 H) lalu hasil pengerjaannya tersebut diberi nama ''Minhajul Qashidin wa Mufidush Shadiqin''. Usaha Ibnul Jauzi dalam melakukan pengerjaan ulang kitab terhadap Ihya Ulumuddin ini dianggap begitu penting dan kompeten. Karena selain Ibnul Jauzi memiliki kesamaan dengan Imam Al-Ghazali di dalam hal disiplin keilmuan yang dikuasai. Imam Ibnul Jauzi memiliki kelebihan penguasaan yang ahli terhadap ilmu hadits, baik dari sisi riwayah maupun dirayah; [[sanad]] maupun [[matan]]nya. Pengerjaan ulang oleh Ibnul Jauzi berfokus kepada penelitian ulang derajat hadits-hadits yang ada, kemudian melakukan eliminasi terhadap hadits-hadits yang maudhu, dhaif dan mauquf dan kemudian
Berkata Ibnul Jauzi tentang latar belakang dan metode penyusunan kitabnya: "Kitab Ihya Ulumuddin karya Imam Al-Ghazali memiliki beberapa kekurangan yang hanya pakar/ahli ilmu (hadits) yang menyadarinya (mengenalinya), seperti pada riwayat yang disandarkan kepada Nabi {{saw}} namun ternyata maudhu atau tidak shahih. Oleh karena itu, aku menyusun sebuah buku yang terbebas dari masalah tersebut tadi, dengan tetap mempertahankan keutamaan (kebaikan) dari kitab aslinya (Al-Ihya). Dalam kitabku ini, aku bersandar hanya pada riwayat yang asli dan terkenal, dan aku hilangkan atau tambahkan dari kitab aslinya (Al-Ihya) apa yang dirasa perlu."<ref name=Mukadimah>Mukhtasar Minhajul Qashidin, Ibnu Qudamah; Daar Al-Manarah Mesir, bagian Mukadimah.</ref>
== Mukhtasar Minhajul Qashidin==
Kitab ''Minhajul Qashidin'' merupakan sebuah kitab yang cukup tebal, sehingga mungkin tidak setiap kalangan mau dan mampu memanfaatkannya dengan baik. Kemudian kitab tersebut dibuat ringkasannya oleh Imam [[Ibnu Qudamah Al-Maqdisi]].
Bila dahulu Imam Ibnul Jauzi fokus kepada penelitian hadits-haditsnya, kitab ''mukhtasar'' ini sesuai dengan namanya, bertujuan kepada peringkasan dan membuat intisari dari kitab sebelumnya agar lebih ringkas, teratur, dan mudah dipahami. Juga ditambahkan penjelasan serta tambahan faedah yang diperlukan. Sehingga menjadi sebuah kitab yang mudah bagi para pelajar maupun masyarakat awam untuk memanfaatkannya.<ref>Berikutnya kitab inipun juga dikerjakan kembali oleh para ulama kontemporer, di antaranya oleh Ridwan Jami' yang memberikan takhrij bagi setiap hadits yang dibawakan di dalam Mukhtasar Minhajul Qashidin dengan takhrij hadits yang berasal dari kitab-kitab milik [[Al-Albani]] (1407 H).</ref>
Ibnu Qudamah berkata tentang latar belakang dan metode penyusunan kitabnya: "Ketika aku membaca kitab Minhajul Qashidin karya Ibnul Jauzi, aku merasa bahwa kitab ini sangat bermanfaat bagi masyarakat. Jadi aku memutuskan untuk membacanya sekali lagi dengan tujuan untuk menyerap makna yang lebih dalam. Setelah membacanya untuk kedua kalinya, kekagumanku atas buku ini semakin bertambah. Aku mendapatinya begitu terstruktur dan aku ingin untuk memfokuskan pada poin-poinnya yang penting dan obyektif. Demi menempuh hal itu, aku tinggalkan beberapa topik, yang sudah banyak terdapat dalam kitab-kitab yang terkenal. Juga aku tidak menyusunnya sesuai urutan kitab aslinya, lalu aku tambahkan pula catatan tambahan yang diperlukan seperti hadits dan komentar".<ref name=Mukadimah
== Catatan kaki ==
|