Duswanta: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k penggantian teks otomatis dengan menggunakan mesin AutoWikiBrowser, replaced: beliau → ia (2)
k ←Suntingan Wagino Bot (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh EmausBot
Baris 12:
| Kasta = Ksatriya
}}
'''Duswanta''' atau '''Dushyanta''' ([[Sanskerta]]: दुष्‍यंत; ''dushyanta'') merupakan leluhur keluarga [[Pandawa]] dan [[Korawa]] dalam [[wiracarita]] ''[[Mahabharata]]''. Duswanta merupakan salah satu keturunan Sang [[Puru]] yang menurunkan Wangsa [[Paurawa]]. Ia bertahta di sebuah [[kerajaan India Kuno]] yang kemudian menjadi [[Hastinapura]]. Permaisuri iabeliau bernama [[Sakuntala]] dan putera iabeliau bernama [[Bharata (raja)|Bharata]] yang menurunkan keluarga Bharata dalam kisah ''Mahabharata''.
 
== Pertemuan dengan Sakuntala ==
Baris 21:
{{main|Sakuntala}}
 
Setelah sekian lama, Duswanta sibuk dengan urusan negara sehingga tidak bisa menjemput [[Sakuntala]] beserta anaknya untuk tinggal di istana. Hal itu membuat Sakuntala tidak tahan sehingga ia memutuskan akan datang menghadap Sang Raja bersama anaknya (Sarwadamana) di ibukota.
 
Sampai di ibukota, [[Sakuntala]] menghadap Sang Raja yang sedang bersidang di istana kerajaan. Di depan umum, Sakuntala menjelaskan maksud kedatangannya bahwa ia hendak menyerahkan puteranya, [[Sarwadamana]], sebagai putera mahkota karena janji Sang Raja. Mendengar pengakuan tersebut, Raja Duswanta menolak kebenaran perkataan Sakuntala. Bahkan ia menolak telah menikah dan memiliki anak dari Sakuntala. Ia juga menghina dan mencela Sakuntala di muka umum. Sakuntala menangis karena dipermalukan.
 
Tiba-tiba terdengar suara dari langit yang membenarkan perkataan Sakuntala. Raja tak bisa mengelak lagi lalu ia menyongsong dan memeluk Sakuntala beserta anaknya. Kemudian ia menagis karena bahagia sambil berkata, "Duhai Sakuntala, sebenarnya aku sangat gembira akan kedatanganmu. Namun aku terhalang karena kedudukanku sebagai Raja. Apa kata dunia bila akau menikahimu yang tidak dikira sebagai istriku? Kini kesangsian itu tak ada lagi, karena semuanya telah mendengar sabda dari langit yang membenarkan ucapanmu. Karena itu, engkau adalah istriku dan Sarwadamana adalah puteraku. Ia akan kuangkat sebagai Raja menggantikan kekuasaanku. Namanya kuganti menjadi Bharata karena berdasarkan sabda dari langit."
Baris 36:
== Referensi ==
* ''[[Adiparwa]]'', buku pertama dari seri [[Astadasaparwa]] kitab ''[[Mahabharata|Mahābhārata]]''
 
 
{{start box}}
Baris 44 ⟶ 45:
after=[[Bharata (raja)|Bharata]]}}
{{end box}}
 
 
{{tokoh mitologi hindu}}