Erwin Rommel: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
kategori
Ciput (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
Dari semua Jenderaljenderal Jerman yang ada pada perang[[Perang_Dunia_Kedua|Perang duniaDunia keduaKedua]], mungkin nama inilahErwin Rommel lah yang paling terkenal, paling disegani, baik oleh lawan maupun kawan. Tak heran, Perdana Menteri [[Winston_Churchill|Sir Winston Churchill]] sangdari perdana[[Inggris]], menteri Inggris_yangyang waktu itu adalah musuh bebuyutan Jerman_bahkanJerman pernah terang-terangan memberikan salut kepada Jenderaljenderal jenius ini di Parlemen. Pada akhir hayatnya ketika ditanya mengapa dia memuji musuh, Churchil mengatakan "Saya tidak menyesal memuji Rommel" .
{{rapikan}}
Dari semua Jenderal Jerman yang ada pada perang dunia kedua, mungkin nama inilah yang paling terkenal, paling disegani, baik oleh lawan maupun kawan. Tak heran, Winston Churchill sang perdana menteri Inggris_yang waktu itu adalah musuh bebuyutan Jerman_bahkan pernah terang-terangan memberikan salut kepada Jenderal jenius ini di Parlemen. Pada akhir hayatnya ketika ditanya mengapa dia memuji musuh, Churchil mengatakan "Saya tidak menyesal memuji Rommel"
 
===Masa muda===
Field Marschall Erwin Rommel atau yang lebih dikenal dengan sebutan "Sang Rubah Padang Pasir" (The Dessert Fox) adalah pemimpin pasukan Werchmact (A.B. Jerman pada perang dunia kedua) di medan perang Afrika (The Afrika Korps). Pada tahun 1941, baru beberapa minggu setelah menginjakkan kakinya di Libya, kelihaian dan kejeniusan Jenderal Jerman ini langsung terlihat. Beberapa pertempuran melawan sekutu (Inggris) berhasil dimenanginya, sehingga pasukan Jerman saat itu sempat meraih hasil gemilang dengan merebut kota-kota penting di Afrika Utara yang tadinya dikuasai Ingris, kota-kota itu diantaranya Tobruk dan El Alamein.
 
'''Erwin Johannes Eugene Rommel''' dilahirkan di [[Heidenheim]] sekitar 50 km dari kota [[Ulm]], negara bagian [[Württemberg]], [[Jerman]] bagian selatan pada [[15 November]] [1891]. Anak kedua seorang kepala sekolah menengah di [[Aalen]] ini pada usia 14 tahun bersama teman-teman membuat sebuah pesawat layang ([[glider]]) yang berhasil terbang, meski tidak jauh. Rommel muda ingin belajar teknik, namun ayahnya tidak menyetujuinya dan menyuruhnya bergabung dengan Resimen Infantri ke-24 Württemberg sebagai kadet pada 1910 dan segera dikirim ke Sekolah Kadet Militer di [[Danzig]].
Semua ini berkat kecangihan teknologi mesin perang Jerman, dengan pasukan pansernya yang ditakuti, plus dengan kedisiplinan dan kegagahan pasukan Jerman yang chauvinis dan mengklaim dirinya sebagai manusia terunggul. Tapi itu semua tentu saja belum sempurna tanpa kepemimpinan yang baik oleh Rommel.
 
Pada [[1911]], kadet Rommel berkenalan dengan Lucie Maria Mollin, yang kemudian dinikahinya pada 1916. Pada November 1911, Rommel menyelesaikan pendidikannya dan mendapat pangkat Letnan di Wehrmacht/Angkatan Darat Jerman pada Januari [[1912]].
Sayang, kejeniusan Rommel ternyata tidak terlalu ditanggapi oleh Hitler sendiri, sehingga Afrika Korps waktu itu termasuk salah satu front yang dianaktirikan oleh Sang Fuhrer. Inilah penyebab kekalahan Rommel pada akhirnya di medan teater Afrika.
Dalam perang yang berkepanjangan seperti perang dunia kedua, faktor logistik seperti amunisi, bensin, dan bala bantuan adalah vital. Bagaimanapun unggulnya suatu angkatan perang, apabila dukungan logistiknya lemah, maka kehancuran pasukan perang itu hanya tinggal menunggu waktu.
 
===Perang Dunia I===
Dan inilah yang disepelekan oleh Hitler terhadap Rommel.
Afrika Utara jauh dari Jerman, namun pengiriman bala bantuan begitu sedikit hingga tak sebanding dengan jumlah kehilangan yang dialami di medan pertempuran, belum lagi blokade angkatan laut Inggris yang mengancam setiap kapal yang memberikan suply logistik kepada Rommel.
 
Saat pecah [[Perang_Dunia_I|Perang Dunia Pertama]] tahun [[1914]], Rommel telah berpangkat letnan dan bertugas di front barat: [[Perancis]] dan [[Rumania]]. Terluka sebanyak tiga kali, Rommel mendapat anugrah bintang jasa ''Iron Cross'' kelas satu dan kelas dua pada Januari [[1915]].
Akibatnya, Afrika Korps pun berangsur-angsur melemah dan akhirnya pada tahun 1943 praktis mengalami kekalahan. Karena dirasa tak mampu lagi memimpin Afrika Korps, Rommel kemudian ditarik kembali ke Eropa, untuk menangani Benteng Atlantik (The Atlantic Wall), yaitu benteng untuk menangkal serbuan sekutu di Perancis, yang pada akhirnya terbukti gagal karena dalam serangan di Pantai Normandi 6 Juni 1944, benteng ini berhasil dijebol sekutu.
 
Pada [[1917]] Rommel bertugas di front [[Italia]], dan usai memimpin penyerangan Monte Matajur dipromosikan sebagai kapten. Segera sesudahnya, Rommel dan sekelompok kecil anak buahnya merenangi Sungai Piave untuk merebut garnisun pasukan Italia di Lognaroni. Pertempuran ini menyebabkan dirinya dianugrahi bintang jasa tertinggi di Angkatan Perang Jerman, yaitu ''Pour le Mérite'', bintang jasa yang biasanya diberikan hanya pada para jenderal. Pasukannya juga memainkan peranan penting dalam pertempuran di Caporetto, kunci kemenangan Jerman atas Angkatan Darat Italia.
Lepas dari kegemilangannya di medan perang, Rommel secara pribadi sebenarnya adalah seorang Jendral yang anti Nazi, dan dia pun pernah berusaha mengkudeta Hitler pada tahun 1945. Sialnya, usaha ini gagal, sebagai akibatnya Rommel dijatuhi hukuman oleh tuannya, dia dipaksa menelan kapsul racun sianida pas beberapa bulan sebelum Jerman menyerah kepada sekutu.
 
===Menjelang Perang Dunia II===
Racun inilah yang akhrnya mengakhiri hidup Sang Bintang, Rubah Padang Pasir, Seorang Pemimpin Hebat, tetapi sayangnya : Hamba dari seorang Tuan Yang Zalim.
 
Usai perang, Rommel tetap berdinas di Wehrmacht dan pada 1929 diangkat menjadi instruktur di Sekolah Infantri di [[Dresden]]. Pada Oktober 1935 dia naik pangkat menjadi letnan kolonel dan mulai mengajar di Akademi Militer [[Potsdam]].
Setelah perang usai , walaupun nama Nazi Jerman dikutuk seumur hidup oleh semua manusia beradab di dunia, nama Erwin Rommel tetap dikenal. Beberapa tahun setelah perang dunia kedua usai, sebuah perusahaan produser film Inggris membuat film mengenai dirinya yang berjudul : The Desert Fox.
 
Sebagai guru yang luarbiasa, bahan-bahan kuliah Rommel diterbitkan sebagai buku taktik-taktik infantri (''Infanterie greift an'') pada [[1937]]. Buku ini dibaca oleh [[Adolf_Hitler|Adolf Hitler]] yang saking terkesannya menugaskan Rommel melatih [[Hitler_Jeugend|Hitler Jügend]] pada tahun itu. Pada tahun [[1938]], Rommel, yang sudah berpangkat kolonel, ditunjuk sebagai komandan Akademi Perang di Wiener Neustadt. Di sekolah itu, dia menulis buku lanjutan bukunya yang pertama (Infantry Attacks), yaitu ''Panzer greift an'' (Tank Attacks, sering diterjemahkan sebagai ''Tank in Attacks''). Dia dipindahkan tak lama kemudian dan ditempatkan dalam batalyon pengawal pribadi Adolf Hitler (''Führer-Begleitbattalion'').
 
===Perang Dunia II===
 
Pada musim gugur 1938, Hitler menunjuk Rommel untuk memimpin unit Wehrmacht yang bertugas melindungi kunjungannya ke [[Cekoslowakia]] yang baru saja dianeksasi Jerman. Menjelang invasi ke [[Polandia]], Rommel dipromosikan sebagai Mayor Jenderal dan Komandan ''Führer-Begleitbattalion'' yang bertanggungjawab atas pengamanan markas besar bergerak Hitler selama invasi.
 
'''Perancis 1940'''
 
Tiga bulan setelah invasi Polandia, Rommel mendapat perintah mengomandoi Divisi [[Panzer]] ke-7 yang menginvasi [[Perancis]] pada Mei [[1940]]. Pasukannya bergerak maju lebih cepat dan lebih jauh dari pasukan-pasukan lain dalam sejarah militer dunia dan mendapat julukan Gespenster-Division (Divisi Hantu), saking sulitnya dideteksi keberadaannya bahkan oleh markas besar Wehrmacht.
 
Divisi Panzer ke-7 merupakan unit pasukan Jerman pertama yang mencapai Selat Inggris (''English Channel'') pada 10 Juni 1940, Lalu dia memutar ke selatan, merebut pelabuhan penting Cherbourg pada 19 Juni, dan melaju sepanjang pesisir Perancis hingga mencapai perbatasan [[Spanyol]].
 
'''Afrika Utara 1941-1943'''
 
Sebagai penghargaan, Rommel dipromosikan menjadi Jenderal dan Komandan Divisi Lapis Baja ke-5 (kemudian direorganisir dan redesain sebagai Divisi Panzer ke-21) dan Divisi Panzer ke-15, yang dikirim ke [[Libya]] pada awal [[1941]] untuk menolong pasukan [[Italia]] yang menderita kekalahan besar di front [[Afrika_Utara|Afrika Utara]]. Pasukannya inilah cikal bakal terbentuknya ''Deutsches Afrika Korps''. Pasukan barunya ini berhasil memukul mundur Divisi AD ke-8 Inggris (''British 8th Army'') keluar dari [[Tobruk]] di [[Libya]]. Pasukannya merangsek terus ke [[Mesir]] tapi berhasil dipatahkan di [[El_Alamein|El Alamein]]. Begitu tentara AD [[Amerika_Serikat|Amerika Serikat]] mendarat di [[Maroko]] dan [[Aljazair]], pasukannya ditarik mundur meninggalkan [[Tunisia]]. Kiprahnya di medan pertempuran di padang pasir Afrika Utara itu membuatnya dijuluki '''Rubah Padang Pasir''' ('''''The Dessert Fox''''')
 
Kejeniusannya dalam taktik perang infantri, didukung kecanggihan teknologi panser Jerman dan kedisiplinan pasukannya yang tinggi membuat Jerman unggul. Sayang sekali, kesuksesan ini tidak terlalu mendapat tanggapan serius dari Reichführer Hitler. Kurangnya pasokan logistik, amunisi dan bahan bakar dikarenakan perhatian Hitler ke front [[Rusia]] dan upaya menyerbu [[Inggris]] serta adanya blokade Angkatan Laut Inggris di [[Laut_Tengah|Laut Tengah]] menyebabkan pasukan Afrika Korps tidak mampu melanjutkan pertempuran dan terus mengalami kekalahan.
 
'''Benteng Atlantik 1943-1944'''
 
Rommel yang terserang infeksi saluran pernafasan ditarik pulang ke Jerman. Ada dugaan kekalahannya di El Alamein dan penarikan mundur pasukannya dari Tobruk membuat Hitler berang. Kembali ke Jerman, Rommel sempat menganggur. Akan tetapi saat serangan [[Sekutu]] makin gencar, Rommel ditunjuk sebagai Panglima Grup B Wehrmacht, yang bertugas mempertahankan pantai Perancis dari kemungkinan invasi Sekutu. Di bawah komandonya termasuk barisan pertahanan Benteng Atlantik (Atlantic Wall) yang akhirnya tidak mampu menahan invasi Sekutu pada [[6_Juni|6 Juni]] [[1944]].
 
===Plot Anti Hitler===
 
Pada 17 Juli 1944, dalam perjalanan pulang dari front, mobil Rommel diberondong pesawat Spitfire AU [[Kanada]]. Rommel terluka parah dan harus menjalani perawatan di rumah sakit. Pada saat yang sama, terbongkarlah konspirasi politik yang ingin menghabisi Hitler (Plot Juli 20). Keterlibatan beberapa orang dekatnya menyebabkan Rommel dicurigai terlibat dalam upaya kudeta tersebut. Mengingat popularitas Rommel di mata rakyat Jerman, Hitler memberinya pilihan: bunuh diri dengan menenggak sianida atau mengaku di depan pengadilan rakyat. Rommel memilih mengakhiri hidupnya dengan sianida pada 14 Oktober 1944 dan dimakamkan secara kebesaran militer.
 
Setelah usai perang, istrinya menyatakan bahwa Rommel menentang plot tersebut karena ingin menghindari anggapan generasi penerus Jerman bahwa Jerman kalah di Perang Dunia ke-2 karena Hitler ditikam dari belakang, sebagaimana halnya yang terjadi pasca Perang Dunia ke-1 manakala sebagian besar anggota Wehrmacht tidak mau menyerah begitu saja kepada Sekutu. Rommel mengusulkan kepada kelompok Plot 20 Juli untuk menangkap Hitler dan menyeretnya ke pengadilan rakyat. Sayangnya plot tersebut terbongkar lebih dahulu sebelum dilaksanakan.
 
Buku harian Rommel lantas diterbitkan dengan judul ''The Rommel's Papers''. Dan pada tahun 1951, sebuah perusahaan film Inggris memproduksi film berjudul: ''The Dessert Fox''. Meski sebagian besar tokoh Nazi mendapat caci-maki dan dihukum oleh Sekutu, Rommel tetap dikenang kebesarannya dan sampai saat ini merupakan satu-satunya tokoh ''Third Reich'' yang memiliki museum mengenang dirinya dan karirnya.
 
[[kategori:Perang Dunia II]]