Kalender Julius: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
→Alasan pendorong: Perbaikan tata bahasa Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler |
||
Baris 52:
Jika terlalu banyak kabisat dihilangkan, seperti yang terjadi setelah [[Perang Punisia Kedua]] dan selama [[Perang saudara Romawi|Perang Saudara]], kalender akan menympang jauh dari kalender tropis. Lebih jauh, karena kabisat sering ditentukan terlambat, rata-rata warga Romawi tidak mengetahui tanggal, khususnya jika ia jauh dari kota. Untuk alasan ini, tahun-tahun terakhir sebelum kalender Julius kemudian dikenal sebagai "era bingung". Masalah menjadi mendesak selama periode Julius Caesar menjadi Pontifex sebelum reformasi, 63–46 SM, ketika hanya ada lima bulan kabisat (seharusnya delapan), tidak pernah ada kabisat selama lima tahun Romawi sebelum 46 SM.
Reformasi Caesar ditujukan untuk menyelesaikan permasalahan ini secara permanen, dengan membuat suatu kalender yang tetap sesuai dengan matahari tanpa adanya intervensi manusia. Hal ini terbukti berguna segera setelah kalender baru diefektifkan. [[Marcus Terentius Varro|Varro]] menggunakannya pada 37 SM untuk memperbaiki penanggalan kalender untuk awal empat musim, yang mustahil hanya delapan tahun sebelumnya.<ref name=Varro>{{cite book|last=Varro|first=Marcus Terentius |url=http://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/Texts/Varro/de_Re_Rustica/1*.html#28 |title=De Re Rustica|chapter=I.1.28}}</ref> Seabad kemudian, ketika [[Plinius yang Tua|Plinius]] menetapkan [[titik balik matahari musim dingin]] jatuh tanggal 25 December karena matahari berada di derajat ke-8 Kaprikornus pada tanggal tersebut
== Referensi ==
|