Nafsu: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Ign christian (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Ign christian (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
[[File:Jheronimus_Bosch_Table_of_the_Mortal_Sins_%28Luxuria%29.jpg|thumb|right|280px|Detail: ''Luxuria'' (Hawa Nafsu), dalam ''[[The Seven Deadly Sins and the Four Last Things]]'', oleh [[Hieronymus Bosch]].]]
 
'''Hawa nafsu''' adalah sebuah perasaan atau kekuatan emosional yang langsungbesar dalam diri seorang manusia; berkaitan secara langsung dengan pemikiran atau fantasi tentangseseorang. Hawa nafsu merupakan kekuatan psikologis yang kuat yang menyebabkan suatu hasrat seseorang,atau biasanyakeinginan berkenaanintens denganterhadap suatu obyek atau situasi demi pemenuhan emosi sekstersebut.<ref>Richard Lazarus with Bernice N Lazarus, ''Passion and Reason: Making Sense of Our Emotions'', 1994, New York: Oxford University Press ISBN 978-0195104615</ref> Dapat berupa hawa nafsu untuk pengetahuan, kekuasaan, dan lainnya; namun pada umumnya dihubungkan dengan hawa nafsu [[seksual]].
 
 
==Dalam agama==
Baris 17 ⟶ 18:
 
Sebenarnya setiap orang diciptakan dengan potensi diri yang luar biasa, tetapi hawa nafsu dapat menghambat potensi itu muncul kepermukaan. Potensi yang dimaksud di sini adalah potensi untuk menciptakan keadilan, ketenteraman, keamanan, kesejahteraan, persatuan dan hal-hal baik lainnya. Namun karena hambatan nafsu yang ada pada diri seseorang potensi-potensi tadi tidak dapat muncul kepermukan (dalam realita kehidupan). Maka dari itu mensucikan diri atau mengendalikan hawa nafsu adalah keharusan bagi siapa saja yang menghendaki keseimbangan, kebahagian dalam hidupnya karena hanya dengan berjalan di jalur-jalur yang benar sajalah menusia dapat mencapai hal tersebut.
 
===Kekristenan===
Dalam [[kitab suci]] [[Perjanjian Baru]] bahasa Indonesia terjemahan [[LAI]], ditemukan {{lang-gr|ἐπιθυμέω}} (sesuai yang tertulis di [[Septuaginta]]) diterjemahkan menjadi keinginan yang tidak berhubungan dengan seksual. Dan juga dalam banyak terjemahan {{lang-en|desire, covet}}, misalnya pada [[American Standard Version|ASV]]. Beberapa contohnya yaitu:
* [[Matius 13]]:17 : Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya banyak nabi dan orang benar ingin melihat apa yang kamu lihat, tetapi tidak melihatnya, dan ingin mendengar apa yang kamu dengar, tetapi tidak mendengarnya.
* [[Lukas 22]]:15 : Kata-Nya kepada mereka: "Aku sangat rindu makan Paskah ini bersama-sama dengan kamu, sebelum Aku menderita.
* [[Kisah Para Rasul 20]]:33 : Perak atau emas atau pakaian tidak pernah aku ingini dari siapapun juga.
Secara khusus ἐπιθυμέω dalam bahasa Yunani terkait dengan keinginan seksual ({{lang-en|lust}}) misalnya pada [[Matius 5]]:28 :
<blockquote>''Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya.''</blockquote>
Kemungkinan hal tersebut yang menyebabkan "hawa nafsu" sering dikaitkan dengan keinginan seksual, baik di Indonesia maupun di banyak negara berbahasa Inggris.
 
==Lihat pula==
Baris 42 ⟶ 52:
 
== Pranala luar ==
{{Wiktionary|lusthawa nafsu}}
*[http://www.npr.org/display_pages/features/feature_1672463.html "The Seven Deadly Sins: Lust"] [[National Public Radio]] feature
*[http://www.crosswalk.com/1245943/ "A New Look at Lust: The Secular View"]