Bagus warsono
Bergabung 27 Juli 2013
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
Baris 1.086:
Rg. Bagus warsono ahli batu kejawen tinggal di Indramayu.
kontak person 085311088734 email gus.warsono@gmail.com
Antologi puisi
Rg Bagus Warsono
Judul : Jakarta Tak Mau Pindah
Penyair : Rg. Bagus Warsono
Penerbit : Indie Publising
Cetakan : Pertama
Isi : 56 halaman
Tahun terbit : 2014
Desain sapul : Indie Publising
Hak cipta dilindungi undang-undang
(all right reserved)
Pengantar Antologi
Jakarta dengan keadaannya seperti sekarang adalah sebuah khas tersendiri yang dimiliki Jakarta.
Bukan Jakarta kalau tidak demikian. Sehingga menjadi budaya Jakarta yang terkadang unik dan menarik. Jika ada wacana pindah Ibukota Negara, boleh-boleh saja. Tetapi Jakarta tidak. Tidak untuk selamanya.
Antologi ini mengetengahkan syair untuk pembaca memahami Jakarta dalam kacamata penyair. Sebuah pesan untuk diapresiasi kita semua. Bagaimana syair dan Jakarta sesungguhnya, tergantung dari apresiasi pembaca semua.
Harapan penulis semoga pembaca senang membaca dan terhibur hatinya.
Hormat saya,
Penulis,
Daftar Isi :
1.Dan Dibalik Rumah-rumah Kardus
2.Jakarta Kawah Candradimuka
3.Siang di KRL
4.Jakarta dan Banjir
5. Jakarta dan Macet
6. Jakarta dan Pengemis
7.Jakarta dan Pedagang Kaki Lima
8.Siapa Suruh Datang Jakarta
9. Sampah Jakarta
10.Jakarta 2014
11. Bibawah Jembatan Layang
12. Menanti di Halte Busway
13.Parkir Kawasan
14.Kilometer Taxi
15. Antarkan Aku Ojeg
16. Antrian Bemo di Stasiun Besar
17. Ada Warteg di Tengah Kota
18.Bebek Goreng di Pinggir Jalan
19.Jamu Gendong Pamitan
20.Aku Kuli Bangunan
21. Sakit di Jakarta
22.Mati di Jakarta
23.Ada petani di Jakarta
24.Nelayan Jakarta
25.Kisah Penduduk Asli Jakarta
26.Tangerang apa Bekasi
27.Lampak Pasar Baru
28.Biarkan Semrawut
29.Jalan Tol
30.Kisah pedagang besi tua
31. Anak-anak Pemulung
32.Harga Satu Pohon
32.Sarung Betawi
33.Kopyah di Kepala Koruptor
34.Sertifikat 20 m
35.Penjual Serabi
36.Penjual Bandrek
37.Asongan Kopi saset
38.Isi penuh tangki mobil pemadam kebakaran
39. Semalam di Jakarta
40.Hujani Saja Dua Jam Jakarta
41.Puntung Rokok di Asbak Pintu Kantor
42.Jakarta Tak Tenggelam
43.Dolar Sopir Taxi
44.Peta Jakarta
45.Mengurug Tanah Jakarta
46.Raja Kos-kosan
47.Mati Lampu di Jakarta
48.Artis Ibukota
49.Seniman Ibukota
50.Mahasiswa Jakarta
51.Mendemo Pengamen
52.Mencari Orang Hilang di Jakarta
53.Ayam Goreng
54. Kerak Telor
55.Berita Pagi , Sore Ada Lagi.
1.Dan Dibalik Rumah-rumah Kardus
Menempel di tembok belakang mall
asap plastik dibakar
Serta air mendidih dan kopi sasetan
digelas bekas minuman
menghitung berat kertas
Serta plastik tadi siang
Dan besi bekas beton reruntuhan
Menumpuk di rumah-rumah kardus tepian jalan kereta.
Bau sampah menyengat, namun simiskin tidur nyenyak
Dibalik kardus bekas
Di sekitar anak-anak telanjang dada bermain tutup botol
nenek tua menjemur nasi bekas
Dan dibalik rumah-rumah kardus
menyusup pendatang mencari pekerjaan
Yang datang kemarin malam
Saat bus malam tiba di Pulogadung
Mencoba peruntungan
Jakarta yang penuh ujian.
Rg Bagus Warsono 2014
2.Jakarta Kawah Candradimuka
Tiba di Stasiun Gambir
Panas Jakarta terasa
Debu ribuan kendaraan
Bau ketiak penumpang
Pengemis jalanan
Bocah-bocah Pengamen Uku lele
Berseliweran Jambret dan Copet
Kebakaran pemukiman
Kebanjiran musim tahunan
Sampah menggunung
Tetap ke Jakarta
Candradimuka kehidupan
Walau berteduh di bawah jembatan layang.
Rg Bagus Warsono 2014
3.Siang di KRL
Siang di KRL
Bersama tas bahu
Yang ditegur karena sesak
Dan pintu KRL menjepit tangan-tangan tak sabar
Bergelatung badan kecapaian
Menanti stasiun kedua
Kereta jalan AC bercampur bau badan
Menusuk telinga
Hingga ibu tua jatuh pingsan
Tangan-tangan sosial membantu sebatas mampu
Kawan yang duduk malah memalingkan muka
Tiba di stasiun kedua
Dari luar masuk seketika
Penumpang berdesak
Ibu tua nafas sesak
Kawan yang duduk malah tambah berdesak
Stasiun terakhir
Penumpang turun
Dan Ibu tua tergeletak
Kini AC bercampur bau mayat.
Rg Bagus Warsono 11-11-2013
4.Jakarta dan Banjir
Cerita klasik sejak tahun 70-an
Budaya yang menempel rutin di koran
Serta acara repot tahunan
Bagi gubernur yang rumahnya kebanjiran
Tak diingat sebagai cerita kelahiran seseorang
Karena Jakarta dan banjir
Teman sepermainan.
Rg Bagus Warsono 2014
5. Jakarta dan Macet
Untuk sopir-sopir handal
Dengan sim profesional
Putari Jakarta
Selagi tengah malam
Yang tak beda situasi siang
Akupun sulit menyebrang
Dan polisi kejepit badan mobil
Kaca spion berbenturan seperti berjabat tangan
Yang dibuat dengan plastik pegas
Lecet mobil baru beli kemarin
Mobil derek siaga dijalan
Siapa mogok sebagai santapan
Dibuang di bengkel bengkel nakal
Sekaligus dibesituakan
Derek saja yang macet.
Rg Bagus Warsono 2014
6. Jakarta dan Pengemis
Adalah surga pengemis
Karena receh tak berguna
Dimasa negara kehilangan rupiah
Pengemis menjadi pahlawan
Yang mampu mengurangi pengangguran.
Rg Bagus Warsono 2014
7.Jakarta dan Pedagang Kaki Lima
Menutupi toko madya
Dan kios obat
Dengan tenda darurat
Yang siap kabur jika didamprat
peluit panjang kode penyelamatan
kode khusus kaki lima
Lampak sembarang
Dlebug pakaian atau barang dagangan
Siap angkut atau gulung tikar.
Rg Bagus Warsono 2014
8.Siapa Suruh Datang Jakarta
Jika tak dapat berlaga
Kembalilah pulang dengan tantangan sebaya
Biarkan Jakarta sendiri
Agar kau bisa nyenyak
Jika tak dapat makan
Segera berkemas benahi diri
Kampung halaman
Yang makmur beras palawija
Kenapa ditinggalkan
Jika tak dapat tempat
Jangan paksakan badan mengecil
Tidur di kolong jebatan layang
Atau panggung bambu tepi sungai
Kembalilah pulang.
Rg Bagus Warsono 2014
9. Sampah Jakarta
Sampah Jakarta
Bukan gelas plastik air mineral
Tapi bayi merah tadi malam
Sampah Jakarta
Bukan kertas pembungkus nasi
Tapi potongan orgam muntilasi
Sampah Jakarta
Pagi ini
Bendera partai dan plastik spanduk yang tak laku dijual
Sampah Jakarta sore ini
Kamera pecah dan sepatu sebuah
Yang terpisah dari pasangannya
Sampah Jakarta bukan sampah dapur ibu memasak.
Rg Bagus Warsono 2014
10.Jakarta 2014
Gelanggang perang
Digelar
Dengan genderang kemenangan
Dan sorak mengelukan petarung pujaan
Serta umbul-umbul
Ronce
Dan panji kebesaran
Mengibarkan kesatuan mereka
Perang tlah dimulai
Dengan senjata yang lebih dasyat
Dari bom nuklir
Dan ibu-ibu membunyikan alat dapur
Yang biasa merajang bumbu dapur
Irus dan panci untuk menanak sayur
Ikut juga berperang
Entah apa diidamkan
Dari perang yang tak berkesudahan
Hanya panggung
Sandiwara lenong Betawi
Dan bubar di tengah malam.
Rg Bagus Warsono 2014
11. Bibawah Jembatan Layang
Di bawah jembatan layang berteduh
Orang-orang urban pencari rizki ibukota
Pengemis, pengamen, pedagang asongan, dan
gerobak dorong
Sekadar mengusap keringat
Dengan oblong yang dipakainya
Tampak nenek tua menghitung uang receh
Pengamen kecil menghisap rokok
Pedagang asongan tidur mendekap dagangan
Botol minuman isi ulang
Dan pedagang gorengan melayani pembeli teman sendiri
Di bawah Jembatan Layang
Dibawah hingar kendaraan
Jakarta nan malang
Dipenuhi orang-orang urban
Mencari rezeki untuk hidup mereka
Rg Bagus Warsono 2014
12. Menanti di Halte Busway
Seakan diburu waktu
Teman sekantor di busway tadi
Meninggalkan aku yang kalah berdesak
Jam tangan malah membingungkan
Busway didepan padat orang
Busway hanya mampir sebentar
menurunkan seorang
Teman memberikan peluang
Ibu tua yang kecapaian
Busway perlahan berjalan meninggalkan
Tatapan kosong penumpang sial
Rg Bagus Warsono 2014
13.Parkir Kawasan
Di parkir kawasan mobil berjajar
Menghabiskan rupiah berjam-jam
Hanya untuk menunggu majikan
Diparkir kawasan ada ruang
Mobil untuk istirahat
Yang capai menanti kesempatan jalan
Meski perlahan jalan
Macet keterlaluan
Masuk parkir kawasan
Istirahat mobil si kaya
Nyaris cacat karena macet
Parkir kawasan
Rizki kemacetan.
Rg Bagus Warsono 2014
14.Kilometer Taxi
Taxi
Antarkan aku dalam kilometermu
naikan argonya perkilometer
Agar aku tak diputar-putar jalan
Sementara argomu berjalan meski mobil tak bergerak
Macet di setiap stopan
Taxi
Bukan bus pantura
mengukur jarak
Tapi mengukur kantong-kantong kesasar
Jalanan macet di setiap penyebrangan
Di taxi sopir diam
Dan argometer berkata
Jangan marah bila di Jakarta
Sebab di sini duit berbicara.
Rg Bagus Warsono 2014
15. Antarkan Aku Ojeg
Senyum tukang ojeg menghina Jakarta
Katanya kamu sok metropolitan
Yang penuh slogan
Jakarta
Huh !
Hanya kuli panggul
Yng keberatan dengan beton jembatan layang,
Dia ngacir dengan seorang penupang
Melewati celah-celah keberuntungan
Dengan gagahnya melewati kemacetan
Mata was-was salah jalan
Hampir telat di kantor kementrian.
Rg Bagus Warsono 2014
16. Antrian Bemo di Stasiun Besar
Antrian bemo di Stasiun Besar
Menunggu tamu Jakarta turun kereta
Satu-satu bemo menjemput tuan hendak bertarung nasib
Seperti deru bemo
khas di tengah bising
Suara nyaring di memasuki lorong kecil
Bukan mesin tua
Pengganti kuda
Sudah dua kereta jawa tiba
Hanya dua yang duduk di belakang roda tiga
Karena ingin mengenal Jakarta
Bemo kedua tiba menjemput tuan
hanya tersenyum
melihat bemper ala vespa
handuk kecil semakin hitam
oleh keringat dan asap teman
Kereta jawa masih jauhkah.
Rg Bagus Warsono 2014
17. Ada Warteg di Tengah Kota
Sarapan pagi
sisi gedung sudut jalan
bukan tanah pribadi
separuh diatas irigasi
atap seng dengan jelaga tebal
menanak nasi
untuk siapa saja di tengah kota
mengganjal perut untuk sehari
oreg, tempe , tahu
sayur lodeh ala Tegal
mengiringi cerita warga jakarta
Rg Bagus Warsono 2014
18.Bebek Goreng di Pinggir Jalan
Muncul di sore hari
Dengan tenda kumal
Pancaran neon menerangi sambal
Untuk bebek goreng di pinggir jalan
Dua tiga jam
Hanya tinggal dua potong sayap dan kepala
Dadamentok dan paha
ampela dipesan sebelum tenda dibuka
tak apa
asal ada lalap daun kemangi muda
Bebek goreng di pinggir jalan
Resto warga Jakarta
Rg Bagus Warsono 2014
19.Jamu Gendong Pamitan
Langkah gontai menggendong bakul
Sebilan botol aneka jamu
Temu lawak temu ireng
Sari awan sari rapet
Asem kawak daun asem
Dari kencur hingga sereh
Jeruk mipis kunir jahe
Botol kosong laris manis
Mengobati punggung pekerja
Terkena rematik tulang
Pegal linu sakit pinggang
Di penghujung Ramadhan
Berkah puasa kehidupan
Menabung setahun untuk sebulan
hanya
Ratusan ribu dalam stagen
Untuk pulangh ke Jawa ramai-ramai.
Rg Bagus Warsono 2014
20.Aku Kuli Bangunan
Datang dari Indramayu mendukung Jakarta
Yang tak henti pembangunan
Masih membangun jembatan layang
Sejak tahun tujuhpuluhan
Masih membangun gedung bertingkat
Sejak Ali Sadikin
Masih membuat jalan
Sejak bernama Batavia
Jakarta tak henti pembangunan
Meberi rizki kuli bangunan.
Rg Bagus Warsono 2014
21. Sakit di Jakarta
Katakan kepada urban
Jangan sakit di Jakarta
Karena disini tak menerima pasien melarat
Dan klinik bukan plastik dapur yang bisa ditawar
Tak ada dokter desa
Walau praktek di puskesmas
Tak ada rumah sakit rakyat
Walau disebut rumah sakit umum
Tak ada sopir ambulan
Yang menjual bensin mobil kantor seperti di desa
Karena ambulan travel khusus anti macet.
Kami butuh orang kuat
Dan berduit banyak
Bukan kartu yang sehat.
Rg Bagus Warsono 2014
22.Mati di Jakarta
Mati di Jakarta
dengan lebai profesional
mau yang mahal atau yang vip
yang murah dibuang dilautan
bayar setengah tak dimandikan
hanya kafan penutuip ayat
dikuburkan dalam lubang darurat.
Rg Bagus Warsono 2014
23.Ada petani Jakarta
Ada petani Jakarta
Menanam kemangi dan bayam cabut
Serta dan kangkung jebrol
Tanaman subur
Diatas tanah gembur
Sepetak luas pondasi gedung
Lalu pindah tempat
Tanah urug yang ditinggalkan
Karna sengketa tak berkesudahan
Milik petani Jakarta
Empat puluh hari kerja
Panen daun bawang muda.
Rg Bagus Warsono 2014
24.Nelayan Jakarta
Orang-orang pinggiran
Tinggal di Muara Gembong
Nelayan Jakarta
Yang mengalah demi Ibukota
Tak menuntut pantai
tak menuntut pasar
Orang orang berjiwa besar
Semakin jauh di pantai Karawang
Dengan bahasa betawi
Engkong, dan Nyak
Yang membuat gesek ikan
Memberi makan tanah leluhurnya.
Rg Bagus Warsono 2014
25.Kisah Penduduk Asli Jakarta
Yang bertahan dengan gaya betawi lama
Rumah prisma dengan ruang tamu separuh bangunan
Maklumlah keluarga besar
Dan kursi lenong dua pasang
Agar semua duduk memandang keluar
Sambil ngeteh manis
Di muk besar
Engkong ,dan enyak menunggu waktu
Digusur hingga perbatasan
Kini sudah di Karawan
tak capai memindah meja bundar
hanya bale besar
sebagai kursi tamu dan tempat tidur.
Rg Bagus Warsono 2014
26.Tangerang apa Bekasi
Untuk ekspansi
Tangerang apa Bekasi
Jangan menolak
Karena Jakarta membagi rezeki
Mall dan took swalayan
Kantor dan pabrik
Agar tak jauh ibukota
Sebagai rezeki untuk tetangga Jakarta.
Rg Bagus Warsono 2014
27.Lampak Pasar Baru
Lampak di pasar baru
Yang dibeli dari seorang preman
Pemilik kekuasaan
Kaki lima dan sepanjang trotoar
Dua meter ukuran
Dan bias menambah empat meter kedepan
Hingga menutup jalan.
Rg Bagus Warsono 2014
28.Biarkan Semrawut
Biarkan semrawut
Untuk menandai jakarta
Untuk modal cerita
Biarkan semrawut
Untuk bahan diskusi
Dan anggaran tahun depan
Sebagai pekerjaan penelitian
Biarkan semrawut
Lambang ibukota sibuk
Tak mengenal siang dan malam
Biarkan semrawut
Agar tetap tidak tidur.
Rg Bagus Warsono 2014
29.Jalan Tol
Kenapa menyediakan jalan untuk si kaya
Sedang jalanku tertutup rintang duri
Serta pentungan karet menakutkan
Karna tak berpakaian wajar
Serta bau badan
Memanjakan sikaya dengan semilyar untuk satu penyangga jalan layang
Beton bertulang
Sedang jalanku kecil seukuran badan
Gang sempit yang terjepit gedung tuan
Menancap tiang beton
Menahan beban jalan layang
Untuk memberi kesan
Jakarta yang metroipolitan
Rg Bagus Warsono 2014
30.Kisah pedagang besi tua
Dengan tibangan ditera bulan kemarin
Karena tak mau spekulasi
Biar lama asal pasti
Bangkai mobil atau sepeda motor
Rongsokan pagar kantor dibongkar
Atau besi beton reruntuhan
Semua dipilah menjadi bagian
Mahal dan murah
Bagi bandar pemulung besar
Yang menanti pemulung
Siap dengan uang.
Rg Bagus Warsono 2014
31. Anak-anak Pemulung
Anak-anak pemulung
Umur belasan
Dengan karung dibahu
Dan rongsokan plastik pilihan
Menelusuri kantor perumahan
Pasar dan terminal
Dengan besi caduk khas pemulung
Menelusuri Jakarta
Mengisi Jakarta
Membersihkan Jakarta
Sampah pilihan
Rg Bagus Warsono 2014
32.Harga Satu Pohon
Harga satu pohon mahoni di Jakarta
Ongkos tanam dan ongkos tebang
Dan daun-daun berantakan
Mengotori jalan dan pekarangan tetangga
Lalu menyuruh tukang sapu
Dan mobil pengangkut sampah
Masih ada akar yang belum terbuang
Ini bagian tukang gali lubang
Pohon kemudian ditanam
Dipelihara dan disiram
Pagi sore
Semakin besar
Membuat asri angkuhnya bangunan
Lalu ditebang.
Rg Bagus Warsono 2014
33.Kopyah di Kepala Koruptor
Menutup rambut uban
Dan ketombe debu jalan
Atau botak karena tak terkena sinar matahari
Ada disebunyikan rupiah dilempitan
Kopyah tuan.
Rg Bagus Warsono 2014
34.Sertifikat 20 m
Brosur indah tawarkan rumah-rumah murah
Dengan tipe kecil
Untuk orang kecil
Kecil-kecil
Hanya ada kamar kecil
Dan kamar serbaguna
Dapur, tidur, dan tamu
Dengan sertifikat kecil
Yang nyangkol di bank-bank kecil.
Rg Bagus Warsono 2014
35.Penjual Serabi
Bi Sarjem asal Indramayu
Penjual serabi di Pasar Minggu
Buka fajar dini
Hangat oleh api pawon
Sehangat mandi di hotel Indonesia
Menyediakan sarapan pagi
dengan cetakan teratur
se-irus adonan beras kelapa
dengan tembikar tujuh
satu angkatan serabi pertama
untuk tuan pelindung Bi Sarjem
sebagai pajak lampak
Setiap hari satu angkatan serabi
Sebagai sarapan pagi
Dengan suka hati
Asalkan dagang jangan berhenti
Serabi berhenti di jam sembilan pagi
Adonan habis serabi laris
Bi Sarjem penjual serabi
Sahabat Jakarta
Dikenal siapa saja
Mulai kuli panggul sampai mahasiswa
Khas tradisional di kota modern
Tanpa pengawet
Serabi untuk sarapan pagi ibukota.
Rg Bagus Warsono 2014
36.Penjual Bandrek
Malam dingin gerimis di rumah susun
Sepi disinari lampu jalan
Mendekat gerobak dorong pulang
Penjual bandrek keliling
Dengan api masih membara
Dari pawon arang panci pemanas air
Sementara mangkal di bawah tiang lampu jalan
Memejamkan mata sesaat
Beberapa orang kedinginan mendekat
Bandrek dituang uap melayang
Memberi tenaga teman yang bertarung
Peruntungan di Jakarta
Rezki tak mengenal waktu
tengah malam buta.
Rg Bagus Warsono 2014
37.Asongan Kopi saset
Menelusuri jalan
Sepanjang gedung
Sekuat kaki
Dengan sepeda dan empat termos air
Menanti pembeli
Yang ingin hemat di Jakarta
Susu, kopi, the tubruk
Dalam saset bermerk warna-warni
Tuan minum apa?
Semua slalu ada
Rg Bagus Warsono 2014
38. Isi penuh tangki mobil pemadam kebakaran
Aku perintahkan isi slalu tangki pemadam kebakaran
Dengan air comberan
Agar api cepat padam
Dimana kebakaran
Dan parit menjadi lancar
Lalu semprotkan pada rumah yang belum terbakar
Dan api takut bau comberan
Sebab api berpindah tempat setiap waktu
Jika bara tak dipadamkan
Api melompat tanpa sebab
Karena angin panas merasa sesak
Sampai gedung dewan terhormat
Yang menginginkan sejuk rimbun dan lebat
Dari abu rumah kebakaran
Sepanjang bantaran sungai.
Isi penuh tangki pemadam kebakaran
Dengan sirine panjang
Menuju rumah-rumah tanpa majikan
terbakar dulu lalu pengakuan
rumah atau gudang
Aku belum terkena comberan
Mobil pemadam tadi siang
Yang membunuh api di perempatan,
Isi penuh lagi tangki pemadam
Dengan air comberan.
Rg Bagus Warsono 2014
39.Semalam di Jakarta
Hati bangga akan ibukota
Yang sibuk sepanjang waktu
Hingga jam rusak karena batu baterai melembung
Dan sorot jutaan lampu mobil di jalan
Serta bising mesin tua
Menambah cerita semalam Jakarta
Menjadi novel tak berkesudahan
Tamat cerita sesudah mandi pagi.
Rg Bagus Warsono 2014
40.Hujani Saja Dua Jam Jakarta
Terik membuat debu bertebaran bercampur
Asap rokok yang mengepul dari sopir yang tiada henti .
Dan puntung-puntung rokok menyumpal lubang air menuju selokan.
Dan tangan-tangan yang mencintai kebersihan sembunyi-sembunyi membuang sapah di saluran pembuangan sambil mata kesana-kemari
Karena takut ditegur malu. Kemudian ibu-ibu membuang sampah di sungai malam hari agar tak merepotkan petugas kebersihan.
Pemulung pun mengobrak-abrik bak sampah mencari sesuatu.
Hingga sampah berterbangan sampai taman-taman.
Dan Petugas kebersihan merasa capai, daun kering hanya dikumpulkan di sudut jalan yang tak kelihatan.
Karena upah tak seimbang memikul beban berat dan bau sampah.
Lalu truk angkutan sampah telat datang dan hanya lewat di bak sampah besar.
Katanya, baru saja pagi diambil.
Hujani saja dua jam Jakarta
Air menggenang jalanan menjadi sungai.
Rg Bagus Warsono 2014
41.Puntung Rokok di Asbak Pintu Kantor
Puntung Rokok di Asbak Pintu Kantor
lebih separuh batang
karna tak boleh santai sejenak
mengeluarkan asap
membunuh bara dengan kasar
meotong batang panjang
rokok kretek bapak
dan filter nyonya-nyonya.
Rg Bagus Warsono 2014
42.Jakarta Tak Tenggelam
Tenggelamkan Jakarta dengan air laut Jawa
Perahu nelayan berlabuh
Dan kapal muat bersandar di dermaga
Keseberang pulau
Jika Jakarta lautan
Tak ada yang bilang Jakarta kebanjiran.
Rg Bagus Warsono 2014
43.Dolar Sopir Taxi
Ada dolar di sopir taxi
Dari pribumi bukan turis tempo hari
Yang turun dari bandara
Lupa membawa rupiah
Argo melayang menghitung jalan
Dengan rupiah dolanan
Dolar diterima sopir taxi tertawa
Mau duit macam mana
Tak ada meteran argo bohong
Karena mesin cermat
Seperti sopir taxi kita
Mereka,
Mengira Indonesia cerdas.
Rg Bagus Warsono 2014
44.Peta Jakarta
Peta Jakarta dibuat setiap tahun
Skala kecil di atas meja
Lalu diberi tanda
Agar peta berganti nama
Peta Jakarta dipajang di dinding Kelurahan
Lalu diberi lingkaran
telah berganti nama
Peta Jakarta dicetak ulang
Sampai ke sekolah dasar
Anak-anak menunjuk tempat rumah mereka
Dalam peta
Sudah tak ada .
Rg Bagus Warsono 2014
45.Mengurug Tanah Jakarta
Dengan pasir kali
dantruk yang konvoy malam hari
Agar tanah menjadi tinggi
Atau lantai gedung terisi
Mengurug tanah Jakarta setinggi bukit gunung
Sepanjang tahun
Sehingga pemukiman, gedung, kantor bersaing
Meninggikan lantai Jakarta.
Rg Bagus Warsono 2014
46.Raja Kos-kosan
Bang Jali juragan kos-kosan
Katanya memberi tumpangan para urban
Dengan biaya standar
Kamarnya semakin banyak
Bukan karena membangun lahan
Hanya menyekat ruang
Menjadi dua kamar
Raja Kos kosan
Tersenyum di akhir bulan
Yang tak bayar silahkan pulang
Karena diganti orang yang tiba tadi malam
Raja kos-kosan
Membuat kamar ditingkat
Agar duit berlipat.
Rg Bagus Warsono 2014
47. Mati Lampu di Jakarta
Gelap
Dari di rumah-rumah keluarga miskin
dengan pulsa sisa
dan penerangan jalan umum
hanya hiasan taman semata
serta lampu-lampu pedagang tenda
bebek goreng menunggu terang tiba
warung segan mebuka pintu
yang ada hanya terang korek api
dan asap rokok memutih di kegelapan
Ketika berteriak mati lampu
Jakarta tersenyum
katanya
Siapa bisa matikan lampu Jakarta
Karena mall dan kantor tetap nyala
Listrik cadangan mengalir seketika
Untuk jakarta
Ketika berteriak mati lampu
Rumah orang-orang hina
Rg Bagus Warsono 2014
48.Artis Ibukota
Palingkan muka untuk Jakarta
Untuk apa
Percuma
Namun mata tetap melirik
Karena ada yang menarik
Hati , cita, dan cinta
Akan sejarah bangsa
Bila kalian di Jakarta
dikenang di hati pemirsa
sepanjang masa.
Rg Bagus Warsono 2014
49.Seniman Ibukota
Yang mangkal di jalan-jalan
Belum ada nasi hari ini
Dan heh manis sarapan pagi
Sehingga pagi sampai matahari berdiri
Kawan datang mebawa nasi bungkus
Karena tak tega makan sendiri
Bangun tapi lupa mandi
Sore hari tak ada pembeli
Atau tamu mampir di kios
Sekadar membagi rejeki
Karena sebetulnya tak suka seni
Hanya iba kepada insan seni
Rg Bagus Warsono 2014
50.Mahasiswa Jakarta
Mahasiswa Jakarta hanya di latar-latar
Gedung pemerintah
Dengan jaket almamater murah
Sebagai kapus ilmiah
Jas sobek, baju rowak-rawek
Oleh tangan-tangan mengejar
Sepatu jebol dan topi kotor
Terinjak derap satpam
Menjadi pengalaman ilmiah
Dengan nilai A
Dan mereka membuat angkatan
Sebagai kebanggaan dan modal
Untuk berlaga kemudian
Rg Bagus Warsono 2014
51.Mendemo Pengamen
Agar menyanyikan lagu nasional
Yang jarang dinyanyikan di sekolah negeri
Karena bu guru dan pak guru lupa
Notasi angka
Pengamen lebih mengena
Mengisi suara dimana-mana
Celah waktu stopan
Antara halte bus kota
Peron kereta listrik
Makan di kaki lima
Sepanjang jalan macet
Yuk mendemo pengamen
Agar menyanyikan lagu jiwa
Karakter bangsa kita
Rg Bagus Warsono 2014
52.Mencari Orang Hilang di Jakarta
Mencari orang di lapangan rumput
Dengan batret berbatu enam
Kecoa, jangkrik , cacing dan kelabang
Sampai ular besar
Orang dicari tak ditemukan
Lalu kita bertanya pada lalu lalang
Hanya mengangguk
Dan menghilang
Lalu melapor pada aparat
Katanya,
Nah ini orang hilangnya ketemu.
Dimana?
Kamu?
Rg Bagus Warsono 2014
53.Ayam Goreng
Dari peternak yang mana
Ayam goreng hari ini
Dan bumbu Jakarta ala Lamongan
Yang diramu orang Tegal
Ayam goreng Jakarta
Lalap kemangi daun muda
Kebun petani Losari
Di tanah kebun yang baru dipondasi
Ayam goreng hari ini
Dan kulit jeruk sambal di mangkuk cuci tangan
Dari pasar swalayan
Untuk ayam goreng Jakarta hari ini
Bau bahan pengawet
Karena dikirim dari luar negeri
Ayam goreng hari ini
Dibilang ayam kampung negeri.
Rg Bagus Warsono 2014
54. Kerak Telor
Jakarta dan Kerak telor
Seperti makanan anak kecil
Menjadi budaya
Jakarta
Menunggu kapan
Menunggu kerak telor
Diangkat dari penggorengan
Lalu ditelan
Tanpa sisa
Dan
Kembali adonan kerak telor
Menunggu gosong sesisi
Lalu diibalik sisi lain
dan menjadi budaya
kerak telor.
Rg Bagus Warsono 2014
55.Berita Pagi , Sore Ada Lagi
Canda pagi ibu-ibu
Di gerobak sayur
Tragedi malam di berita pagi
Aneka raut mendengar sajian actual
Mulut belum mandi
Hanya ekspresi sementara
Sampai masak selesai
Sore terdengar berita
Tragedy gerobak sayur
Lalu ibu tersenyum
Agar malam bisa tidur
Dan berita pagi
seperti
Sarapan setiap hari.
Rg Bagus Warsono 2014
56.Sarung Betawi
Untuk apa sarung betawi
Menghias celana panjang
Hanya menandakan
Separuh tradisional
Yang tak mau tinggalkan
Budaya luhur si Jampang
Sarung betawi sebagai hiasan
Lambang priyayi berpendidikan
Sehingga dilicin rapih
Dengan lempitan menawan
Dijepit sabuk jawara
Sebagai Sarung betawi.
Rg Bagus Warsono 2014
BIODATA PENULIS
Rg. Bagus Warsono (Agus Warsono)
Lahir dengan nama Rg.(Ronggo) Bagus Warsono lebih dikenal dengan Agus Warsono, SPd.MSi,dikenal sebagai sastrawan dan pelukis Indonesia. Lahir Tegal 29 Agustus 1965. Ayahnya seorang guru yang bernama Rg. Yoesoef Soegiono, (trah Ronggo Kastuba). Sejak kecil sudah senang membaca. Usia 10 tahun sudah menamatkan Api Dibukit Menoreh karya SH Mintardja. Kegemaran membaca ini sampai mendirikan Himpunan Masyarakat Gemar Membaca (1999). Mulai masuk Sekolah tinggal di Indramayu.Mengunjungi SDN Sindang II, SMP III Indramayu, SPGN Indramayu, (S1) STIA Jakarta , (S2) STIA Jakata. Tulisannya tersebar di berbagai media regional dan nasional. Redaktur Ayokesekolah.com.Pengalaman penulisan pernah menjadi wartawan Mingguan Pelajar, Gentra Pramuka, Rakyat Post, dan koresponden di beberapa media pendidikan nasional. Anggota PWI Cabang Jawa barat.
Karya antara lain:
1. Rumahku di Tepi Rel Kereta Api (Kumpulan cerpen anak 1992), 2. Menanti hari Esok (antologi puisi), 3. Mata Air (antologi puisi), 4. Bunyikan Aksara Hatimu (BAH) (antologi puisi), 5. Si Bung (Bung Karn0) (antologi puisi)
Antologi bersama :
1. Puisi Menolak Korupsi (PMK II),
2. Tifa Nusantara 2013
Cergam antara lain :
1. Si Kacung Ikut Gerilya, 2. Kopral dali, 3. Pertempuran Heroik Di Ciwatu, 4. Pertempuran Selawe, 5. Si Jagur
6. Panglima Indrajaya, 7. Endang Dharma, 8. Laskar Wiradesa
Buku-buku Pendidikan:
1.Bahasa Indramayu untuk SD/MI, 2.Belajar membaca Kelas Rendah SD, 3.Mengenal Anyaman
Penghargaan :
Penghargaan Karya Tulis Terbaik (PGRI Jabar 1996)
Penghargaan Cerita Anak Depdiknas 2004
DAFTAR SASTRAWAN INDONESIA
1.A.A. Navis
2.A.A. Pandji Tisna
3.A.D. Donggo
4.A.Mustofa Bisri
5.A.S. Dharta
6.A.S. Laksana
7.Aam Amilia
8.Abas Sutan Pamuntjak Nan Sati
9.Abdul Hadi WM
10.Abdul Muis
11.Abdul Wahid Situmeang
12.Abdullah Mubaqi
14Achdiat K. Mihardja
15Achmad Munif
13.Abidah el Khalieqy
16Acep Syahril
17Acep Zamzam Noor
18.Adinegoro
19.Afrizal Malna
20.Agam Wispi
21.Agus Noor
22.Agus R. Sarjono
23.Agus Warsono(Rg Bagus Warsono)
24Ahmad Fuadi
25.Ahmad Subbanuddin Alwie
26.Ahmad Tohari
27Ahmad Yulden Erwin
28.Ahmadun Yosi Herfanda
29.Ahmad Mushthofa Bisri
30..Ajip Rosidi
31.AkiSora
32.Akmal Nasery Basral
33.Ali Akbar Navis
34.Alan Hogeland
35.Amal Hamzah
36.Andrea Hirata
37.Andliandri.A.A
38Andrei Aksana
39.Ani Sekarningsih
40.Anis Sholeh Ba’asyin
41.Anwar Putra Bayu
42.Aoh K. Hadimadja
43.Arafat Nur
44.Ari Pahala Hutabarat
45.Ari Setya Ardhi
46.Arie MP Tamba
47.Ariel Heriyanto
48.Arif B. Prasetyo
49.Arifin C. Noer
50.Armijn Pane
51.Arswendo Atmowiloto
52.Arami Kasih
53.Asep S. Sambodja
54.Asma Nadia
55.Asrul Sani
56.Asbari Nurpatria Krisna
57.Aslan Abidin
58.Ayatrohaedi
59Ayu Utami
60.B. Rahmanto
61.Badaruddin Amir
62.Badui U. Subhan
63.Bagus Burham
64.Bagus Hananto
65.Bagus Putu Parto
66.Bambang Set
67.Beni R. Budiman
68.Beni Setia
69.Beno Siang Pamungkas
70.Binhad Nurrohmat
71.Bokor Hutasuhut
72.Bonari Nabonenar
73.Bondan Winarno
74.Budi Darma
75.Budi P. Hatees
76.Budiman S. Hartoyo
77.Cecep Syamsul Hari
78.Chunel
79.Clara Ng
80.Cucuk Espe
81.D. Zawawi Imron
82.Dahta Gautama
83.Darman Moenir
84.Darmanto Jatman
85.Damhuri Muhammad
86.Danarto
87.Dad Murniah
88.Dami N. Toda
89.Daniel Mahendra
90.Dea Anugrah
91.Dewi Lestari
92.Dharmadi
93.Dian Hardiana
94.Djamil Suherman
95.Djenar Maesa Ayu
96.Dian Hartati
97.Diani Savitri
98.Dimas Arika Mihardja
99.Dina Oktaviani
100.Djamil Suherman
101.Dody Sam Yusuf
103.Donny Dhirgantoro
104.Dorothea Rosa Herliany
105.Djenar Maesa Ayu
106.Dyah Merta
107.Dyah Setyawati
108.Edy Firmansyah
109.Eka Budianta
110.Eka Kurniawan
111.Eko Tunas
112.Emha Ainun Nadjib
113.Endik Koeswoyo
114.Faruk HT
115.Fendi Kachonk
116.Fina Sato
117.FX Rudi Gunawan
118.Gazali Burhan Rijodja
119.Gatotkoco Suroso
120.Gerson Poyk
121.Godi Suwarna
122.Goenawan Mohammad
123.Gola Gong
124.Gus tf Sakai
125.H.B. Jasin
126.HR Bandaharo
127.Habiburrahman El Shirazy
128.Hamid Jabbar
129.Hamka
130.Hamsad Rangkuti
131.Hartojo Andangdjaja
132.Helvy Tiana Rosa
133.Herlinatiens
134.Herman J. Waluyo
135.Hersri Setiawan
136.Herdoni Syafriansyah
138.Ibnu Wahyudi
139.Ibrahim Sattah
140.Idrus
141.Iggoy el Fitra
142.Ikhwan Al Amin
143.Indra Cahyadi
144.Indra Tranggono
145.Intan Paramaditha
146.Imam Muhtarom
147.Ipon Bae
148.Irfan Hidayatullah
149.Irman Syah
150.Isbedy Stiawan ZS
151.Iswadi Pratama
152.Iwan Simatupang
153.Iyut Fitra
154.J.E. Tatengkeng
155.Jack Efendi
156.Jakob Sumardjo
157.Jamal D Rahman
158.Jamal T. Suryanata
159.Jatmika Nurhadi
160.Jeffry Alkatiri
161.Joni Ariadinata
162.Joshua Lim
163.Joko Pinurbo
164.Jose Rizal Manua
165.Jumari HS
166.Korrie Layun Rampan
167.Kriapur
168.Kuntowijoyo
169.Kurnia Effendi
170.Kusprihyanto Namma
171.Kuswinarto
172.Kwee Tek Hoay
173.Leila S. Chudori
174.Linda Christanty
175.Linus Suryadi AG
176. Lukman A Sya
178.M.Aan Mansyur
179.M. Rozaq Triyansyah
180.M. Shoim Anwar
181.Mahbub Junaedi
182.Mahmud Jauhari Ali
183.Maman S. Mahayana
184.Mansur Samin
185.Marah Roesli
186.Marga T
187.Marsetio Hariadi
188.Marianne Katoppo
189.Martin Aleida
190.Max Ariffin
191.Marsetio Hariadi
192.Mawie Ananta Jonie
193.Medy Loekito
194.Melani Budianto
195.Mochtar Lubis
196.Mohammad Diponegoro
197.Moch Satrio Welang
198.Motinggo Busye
199.Muhammad Asqalani eNeSTe
200.Muhammad Rois Rinaldi
201.Muhary Wahyu Nurba
202.Mukti Sutarman
203.Mustofa Bisri
204.Mh. Rustandi Kartakusuma
205.Muhammad Kasim
206.Mukti Sutarman Espe
207.Mutmainna
208.Mustafa W. Hasyim
209.Marsetio Hariadi
210.Marsetio Hariadi
211.Nanang Anna Noor
212.Nanang Suryadi
213.Nasjah Djamin
214.Nazaruddin Azhar
215.Nenden Lilis A
216.Nenek Mallomo
217.Ngarto Februana
218.Nh. Dini
219.Nirwan Ahmad Arsuka
220.Nirwan Dewanto
221.Noorca M. Massardi
222.Nova Riyanti Yusuf
223.Novy Noorhayati Syahfida
224.Nugroho Notosusanto
225.Nurochman Sudibyo.YS
226.Nur Sutan Iskandar
227.Nur Wahida Idris
228.Nyoo Cheong S
229.Ook Nugroho
230.Oyos Saroso HN
231.Palti R Tamba
232.Pamusuk Eneste
233.Panji Utama
234.Parakitri T Simbolon
235.Putu Oka Sukanta
236.Piek Ardijanto Soeprijadi
237.Pipiet Senja
238.Pramoedya Ananta Toer
239.Primadonna Angela
240.Putu Oka Sukanta
241.Putu Wijaya
242.Rachmat Djoko Pradopo
243.Rachmat Nugraha
244.Radhar Panca Dahana
245.Raditya Dika
246.Remy Silado
247.Ragdi F. Daye
248.Ramadhan K.H.
249.Ratih Kumala
250.Ratna Indraswari Ibrahim
251.Raya Langit Rokibbah
252.Rayani Sriwidodo
253.Raudal Tanjung Banua
254.Rieke Diah Pitaloka
255.Rifan Khoridi
256.Rifai Apin
257.Riki Dhamparan Putra
258.Rijono Pratikto
259.Riris K. Sarumpeat
260Rosihan Anwar
261.Roudloh Fathurrohman
262.Rukmi Wisnu Wardani
263.Ruli NS
264.Rusman Sutiasumarga
266.Saeful Badar
267.Sam Haidy
268.Sang Bayang
269.Sanusi Pane
270.Sapardi Djoko Damono
271.Sarabunis Mubarok
272.Saut Situmorang
273.Selasih/Seleguri
274.Seno Gumira Ajidarma
275.Sholeh UG
276.Sindhunat
277.Sitok Srengenge
278.Sitor Situmorang
279.Sindhunata
280.Sirajuddin Sudirman
281.Slamet Sukirnanto
282.SM Ardan
283.SN Ratmana
284.Sobron Aidit
285.Soe Hok Gie
286.Soekanto SA
287.Sonny H. Sayangbati
288.Sony Farid Maulana
289.Sori Siregar(Sori Sutan Sirovi Siregar)
290/Sosiawan Leak Seno
291.S. Sinansari ecip
292.Subagio Sastrowardoyo
293.Sukasah Syahdan
294.Suman Hs
295.Suminto A Sayuti
296.Sunaryo Basuki Ks
297.Sunlie Thomas Alexander
298.Suparto Brata
299.Sutan Iwan Sukri Munaf
300.Sutan Takdir Alisyahbana
301.Sutardji Calzoum Bachri
302.Sutikno WS
303.Suwarsih Djojopuspito
304.S. Yoga
305.Tajuddin Noor Gani
306.Tandi Skober
307.Tatang Sontani
308.Taufiq Ismail
309.Taufik Ikram Jamil
310.T. Firman Andiatno
311.Teguh Winarso AS
312.Tendy Faridjan
313.Timur Sinar Suprabana
314.Titie Said
315.Titiek WS
316.Titis Basino
317.Toety Heraty Nurhadi
318.Toha Mochtar
319.Toto ST. Radik
320.Toto Sudarto Bachtiar
321.Tri Astoto Kodarie
322.Trisno Sumardjo
323.Trisnojuwono
324.Triyanto Triwikromo
325.Trio Danu Kumbara326.Tulis Sutan Sati
327.T. Wijaya
328.Udo Z. Karzi
329.Ugoran Prasad
330.Umar Junus
331.Umar Kayam
332.Umar Nur Zain
333.Umbu Landu Paranggi
334.Usmar Ismail
335.Utuy Tatang Sontani
336.Viddy AD Daery
337.Wahyu NH. Al Aly
338.Wahyu Prasetya
339.Wan Anwar
340.Wayan Sunarta
341.Widjati
342.Widji Thukul
343.Wisnu Sujianto
344.Wisran Hadi
345.W. Hariyanto
346.Widji Thukul
347.W.S. Rendra
348.Wowok Hesti Prabowo
349.Y.B.Mangunwijaya
350.Yonathan Rahardjo
351.Yudhistira ANM Massardi
352.Yusach Ananda
353.Y. Thendra BP
354.Y. Wibowo
355.Zainal Afif
356.Zainuddin Tamir Koto
357.Zen Hae
358.Zen Ibrahim
359.Zoya Herawati
__________
|