Konten dihapus Konten ditambahkan
Andriana08 (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Andriana08 (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
{{Pengguna:Andriana08/Intro}}
{{quotation|Aku sedang jenuh saja dengan yang sedang kuhadapi saat ini. Ingin pergi tapi entah ke mana, ku tak mampu. Andai ada seseorang yang dapat membawaku terbang ke alam bebas, betapa gunung keresahan ini akan luruh oleh suasana baru. O, lembah berumput hijau, aku ingin ke sana bersama seseorang yang membawaku. O, telaga yang jernih, aku ingin membasuh segala lukaku selama ini. O, rumah mungil di tepi hutan, aku ingin merebahkan raga bersama seseorang yang menemaniku. Aku ingin menangis sekuat tenaga untuk melepaskan segala penjara jiwa. O, tapi semua itu hanya seandainya. Sedangkan aku, berumah dalam sunyi. Aku seperti terjebak dalam labirin tak berpintu. Kalbu terlanjur beku, gigil dalam dunia yang kecil. Hanya mimpi yang menyelimuti malamku. Dan ketika pagi menepi, aku kembali kepada kesadaran semula; dalam penjara.|Andriana}}
{{Pengguna:Andriana08/Infobox1}}
'''Saya Andriana Suke''' dilahirkan oleh kesunyian dari suatu tempat sunyi pada 12 Februari 1988. Saya berumah dalam sunyi dan makan/minum dari serpihan kesunyian. Tapi dalam pergumulan di tengah kesunyian itu, saya bersahabat baik dengan waktu untuk selalu membaca dunia melalui media maya. Sudah lama saya mengenal Wikipedia Bahasa Indonesia, namun baru sejak 2008 saya mendaftarkan diri. Sebelum versi beta diberlakukan, saya mempelajari semua hal dan tata cara penyuntingan artikel, meski kadang saya juga melakukan kesalahan.
 
Nama '''Andriana Suke''' sering membuat orang mengira saya keturunan [[Jepang]]. Tidak, bukan! Saya perempuan keturunan [[Jawa]] asli dan tidak dapat berbahasa Jepang. Dapat sedikit berbahasa Inggris. Untuk bahasa [[Indonesia]] dan Jawa, saya masih harus terus belajar kepada yang lebih menguasai.
 
==Editor Wikipedia==
[[27]] [[Januari]] [[2015]] adalah hari paling mendebarkan dalam perjalanan keterlibatan saya di Wikipedia, karena saya diangkat menjadi editor. Sebelum diangkat, muncul perdebatan sengit nan menggairahkan dalam halaman permohonan. Saya pikir, proses pengangkatan saya menjadi editor bakal memakan waktu lama, seperti pemohon lainnya. Namun di luar dugaan, hanya dalam tempo dua hari, saya sudah diangkat oleh Tuan '''[[Pengguna:Aldnonymous|Aldnonymous]]'''. Tapi saya juga tidak akan melupakan peran dan dukungan dari sahabat lain seperti Tuan '''[[Pengguna:JohnThorne|JohnThorne]]''', Tuan '''[[Pengguna:Anbu|Anbu]]''', dan Tuan '''[[Pengguna:Imanuel_NS_Uen|Imanuel]]'''.
 
==Minat==
Saya termasuk orang yang cukup taat kaidah [[bahasa Indonesia]], meski sampai sekarang saya masih terus belajar. Hal utama yang selalu saya ingat dalam menulis dalam bahasa Indonesia adalah struktur kalimat. Baru setelah itu [[ejaan]]<nowiki/>nya. Struktur kalimat menjadi penting, karena kalau salah, dapat mengubah logika dan pengertian. Sementara ejaan, itu hanya persoalan kekayaan kita mengenal kosakata yang terdapat dalam [[Kamus Besar Bahasa Indonesia]]. Oleh karena itulah saya sering mengkampanyekan penggunaan bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Semisal, banyak orang menggunakan kata ''handal'', itu salah, yang benar adalah ''andal''. Atau orang sering sembrono menulis kata ''merubah'', padahal yang benar adalah ''mengubah''. Masih banyak lagi kosakata yang sering dituliskan secara salah.
 
Saya tidak pernah mengikuti kursus mengetik sepuluh jari. Saya hanya mempelajari itu secara autodidak. Belum pernah saya ukur, berapa kata dalam satu menit. Tapi saya merasa bahwa saya cukup cepat kalau mengetik, apalagi saat menulis saya tidak pernah melihat keyboard. Kadang, saya hanya gemas saja kalau melihat orang mengetik dengan dua jari. Tangannya ''kethuwal-kethuwil'' (saya tak tahu terjemahan bahasa Indonesia-nya) bikin mata saya ''sepet''.
 
Beberapa bidang yang menjadi minat saya untuk menyunting dan merintis artikel baru antara lain tokoh politik, tokoh seni, [[sastrawan]], buku-buku sastra, budayawan, [[penemu]], komunitas seni, dan situs sejarah.
 
Artikel rintisan saya memang tidak terlalu banyak. Tapi setiap saya menulis artikel baru, saya harus memastikan kesiapan data dan referensi. Sehingga ketika artikel itu mucul sebagai konten baru, pembaca sudah disuguhi, minimal data primer, yang diperkuat dengan rujukan-rujukan terpercaya. Saya paling tidak tega membaca artikel rintisan yang tak kunjung diselesaikan.</font>