Pulau Lombok: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Bthohar (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 38:
Sebagian besar penduduk pulau Lombok terutama [[suku Sasak]] menganut [[agama]] [[Islam]]. Agama kedua terbesar yang dianut di pulau ini adalah agama [[Hindu]], yang dipeluk oleh para penduduk keturunan [[Bali]] yang berjumlah sekitar 15% dari seluruh populasi di sana. Penganut [[Kristen]], [[Buddha]] dan agama lainnya juga dapat dijumpai, dan terutama dipeluk oleh para pendatang dari berbagai suku dan etnis yang bermukim di pulau ini. Organisasi keagamaan terbesar di Lombok adalah Nahdlatul Wathan (NW), organisasi ini juga banyak mendirikan lembaga pendidikan Islam dengan berbagai level dari tingkat terendah hingga perguruan tinggi.
 
Di Kabupaten Lombok Utara, tepatnya di daerah [[Bayan]], terutama di kalangan mereka yang berusia lanjut, masih dapat dijumpai para penganut aliran ''[[Islam Wetu Telu]]'' (waktu tiga). Tidak seperti umumnya penganut ajaran Islam yang melakukan [[salat]] lima kali dalam sehari, para penganut ajaran ini mempraktikan [[salat]] [[wajib]] hanya pada tiga waktu saja.{{citation Kononneeded}} hal ini terjadi karena penyebar Islam saat itu mengajarkan Islam secara bertahap dan karena suatu hal tidak sempat menyempurnakan dakwahnya.
 
{{clear}}
Di Cakranegara (dulu bernama kerajaan Cakranegara) Kota Mataram sekarang, dulunya ditemukan Naskah Lontar Kuno oleh Ekspedisi belanda (KNIL) kemudian diambil lalu dibawa ke Belanda, naskah lontar ini sebenarnya berada di Kerajaan Selaparang (sekarang sekitar daerah Pringgabaya, Lombok Timur), namun pada saat peperangan antara Bali dan Lombok, kerajaan Selaparang telah kalah karena diserang secara tiba-tiba, dan akhirnya semua harta benda milik kerajaan selaparang dirampas oleh pasukan Bali, sisa-sisa yang tidak terbawa kemudian dibakar. Termasuk mahkota emas Raja selaparang (Pemban Selaparang) dan naskah lontar Negara Kertagama yang sedang dipelajarai oleh para Putra dan Perwira kerajaan Selaparang.{{citation halamanneeded}} ini ditambahkan oleh Lalu Zulkarnain, bekerja pada Sekretariat Daerah Kota Mataram.
 
== Sejarah ==
Baris 47:
Menurut isi [[Babad Lombok]], kerajaan tertua yang pernah berkuasa di pulau ini bernama [[Kerajaan Laeq]] (dalam bahasa sasak ''laeq'' berarti waktu lampau), namun sumber lain yakni [[Babad Suwung]], menyatakan bahwa kerajaan tertua yang ada di Lombok adalah [[Kerajaan Suwung]] yang dibangun dan dipimpin oleh Raja Betara Indera. Kerajaan Suwung kemudian surut dan digantikan oleh [[Kerajaan Lombok]]. Pada [[abad ke-9]] hingga [[abad ke-11]] berdiri [[Kerajaan Sasak]] yang kemudian dikalahkan oleh salah satu kerajaan yang berasal dari Bali pada masa itu. Beberapa kerajaan lain yang pernah berdiri di pulau Lombok antara lain Pejanggik, Langko, Bayan, Sokong Samarkaton dan [[Selaparang]].
 
[[Kerajaan Selaparang]] sendiri muncul pada dua periode yakni pada [[abad ke-13]] dan [[abad ke-16]]. Kerajaan Selaparang pertama adalah kerajaan Hindu dan kekuasaannya berakhir dengan kedatangan ekspedisi [[Kerajaan Majapahit]] pada tahun [[1357]]. Kerajaan Selaparang kedua adalah kerajaan Islam dan kekuasaannya berakhir pada tahun [[1744]] setelah ditaklukkan oleh gabungan pasukan [[Kerajaan Karangasem]] dari [[Bali]] dan [[Arya Banjar Getas]] yang merupakan keluarga kerajaan yang berkhianat terhadap Selaparang karena permasalahan dengan raja Selaparang. <ref name=depdagri>{{id}}[http://www.depdagri.go.id/konten.php?nama=Daerah&op=detail_provinsi&id_prov=24&dt=sejarah&nm_prov=Nusa%20Tenggara%20Barat Sejarah Nusa Tenggara Barat, situs Departemen Dalam Negeri]</ref>. Pendudukan Bali ini memunculkan pengaruh kultur Bali yang kuat di sisi barat Lombok, seperti pada tarian serta peninggalan bangunan (misalnya Istana Cakranegara di [[Ampenan]]). Baru pada tahun 1894 Lombok terbebas dari pengaruh Karangasem akibat campur tangan Batavia (Hindia Belanda) yang masuk karena pemberontakan orang Sasak mengundang mereka datang. Namun, Lombok kemudian berada di bawah kekuasaan Hindia Belanda secara langsung.{{citation needed}}
 
Masuknya [[Jepang]] (1942) membuat otomatis Lombok berada di bawah kendali pemerintah pendudukan Jepang wilayah timur. Seusai [[Perang Dunia II]] Lombok sempat berada di bawah [[Negara Indonesia Timur]], sebelum kemudian pada tahun 1950 bergabung dengan [[Republik Indonesia]].
Baris 73:
* [[Hutan Monyet Pusuk]]
* [[Sentanu]]
* [[Pantai Pink]] (Kawasan Lombok Timur)
* Pantai Tanjung Aan