Islam di Georgia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Rudyindarto (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Rudyindarto (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 8:
Masjid di Georgia beroperasi dalam pengawasan Departemen Muslim Georgia yang dibentuk pada Mei 2011. Sebelumnya, komunitas Muslim di Georgia diatur oleh Departemen Muslim Kaukasus yang berdasar di kota [[Baku]] di [[Azerbaijan]].<ref>[http://en.islamtoday.net/artshow-229-4063.htm Georgia Establishes New Muslim Affairs Department Independent of Azerbaijan]. IslamToday. 13 May 2011. Accessed February 11, 2012.</ref> Pada tahun 2010, Georgia dan [[Turki]] menandatangani perjanjian dimana Turki akan merehabilitasi tiga masjid serta membangun masjid baru di Georgia, sementara Georgia akan merehabilitasi biara-biara Georgia di Turki.<ref>[http://www.armradio.am/news/?part=soc&id=12902 Georgia to fund restoration of historical monastery in eastern Turkey]</ref> Perjanjian Georgia-Turki akan memperbolehkan pembangunan kembali masjid bersejarah Azize di [[Batumi]], [[Ajaria]] yang dihancurkan pada tahun 1940. Turki akan merehabilitasi masjid di daerah [[Samtskhe-Javakheti]] beserta tempat mandi Turki (''hammam'') di Batumi.
 
== Sejarah ==
Ada dua kelompok besar Muslim di Georgia. Etnis Muslim Sunni Hanafi Georgia dan terkonsentrasi di Republik Otonomi Adjara Georgia berbatasan dengan [[Turki]]. Sedangkan di Azerbaijan yang sebagian besar adalah etnis Muslim [[Syiah]] ashariyah Ithna 'dan terkonsentrasi di sepanjang perbatasan dengan Azerbaijan dan [[Armenia]].
=== Emirat Tbilisi ===
[[Bangsa Arab]] pertama kali muncul di Georgia pada tahun 645. Pada tahun 735, [[Marwan bin Muhammad]] mengadakan penyerangan dan berhasil menaklukkan sebagian besar daerah Georgia. Marwan mengendalikan kota Tbilisi dan menetapkan emir Arab yang dikonfirmasi oleh Kalif Baghdad atau Ostikan Arminīya.
 
Pada masa penguasaan Arab, Tbilisi berkembang menjadi pusat perdagangan antara [[dunia Muslim]] dan [[Eropa Utara]]. Tbilisi juga berfungsi sebagai daerah penyangga berhadapan dengan kekuasaan [[Kekaisaran Romawi Timur]] dan [[Bangsa Khazar]]. Dari waktu ke waktu, penduduk Tbilisi mulai berganti agama menjadi Islam.
 
=== Dinasti Timuriyah ===
Antara tahun 1386 dan 1404, Georgia menjadi subyek penyerangan [[Tamerlane]] yang mengontrol [[Dinasti Timuriyah|dinasti]] dengan kekuasaan dari [[Asia Tengah]] hingga [[Anatolia]]. Pada penyerangan pertama dari paling tidak tujuh penyerangan, Tamerlane merampok Tbilisi dan menangkap raja Bagrat V pada tahun 1386. Pada tahun 1401, Tamerlane kembali menyerang Kaukasus. Raja Georgia akhirnya mengadakan perdamaian dengan Tamerlane, yang menyetujuinya karena dia berharap untuk membekukan konflik di Georgia sementara dia bersiap-siap dalam pertempuran melawan Kesultanan Utsmaniyah.<ref>Sicker, Martin (2000), ''The Islamic World in Ascendancy: From the Arab Conquests to the Siege of Vienna'', p. 155. Praeger, ISBN 0-275-96892-8.</ref>
 
=== Dinasti Safawiyah dan Kesultanan Utsmaniyah ===
[[Dinasti Safawiyah]] dan Kesultanan Utsmaniyah terlibat dalam konflik berkepanjangan tentang kendali dan pengaruh atas daerah Kaukasus. Dari abad ke-16 hingga 18, Safawiyah harus menghadapi beberapa kerajaan dan kepangeranan independen karena status Georgia yang belum disatukan. Safawiyah sebagian besar mengendalikan daerah timur (kerajaan Kartli dan Kakheti) dan selatan (kerajaan Samtskhe-Saatabago), sementara Georgia Barat dikendalikan oleh Utsmaniyah. Kerajaan-kerajaan independen ini menjadi negara bawahan Persia setelah tahun 1518.
 
Pada 29 Mei 1555, Safawiyah dan Utsmaniyah menyimpulkan perjanjian yang membagi [[Kaukasus Selatan]] menjadi dua: Georgia Barat dan daerah barat Georgia Selatan jatuh pada tangan Utsmaniyah, sementara Georgia Timur dan bagian timur Georgia Selatan dikendalikan oleh Safawiyah. Pada tahun 1703, raja Vakhtang VI menjadi penguasa kerajaan Kartli. Ia berganti agama menjadi Islam pada tahun 1716 dan ditetapkan sebagai raja Kartli oleh penguasa Safawiyah, namun setelah diperintahkan untuk menghentikan operasi militer, ia beralih sisi dengan [[Kekaisaran Rusia]]. Walau begitu, Rusia gagal untuk mengirimkan bala tentara kepada raja Vakhtang.
 
== Demografi ==
Muslim membentuk dari 9,9% hingga 10-13% jumlah penduduk Georgia. Ada dua kelompok besar Muslim di Georgia. Etnis Muslim Georgia adalah Muslim [[Sunni]] [[Mazhab Hanafi|Hanafi]] yang terkonsentrasi di Republik Otonomi Ajaria Georgia berbatasan dengan Turki. Sedangkan etnis Muslim [[Bangsa Azerbaijan|Azerbaijan]] didominasi oleh Muslim [[Syi'ah]] Imam Dua Belas yang terkonsentrasi di perbatasan dengan [[Armenia]] dan Azerbaijan. Walau begitu, ada pula minoritas penganut Islam yang termasuk dalam kelompok etnis [[Kaukasus Selatan]] lain, seperti Bangsa Ossetia, [[Bangsa Armenia]], dan Bangsa [[Yunani Pontus]] (dibagi antara Kaukasus Yunani dan Urum berbahasa Turki), semuanya keturunan penganut Kristen Ortodoks yang mengganti agamanya menjadi Islam Turki pada zaman [[Kesultanan Utsmaniyah]]. Banyak Muslim Georgia yang didefinisikan sebagai 'Utsmaniyah' setelah Ekspedisi Kaukasus Lala Mustafa Pasha yang berakhir pada penaklukan wilayah Georgia oleh Utsmaniyah pada tahun 1570-an sebenarnya mempunyai leluhur dari etnis Armenia dan Yunani Pontus dari daerah [[Anatolia]] timur laut yang menjadi [[mualaf]], salah satu contoh yaitu Reşid Mehmed Pasha.
 
Bangsa Turki Meskheti yang juga merupakan Muslim Sunni Hanafi adalah bekas penduduk daerah Meskheti Georgia, di dekat perbatasan dengan Turki. Mereka dideportasi secara paksa oleh [[Josef Stalin]] menuju [[Asia Tengah]] dan ditetapkan di [[Kazakhstan]], [[Kyrgyzstan]], dan [[Uzbekistan]] pada 15-25 November 1944, sebagai salah satu bagian pemindahan penduduk di [[Uni Soviet]]. Dari 120.000 penduduk yang dideportasi dengan truk ternak, 10.000 tewas dalam perjalanan.<ref>http://www.guardian.co.uk/news/2003/apr/05/guardianobituaries.usa as retrieved on 29 April 2008 20:59:44 GMT</ref> Pada zaman sekarang, mereka tersebar di beberapa negara bekas Uni Soviet. Di Azerbaijan dan Asia Tengah, terdapat 120,000 bangsa Turki Meskheti yang hidup dalam pengasingan.<ref>[http://eastofcenter.tol.org/2011/03/1196/ Meskhetian Turks Bouncing From Exile to Exile]</ref><ref>[http://www.ecmi.de/publications/detail/the-meskhetian-turks-at-a-crossroads-20/ The Meskhetian Turks at a Crossroads]</ref>
 
== Referensi ==