Kereta api uap Jaladara: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 3:
| image = Sepurkluthuksolo.jpg
| caption = Kereta api uap Jaladara.
| type = ''Tidak ada'' (karena bukan kereta komersial; hanya untuk angkutan wisata)
| system = Kereta api wisata
| status = Beroperasi
| locale = Daop 6 Jogja
| start = [[Stasiun Purwosari|Purwosari]]
Baris 11:
| owner = [[PT Kereta Api Indonesia]]
| operator = [[Daerah Operasi VI Yogyakarta]]
| depot = Purwosari (PWS)
| stock = [[C12
| open = 1920
| linelength = 6 km
| gauge = 1.067 mm
| speed = 30 s.d. 40 km/jam
[[Berkas:C1218 Purwosari Surakarta.jpg|thumb|C1218 khas penarik KA Jaladara]]
}}
'''Jaladara''' adalah [[kereta api wisata]] yang ada di kota [[Solo]], Indonesia. Kereta ini dijalankan dengan [[lokomotif uap]] [[C12]]18, dan beroperasi di jalur kereta api [[Stasiun Purwosari]] hingga [[Stasiun Solo Kota]] sepanjang enam kilometer. Jalan rel itu tepat bersisian dengan [[Jalan Slamet Riyadi (Surakarta)|Jalan Slamet Riyadi]] yang merupakan jalan utama di tengah [[Kota Solo]]. Kereta api ini dioperasikan berkat kerjasama antara [[PT Kereta Api]] dan Pemerintah Kota [[Surakarta]]
Baris 29 ⟶ 30:
Karena biaya operasional yang sangat tinggi maka diputuskan bahwa kereta akan dijalankan hanya jika jumlah minimal calon penumpang adalah 60 orang untuk setiap pemberangkatan. Jika calon penumpang di bawah jumlah tersebut, maka perjalanan pada hari itu akan dibatalkan. Pengecualian diberikan jika ada penyewa yang bersedia menanggung biaya operasional kereta untuk sekali jalan. Kereta akan dijalankan sesuai dengan waktu yang diminta oleh penyewa, setelah dilakukan koordinasi dan konfirmasi teknis dengan PT KAI (Persero) dan Dinas Perhubungan Kota Surakarta.
Kereta api uap ini adalah kereta tua buatan [[Jerman]] pada tahun [[1896]] dan dikirim ke [[Indonesia]] pada tahun itu juga oleh Pemerintah [[Hindia Belanda]] sebagai alat transportasi jarak pendek.<ref name="a">http://jalan2.com/city/Teks pranala],teks tambahan</ref>Nama kereta ini diambil dari nama kereta pusaka yang dihadiahkan para dewa kepada [[Krishna|Prabu Kresna]] guna membasmi kejahatan ini akan membawa penumpang melintasi jalur legendaris yang membelah [[Surakarta]], yakni dari Stasiun Purworasi menuju Stasiun Sangkrah yang berjarak sekitar 5 km.<ref name="e">http://www.pikiran-rakyat.com/Teks pranala],teks tambahan</ref>Lokomotifnya bernomor C1218 dan tergolong lokomotif kecil yang digunakan untuk rute mendatar.<ref name="a"/>Kecepatan yang dihasilan dari kereta api ini dapat mencapai 50 km/jam dengan dilengkapi 2 gerbong yang dibuat dari [[kayu jati]] pilihan pada tahun 1920 dengan kapasitas penumpang 70 orang.<ref name="a"/>Kereta ini diresmikan pada tanggal [[27 september 2009]] oleh Menteri Perhubungan [[Jusman Syafi’i Djamal]] bersama Gubernur Jawa Tengah dan Walikota Solo [[Joko Widodo]] bertempat di [[Loji Gandrung]], Rumah Dinas Walikota Solo.<ref name="b">http://www.surakarta.go.id/Teks pranala],teks tambahan</ref>
==Rute perjalanan==
Baris 40 ⟶ 41:
===Gladak===
Gladak merupakan salah satu gerbang masuk Keraton Surakarta.<ref name="a"/>Gladak juga merupakan kawasan yang strategis untuk perbisnisan.<ref name="b"/>Karena letaknya yang strategis dan berada dipusat kota, maka tak heran disekitar Gladak telah dibangun sentra-sentra perbisnisan di kota Solo.<ref name="c"/>
==Harga sewa==
|