Raden Patah menetap di Demak yang menjadi [[Sejarah Nusantara pada era kerajaan Islam|kerajaan Islam]] pertama di Jawa. Ia mencapai puncak kekuasaannya menjelang [[1540]] dan pada waktunya menaklukkan suku-suku hingga ke Jawa Barat. Bernard Vlekke mengatakan bahwa Demak mengembangkan wilayahnya hingga Jawa Barat karena politik Jawa tidak begitu berkepentingan dengan Islam. Pada waktu itu, [[Sunan Gunung Jati]], seorang pangerancucu Jawaraja sunda, mengirim putranya [[Hasanuddin]] dari Cirebon, untuk mempertobatkan orang-orang Sunda secara ekstensif. Pada [[1526]], baik Banten maupun [[Sunda Kelapa]] berada di bawah kontrol Sunan Gunung Jati yang menjadi [[Kesultanan Banten|Sultan Banten]] pertama. Penjajaran Cirebon dengan Demak ini telah menyebabkan Jawa Barat berada di bawah kekuasaan Islam. Pada kuartal kedua abad ke-16, seluruh pantai utara Jawa Barat berada di bawah kekuasaan pemimpin-pemimpin Islam dan penduduknya telah menjadi Muslim. Karena menurut data statistik penduduk tahun 1780 terdapat kira-kira 260.000 jiwa di Jawa Barat, dapat kita asumsikan bahwa pada abad ke-16 jumlah penduduk jauh lebih sedikit. Ini memperlihatkan bahwa Islam masuk ketika orang-orang Sunda masih merupakan suku kecil yang berlokasi terutama di pantai-pantai dan di lembah-lembah sungai seperti [[Ciliwung]], [[Citarum]], dan [[Cisadane]].