Pengguna:Wanniee/Bak pasir: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Wanniee (bicara | kontrib)
Wanniee (bicara | kontrib)
Baris 94:
Ada satu teori tidak didasarkan pada kisah miskomunikasi. Menurut suatu cerita, James Brooke tiba di Kuching pada kapal pesiar nya "royalis". Dia kemudian bertanyakan pemandu lokal yang membawanya mengenai nama kota tersebut. Pemandu lokal itu berpikir bahwa James Brooke sedang menunjuk ke arah seekor kucing, lantas ia mengatakan ia adalah "Kuching". Namun, etnis Melayu di Serawak biasanya merujuk nama kucing sebagai "pusak" bukannya kata Melayu "kucing".<ref name=Kuchingname/>
 
Beberapa sumber juga menyatakan bahwa ia berasal dari buah yang disebut "mata kucing" (Euphoria malaiense),<ref group="notecatatan">[http://www.darwin.nt.gov.au/sites/default/files/Mata%20Kucing.pdf Mata Kucing adalah kerabat dekat bagi Longan (Euphoria longana).]</ref><ref name="etymology" group="notecatatan">[http://www.doa.sarawak.gov.my/modules/web/download_show.php?id=540 Mata Kucing mirip dengan buah Longan.]</ref> buah yang tumbuh secara luas di Malaysia dan Indonesia.<ref>{{cite web|url=http://www.philstar.com/modern-living/727589/truly-cool-kuching|title=Truly cool Kuching|publisher=[[The Philippine Star]]|date=17 September 2011|accessdate=6 Juni 2014|author=Paulo Alcazaren|archiveurl=http://web.archive.org/web/20140606073025/http://www.philstar.com/modern-living/727589/truly-cool-kuching|archivedate=6 Juni 2014|deadurl=no}}</ref> Ada juga sebuah bukit di kota itu yang dinamai selepas buah mata kucing, yang disebut "Bukit Mata Kuching". Sementara seperti yang telah ditulis oleh seorang wanita Inggris untuk anaknya di abad ke-19, dinyatakan bahwa nama itu berasal dari aliran sungai, yang disebut sebagai "Sungai Kuching" atau "Cat River" dalam bahasa Inggris.<ref name="RingSalkin1996"/><ref>{{cite book|author=Sarawak Museum|title=A brief history of Kuching|url=http://books.google.com/books?id=a4BuAAAAMAAJ|year=1993|publisher=Sarawak Museum}}</ref>
 
Sungai ini terletak di kaki Bukit Mata Kuching dan di depan Tokong Tua Pek Kong. Pada tahun 1950, sungai ini menjadi sangat dangkal karena endapan lumpur di sungai. Sungai itu kemudian diisi untuk membuat jalan.<ref name=Kuchingname/>