Pasukan Gerakan Khas: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 254:
3 hari kemudian selepas insiden pencurian senjata pada [[20 Juli]] tahun [[2000]], satu operasi dinamai Ops Subuh dirancang. Satu detasemen PGK B dikepalai oleh Assisten Superintendent of Police (ASP) Abd Razak bin Mohd Yusuf bersama detasemen Angkatan Tentara Malaysia pimpinan, [[Letnan Jenderal]] Zaini bin Mohamad Said dikirim ke Bukit Jenalek, Sauk, Perak untuk bertemu dengan kepala militan Al Ma'unah, Mohamad Amin bin Mohamad Razali. Kumpulan ini berhasil membawa lari 95 pucuk M16, dua senapan serbu Steyr, empat senapan mesin serba guna (GPMG), lima pelontar granat, 26 bayonet, dan amunisi di pos militer Kuala Rui, Perak serta menyandera 4 orang yaitu 2 anggota kepolisian, seorang personil komando Angkatan Darat Malaysia dan 1 warga sipil.
 
Mohamad Amin berserta pengikutnya diseru meletak senjata dan menyerah diri kepada kerajaan Malaysia. Akan tetapi, sebelum percubaan meletakkan senjata berhasil, Amin dikabarkan mengacukan senapan serbu M16/203 ke arah Zaini hingga Zaini beraksi menepis senapan tersebut menyebabkan tercetusnya tembakan dari senapan Amin dan bermulanya insiden baku tembak dihutan antar pengikut Al Ma'unah dengan pasukan elite tentara dan polisi. Peristiwa berdarah ini menjadi saksi 2 angka tewas tragis dari 4 sandera sebelum kumpulan itu menyerahkan diri yaitu seorang personil Cawangan Khas PDRM, Kopral Detektif Sanghadevan, Matthew anak Medan dari korps Grup Gerak Khas AD Malaysia diseksa hingga mati oleh kelompok militan tersebut dan jasad kedua-duanya disemadikan bersama, manakala 2 lagi sandera yaitu seorang anggota kepolisian PDRM, Sersan Mohd Shah Ahmad dan Jaafar Puteh terselamat. Jemari Jusoh dan Abu Bakar Ismail, 21 anggota sekte Al Ma'unah tewas dalam baku tembak tersebut dan 29 ahli kumpulannya diberkas. Mohamad Amin, Zahit Muslim, Jemari Jusoh dan Jamaludin Darus dijatuhi vonis dengan hukuman gantung sampai mati dan 16 pengikutnya dihukum penjara seumur hidup [http://www.suaramerdeka.com/harian/0112/29/int1.htm 1]. 10 anggota lain kelompok tersebut yaitu Megat Mohamed Hanafi Ilias, Muhamad Nukhshah Bandi Che Mansor, Riduan Berahim, Azlan Abdul Ghani, Shahidi Ali dan Khairul Anuar Mohamed Ariffin dipenjara 10 tahun oleh [[Pengadilan Tinggi]] selepas mengaku salah atas penderhakaannya ke atas Yang DiPertuan Agong di perbicaraan Senin bagi permohonan keringanan hukuman [http://www.suaramerdeka.com/harian/0112/28/int1.htm 1]. Letnan Jenderal (Pensiun) Zaini Mohamad Said dan ASP Abd Razak Yusuf dianugerahi pingat Seri Pahlawan Gagah Perkasa atas keberanian kedua-duanya dalam peristiwa tersebut.
 
=== Ops Api Sawit 2===
Baris 265:
 
=== Ops Api Laras ===
Pada tanggal [[28 September]], [[2002]], Pasukan Gerakan Khas terlibat dalam operasi penangkapan Geng M16, kelompok penjahat yang masuk dalam daftar buronan nomor satu polisi yang terlibat dalam perampokan terhadap Bank of Tokyo pada tahun 1985 disamping perampokan terhadap rangkaian kedai emas dan rumah gadai. Diberitakan, ahlinya adalah berbangsa Cina dan dilatih oleh salah seorang ahlinya yang merupakan mantan tentara Singapura. Tembak menembak antar polisi dan Geng M16 di Mantin, Negeri Sembilan menewaskan tiga Geng M16 dan melukai seorang polisi. Kini, pihak kepolisian Malaysia masih mencari kelompok Geng M16 yang lolos dari penyergapan termasuk warga negara Singapura yang diduga kuat merupakan otak dibelakangdi belakang kelompok itu, '''Elvis Keh Jiang Long''' alias '''Ah Po''' setelah bos kelompok Geng M16, '''Sum Wing Chang''' alias '''Sunny Chai''' mati ditembak anggota kepolisian.
 
=== Penentangan Reformasi ===