Kriptografi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 11:
== Terminologi ==
Hingga zaman modern kriptografi mengacu hampir secara ekslusif pada ''enkripsi'', yang merupakan proses mengkonversikan informasi biasa menjadi teks yang tak dapat dipahami (disebut
Dalam penggunaan bahasa sehari-hari, istilah "[[sandi]]" sering digunakan untuk menunjukkan setiap metode enkripsi atau penyembunyian arti. Bagaimanapun, dalam kriptografi, ''sandi'' telah memiliki arti yang lebih spesifik. Itu berarti pemindahan unit teks (contoh kata atau frase yang berarti) dengan sebuah kata sandi (sebagai contoh, "wallaby" berarti "menyerang saat fajar"). Sandi tidak lagi digunakan pada kriptografi serius-kecuali sesekali untuk beberapa hal yang menyangkut istilah tertentu-sejak
[[Kriptoanalsis]] merupakan istilah yang digunakan untuk mempelajari metode untuk memperoleh arti dari informasi enkripsi tanpa mengakses sandi secara normal yang dibutuhkan untuk melakukannya; sebagai contoh ilmu yang mempelajari cara untuk memecahkan algoritma enkripsi atau implementasinya.
Baris 25:
===Kriptografi klasik===
[[Image:Skytala&EmptyStrip-Shaded.png|thumb|''scytale'' [[Yunani]] yang direkonstruksi kembali, alat
Bentuk awal dari penulisan rahasia membutuhkan lebih sedikit dari implementasi penulisan sejak banyak orang tidak dapat membaca. lawan yang lebih terpelajar, membutuhkan kriptografi yang nyata. Tipe
Yunani kuno menyebutkan telah mengetahui
Di India, [[Kamasutra]] dari ''Vātsyāyana'' yang berumur 2000 tahun berbicara dengan dua jenis
[[Image:Al-kindi cryptographic.png|thumb|Lembar pertama dari buku [[Al-Kindi]] yang menjelaskan bagaimana mengenkripsikan pesan]]
Teks sandi yang dihasilkan dengan ''sandi klasik'' (dan beberapa sandi modern) selalu mengungkapkan informasi statistik tentang teks awal, yang sering dapat digunakan untuk memecahkannya. Setelah ditemukannya ''analisis frekuensi'' oleh [[matematikawan]] Arab dan ''polymath'' [[Al-Kindi]] (juga dikenal sebagai ''Alkindus'') pada abad ke-9,<ref name="Singh14-20">{{cite book |first=Simon |last=Singh |authorlink=Simon Singh |title=[[The Code Book]] |pages=14–20 |location=New York |publisher=[[Anchor Books]] |year=2000 |isbn=9780385495325}}</ref> hampir semua jenis sandi menjadi lebih sulit dipecahkan oleh penyerang yang memiliki informasi tersebut. Seperti sandi klasik yang masih populer hingga saat ini, meskipun lebih banyak dalam bentuk puzzle. Al-Kindi menuliskan buku kriptografi yang berjudul ''Risalah fi Istikhraj al-Mu'amma'' (''Risalah untuk Mnejermahkan Pesan Kriptografi''), yang menjelaskan teknik analisis frekuensi [[kriptanalisis]] yang pertama kalinya.<ref name="Singh14-20"/><ref name=Kadi>Ibrahim A. Al-Kadi (April 1992), "The origins of cryptology: The Arab contributions”, ''[[Cryptologia]]'' '''16''' (2): 97–126</ref>
[[File:16th century French cypher machine in the shape of a book with arms of Henri II.jpg|thumb|Mesin sandi berbentuk buku pada abad ke-16 milik [[Perancis]], ditangan [[Henri II dari Perancis]]]]
[[File:Encoded letter of Gabriel Luetz d Aramon after 1546 with partial deciphering.jpg|thumb|Surat terenkripsi dari ''Gabriel de Luetz d'Amaron'', ''Duta Besar Perancis untuk Kerajaan Ottoman'', setelah 1546, dengan penguraian parsial]]
Pada dasarnya semua sandi tetap rentan kepada kriptanalisis menggunakan teknik analisis frekuensi hingga pengembangan dari sandi polyalphabetic, yang dijelaskan oleh ''Leon Battista Alberti'' sekitar tahun 1467, meskipun terdapat beberapa indikasi bahwa hal ini telah terlebih dahulu diketahui oleh Al-Kindi.<ref name=Kadi/> Penemuan Alberti menggunakan sandi yang berbeda (seperti subtitusi alfabet) untuk beberapa bagian pesan (mungkin untuk setiap teks surat berturut-turut hingga akhir). Dia juga menemukan apa yang mungkin menjadi alat sandi ototmatis untuk pertama kalinya, roda yang menerapkan pelaksanaan dari penemuannya. Pada sandi Vigenère polyalphabetic, enkripsi menggunakan ''kata kunci'', yang mengatur substitusi surat berdasarkan surat mana dari kata kunci yang digunakan. Pada pertengahan abad ke-19 [[Charles Babbage]] menunjukkan bahwa sandi Vigenère sangat rentan terhadap ''pemeriksaan Kasiski'', namun hal ini diterbitkan pertama sekali kira-kira sepuluh tahun kemudian oleh [[Friedrich Kasiski]].<ref>{{cite journal|last=Schrödel |first=Tobias|date=October 2008|title=Breaking Short Vigenère Ciphers |journal=Cryptologia|volume=32|issue=4|pages=334–337|doi=10.1080/01611190802336097}}</ref>
Walaupun analisis frekuensi dapat sangat kuat dan menjadi teknik umum melawan banyak sandi, enskripsi masih sangat efektif dalam penerapannya, sebagaimana banyak kriptanalisis masih khawatir akan penerapannya. Memecahkan pesan tanpa menggunakan analisis frekuensi pada dasarnya membutuhkan pengetahuan sandi dan mungkin kunci yang digunakan, sehingga membuat spionase, penyuapan, pencurian, dll. Hal ini secara tegas mengakui kerahasiaan algoritma sandi pada abad 19 sangat tidak peka dan tidak menerapkan praktek keamanan pesan; faktanya, hal ini lebih lanjut disadari bahwa setiap skema kriptografi yang memadai (termasuk sandi) harus tetap aman walaupun musuh benar-benar paham tentang algoritma sandi itu sendiri. Keamanan kunci yang digunakan harus dapat menjamin keamanan pemegang kunci agar tetap rahasia bahkan ketika diserang sekalipun. Prinsip fundamental ini pertama kali dijelaskan pada tahun 1883 oleh ''Auguste Kerckhoffs'' dan secara umum dikenal dengan ''Prinsip Kerckhoff''; secara alternatif dan blak-blakan, hal ini dijelaskan kembali oleh ''Claude Shannon'', penemu [[teori informasi]] dan fundamental dari teori kriptografi, seperti ''pribahasa Shanon'' - 'musuh mengetahui sistemnya'.
Alat-alat bantu yang berbeda telah banyak digunakan untuk membantu sandi. Salah satu alat paling tua yang dikenali merupakan scytale dari [[Yunani]], tangkai yang digunakan oleh Spartan sebagai alat bantuk untuk memindahkan sandi (lihat gambar di atas). Pada zaman pertengahan, alat bantu lainnya ditemukan seperti ''jerejak sandi'', yang juga dikenal sebagai jenis steganografi. Dengan penemuan polialfabetik, sandi menjadi lebih mutakhir dengan bantuan disk sandi milik Alberti, skema ''tabula recta'' ''Johanner Trithemius'', dan silinder multi ''Thomas Jefferson'' (tidak banyak diketahui, dan ditemukan kembali oleh ''Bazeries'' sekitar tahun 1900. Banyak alat mekanik enkripsi/dekripsi ditemukan pada awal abad ke-20, dan beberapa telah dipatenkan, di antaranya ''mesin rotor'' yang dikenal dengan nama [[mesin Enigma]] digunakan oleh pemerintah dan militer Jerman dari akhir tahun 1920-an dan selama [[Perang Dunia II]].<ref>{{cite book | last = Hakim
| first = Joy
| title = A History of Us: War, Peace and all that Jazz
| publisher = Oxford University Press
| year = 1995
| location = New York
| isbn = 0-19-509514-6 }}</ref> The ciphers implemented by better quality examples of these machine designs brought about a substantial increase in cryptanalytic difficulty after WWI.<ref>[[James Gannon]], ''Stealing Secrets, Telling Lies: How Spies and Codebreakers Helped Shape the Twentieth Century'', Washington, D.C., Brassey's, 2001, ISBN 1-57488-367-4.</ref>
===Era komputer===
Kriptanalisis dari alat mekanis baru terbukti lebih sulit dan melelahkan. Di Inggris, usaha kriptanalisis di ''Bletchley Park'' selama Perang Dunia II memacu perkembangan alat yang lebih efisien untuk membawa tugas yang berulang-ulang. Hal ini berujung pada pengembangan ''Colossus'', komputer digital pertama sekali yang bekerja penuh secara elektronik, yang membantu penyandi untuk mendekripsikan mesin ''Lorenz SZ40/42'' milik tentara Jerman.
== Algoritma Sandi ==
|