Pembendungan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Farras (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Farras (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 6:
Kata ''containment'' sangat sering dikaitkan dengan kebijakan [[Presiden Amerika Serikat|Presiden A.S.]] [[Harry Truman]] (1945–53) seperti pembentukan [[NATO|Pakta Pertahanan Atlantik Utara]] (NATO), sebuah pakta pertahanan bersama. Meski Presiden [[Dwight Eisenhower]] (1953–61) menggunakan doktrin ''rollback'', ia enggan melakukan intervensi dalam [[Revolusi Hongaria 1956|Pemberontakan Hongaria]] 1956. Presiden [[Lyndon Johnson]] (1963–69) menyebut pembendungan sebagai alasan kebijakannya di [[Perang Vietnam|Vietnam]]. Presiden [[Richard Nixon]] (1969–74), dibantu penasihatnya, [[Henry Kissinger]], mengambil kebijakan [[détente]] yang berarti peregangan ketegangan. Kebijakan tersebut melibatkan perluasan perdagangan dan kontak budaya serta [[Pembahasan Pembatasan Senjata Strategis]].
 
Presiden [[Jimmy Carter]] (1977–81) awalnya mengutamakan [[hak asasi manusia]] alih-alih [[anti-komunisme]]. Ia kembali ke kebijakan pembendungan setelah [[invasi Soviet di Afghanistan|Soviet menyerbu Afghanistan tahun 1979]]. Presiden [[Ronald Reagan]] (1981–89), menyebut Soviet sebuah "[[imperium iblis]]", meningkatkan ketegangan [[Perang Dingin]] dan melakukan ''rollback'' di [[Nikaragua]] dan [[Afghanistan]]. Program-program besar yang dilaksanakan pada era pembendungan seperti [[Pakta Pertahanan Atlantik Utara|NATO]] dan [[JaminanKepastian kehancuransaling bersamamenghancurkan|deterens nuklir]] masih berlangsung setelah Perang Dingin.
 
==Lihat pula==