Rateka Winner Lee: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
finalisasi artikel |
||
Baris 9:
Rateka merupakan anak kedua dari tiga bersaudara. Ayahnya, Yacob TS Lee berasal dari [[Kota Palembang|Palembang]] dan merupakan keturunan [[Republik Rakyat Tiongkok|Tiongkok]] penganut [[Agama Buddha|Buddha]] sebelum akhirnya menikah dengan Enis Yuniarsih dan menjadi [[mualaf]].<ref name=":0">''[http://www.republika.co.id/berita/koran/khazanah-koran/14/12/04/ng1ygk5-tak-perlu-alim-untuk-peduli-agama Tak Perlu Alim untuk Peduli Agama]'' - Harian Republika, edisi Kamis 4 Desember 2014</ref> Pendidikan dasarnya dihabiskan di sekolah [[Katolik]] seperti [[Tarakanita]] dan Strada sampai SMP, hingga akhirnya masuk ke SMA Negeri dan kuliah di Jurusan Film dan Televisi (FFTV) Institut Kesenian Jakarta (IKJ)<ref>''[http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/14/11/11/netxg8-ini-profil-sang-pembuat-video-reportase-kristenisasi Ini Profil Sang Pembuat Video Reportase Kristenisasi]'' - Republika Online, diakses 6 April 2015.
</ref> selama dua tahun. Ia tidak menyelesaikan studi Film-nya karena merasa tidak cocok dengan lingkungan kampus.<ref name=":0" />
Karirnya di media dimulai pada tahun 2008 dengan menjadi Feature Editor di majalah bisnis dan pariwisata Indonesia Treasure. Kemudian ia pernah menjabat sebagai Redaktur Pelaksana di Tabloid SMS, Pemimpin Redaksi di tabloid kawasan Info Ciledug, Reporter di [http://www.tabloidpulsa.co.id/ Tabloid Pulsa] dan majalah [[Mobile Guide]], dan terakhir sebagai Channel Editor di situs [[www.yangcanggih.com|YANGCANGGIH]]. Saat ini ia masih aktif di situs tersebut sebagai kontributor.<ref name=":0" />
== Pendidikan ==
Baris 34 ⟶ 36:
</ref><ref>''[http://www.kiblat.id/2014/11/03/ada-kristenisasi-terselubung-di-car-free-day-jakarta/ Ada Kristenisasi Terselubung di Car Free Day Jakarta]'' - Kiblat.id, diakses 6 April 2015.
</ref> Namun uniknya, media umum nasional yang memuat berita mengenai aksi Kristenisasi besar-besaran ini hanya Republika. Padahal kejadiannya di jantung kota Jakarta dan bahkan [[Joko Widodo|Presiden Jokowi]] juga ikut diajak berdoa saat ikut kegiatan ''Car Free Day'' dari [[Istana Merdeka]] ke [[Monumen Selamat Datang|Bundaran Hotel Indonesia]] dan kembali ke Istana. Berita ini sebenarnya sempat dimuat salah satu media umum nasional dengan tajuk, ''Pemuda Membuat Aksi Doakan Indonesia''. Namun saat tulisan ini dibuat, tulisan tersebut sayangnya sudah tidak dapat ditemukan.
Video ini menjadi inspirasi munculnya gerakan-gerakan [[dakwah]] di ajang ''Car Free Day'' yang dilakukan berbagai pihak. Sebut saja "Aksi Tebar Hijab"<ref>''[http://www.dakwatuna.com//www.dakwatuna.com/2014/11/17/60078/aksi-perdana-tebar-hijab-di-car-free-day-jakarta-berjalan-sukses/#ixzz3WWcIcEpG Aksi Perdana TEBAR HIJAB di Car Free Day Jakarta Berjalan Sukses]'' - Dakwatuna.com</ref>, "Mudahnya Menghafal Al Qur'an"<ref>''[http://www.republika.co.id/berita/koran/khazanah-koran/14/12/04/ng1ygk3-mudahnya-menghafal-alquran Mudahnya Menghafal Al Qur'an]'' - Harian Republika, edisi Kamis 4 Desember 2014.</ref>, serta gerakan-gerakan lainnya.
== Ancaman Oknum Keluarga Pendiri Perkumpulan Strada ==
|