Jim Geovedi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Paman Gobber (bicara | kontrib)
Karier: It's something^^
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Menolak 3 perubahan teks terakhir dan mengembalikan revisi 8266042 oleh Dikaalnas
Baris 13:
 
==Karier==
Pada tahun 1998-1999, setelah lulus SMA, Geovedi menjalani kehidupan jalanan yang keras di [[Bandar Lampung]] sebagai seniman grafis. Setelah seorang pendeta memperkenalkannya dengan komputer dan internet, ia mulai belajar secara otodidak dan menelusuri ruang obrolan para peretas ternama dunia.<ref name="dw">{{cite web|url=http://www.dw.de/jim-geovedi-hacker-indonesia-yang-bisa-meretas-satelit/a-16564273|title=Jim Geovedi: Hacker Indonesia yang bisa Meretas Satelit|work=[[Deutsche Welle]]|date=2013-02-01|accessdate=2013-03-18}}</ref>dijalanan anak anak berkeliaran .. Mencari recehan demi keluarga .. PT. Kreon Gemscool, Project Banner
 
Tahun 2001, Geovedi mendirikan C2PRO Consulting, perusahaan konsultan TI umum untuk lembaga pemerintahan. Ia juga mendirikan dan mengoperasikan perusahaan konsultan keamanan TI Bellua Asia Pacific pada tahun 2004, kemudian berubah nama menjadi [http://www.xynexis.com/ Xynexis International]. Ia lalu mendirikan perusahaan jasa keamanan [http://www.noosc.co.id/ Noosc Global] pada tahun yang sama. Ketika sistem telekomunikasi [[nirkabel]] baru masuk Indonesia tahun 2003, Geovedi sudah diminta menjadi pembicara di [[Kuala Lumpur]] tentang bahaya sistem tersebut. Pada tahun 2004, ia disewa [[Komisi Pemilihan Umum]] untuk mencari tahu pelaku penjebol pusat data penghitungan suara pemilu dan berhasil.<ref name="dw"/>
 
Geovedi mengaku pernah meretas dua [[satelit]] Indonesia dan Cina milik para kliennya. Saat itu ia diminta menguji sistem keamanan kontrol satelit dan melihat adanya kemungkinan untuk menggeser atau mengubah rotasinya. Ia sempat menggeser orbit satelit Cina dan membuat kliennya panik karena agak sulit mengembalikan orbit suatu satelit. Dengan bahan bakar ekstra, satelit tersebut akhirnya berhasil dikembalikan ke jalurnya. Tetapi untuk satelit Indonesia, Geovedi mengaku hanya mengubah rotasinya saja.<ref name="dw"/>