Haurgeulis, Indramayu: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Kembangraps (bicara | kontrib) kTidak ada ringkasan suntingan |
Fid~idwiki (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 5:
|luas=- km²
|penduduk=-
|kelurahan=
|nama camat=
|kepadatan=- jiwa/km²
|provinsi=Jawa Barat
}}
'''Haurgeulis''' adalah sebuah [[kecamatan]] di [[Kabupaten Indramayu]], [[Provinsi]] [[Jawa Barat]], [[Indonesia]].
Kecamatan ini berada di ujung barat daya wilayah kabupaten Indramayu dan juga dilalui jalur [[kereta api]]. Letaknya berbatasan langsung dengan kecamatan [[Compreng]] dan [[Cipunagara]] ([[Kabupaten Subang]]) di sebelah barat (oleh sungai Ci Punagara), kecamatan [[Gantar]] di sebelah selatan, kecamatan [[Kroya]] di sebelah timur, dan kecamatan [[Anjatan]] di sebelah utara.
== Sejarah ==
Nama '''Haurgeulis''' berasal dari gabungan 2 kata dalam [[bahasa Sunda]], yaitu '''''Haur''''' dan '''''Geulis'''''. ''Haur'' berarti '''''[[bambu]]''''', sedangkan ''geulis'' berarti '''''[[cantik]]'''''. Jadi, nama Haurgeulis mempunyai arti '''''Bambu Cantik''''' atau '''''Pring Ayu''''' dalam[[ bahasa Jawa]]. Hali ini konon dikarenakan wilayah kecamatan ini pada masa lampau banyak ditumbuhi oleh tumbuhan-tumbuhan bambu yang mempunyai bentuk unik dan mempunyai manfaat yang besar bagi masyarakat sekitar.
Pada masa perawalan abad ke-16, wilayah Haurgeulis (termasuk [[Gantar]], [[Anjatan]], [[Sukra]], serta sebagian [[Kandanghaur]] dan [[Terisi]]) termasuk dalam wilayah kekuasaan Kerajaan [[Sumedang]]. Sempat terjadi polemik antara penguasa Indramayu dengan penguasa Sumedang mengenai status wilayah ini.
Konon pada suatu ketika, penguasa Indramayu (lewat ''Nyi Endang Dharma'') menyiapkan strategi khusus untuk bisa mendapatkan hak kekuasaan wilayah tersebut dari Kerajaan Sumedang. Nyi Endang Dharma (yang konon awalnya adalah seorang lelaki sakti) mengubah wujud aslinya menjadi seorang wanita yang cantik jelita. Kecantikannya membuat Raja Sumedang saat itu, ''Prabu Geusan Ulu Adji Putih'', jatuh cinta dan berniat menikahi Nyi Endang Dharma. Prabu Geusan tak mengetahui bahwa wanita cantik tersebut sebenarnya adalah musuh besarnya. Nyi Endang Dharma pun menerima tawaran dari Sang Prabu, namun dengan ketentuan Sang Prabu mau memberikan untuknya wilayah yang kelak akan dijadikan tempat tinggalnya. Tanpa berpikir panjang, Prabu Geusan yang sudah terjebak oleh kelicikan Nyi Endang Dharma, langsung mengabulkan permintaannya demi cintanya.
Namun setelah Prabu Geusan mengikrarkan janjinya, tiba-tiba ia pun sadar bahwa Nyi Endang yang dicintainya adalah musuh besarnya dari pesisir utara. Semua wilayah yang ia berikan tadipun lenyap dan jatuh ke tangan Indramayu. Wilayah itulah yang kini menjadi daerah Haurgeulis (termasuk Gantar, Anjatan, Sukra, serta sebagian Kandanghaur dan Terisi).
== Penduduk ==
Kecamatan Haurgeulis merupakan salah satu kecamatan yang memiliki karakteristik / kultur masyarakat yang heterogen. Letak geografisnya yang strategis membawa pengaruh pada pola hidup keseharian masyarakatnya. [[Suku Jawa]] masih merupakan golongan yang dominan di Haurgeulis, diikuti [[Sunda]], [[Cina]], [[Minang]] dan [[Arab]]. Sebagian besar dari orang-orang Cina, Arab dan Minang adalah orang-orang pendatang dan perantauan yang membuka usaha di Haurgeulis.
Bahasa yang digunakan di Haurgeulis sebagian besar adalah [[bahasa Jawa]]. Namun, tak semua bahasa Jawa yang ada di Haurgeulis memiliki dialek yang sama. Ada 3 dialek Jawa yang digunakan di Haurgeulis, yakni [[dialek Dermayon]], [[dialek Cirebonan]] dan [[dialek Tegalan]] (mirip [[dialek Banyumasan]]). Masyarakat di desa [[Kertanegara]], [[Karangtumaritis]] dan [[Wanakaya]] sebagian besar menggunakan dialek Cirebonan. Dialek Tegalan lazim dipakai oleh masyarakat di desa [[Sidadadi]], [[Sumbermulya]], blok Cipedang Bunder (desa [[Mekarjati]]), Lebak (desa [[Sukajati]]) dan sebagian wilayah timur desa Haurgeulis. Sementara dialek Dermayon digunakan oleh penduduk di desa [[Cipancuh]], [[Mekarjati]], Haurgeulis, [[Sukajati]] dan sebagian Sumbermulya.
[[Bahasa Sunda]] sendiri juga termasuk bahasa yang masih sering digunakan oleh masyarakat. Hal ini normal karena meskipun termasuk dalam wilayah Indramayu (yang notabene adalah Jawa), Haurgeulis pada awalnya adalah wilayah kekuasaan dari Sumedang. Bahasa Sunda yang digunakan di Haurgeulis umumnya adalah bahasa Sunda kasar. Wilayah yang penduduknya menggunakan bahasa Sunda antara lain desa [[Haurkolot]], Cipancuh (blok Sumur Bandung / Karanganyar), Mekarjati (blok Babakan Jati II, III), Kertanegara (blok 18, 19, 22), Wanakaya (blok Maja) dan Karang Tumaritis (blok Karang Sambung).
Sementara sebagian kecil lagi dari masyarakat adalah menggunakan bahasa Indonesia sebagai ''bahasa ibu'' yang digunakan. Wilayah yang menggunakan bahasa Indonesia sehari-hari adalah daerah sekitar desa Haurgeulis (blok Pasar dan Babakan Negla) dan Sukajati (blok Masjid Al-Hanan, Warung Jambu dan sebagian Manggungan)
Mata pencaharian masyarakat Haurgeulis sebagian besar adalah[[ berniaga]] ([[berdagang]]) dan [[bertani]], diikuti sebagai [[karyawan]] pertokoan dan instansi serta [[wiraswasta]]. Intensitas perdagangan di Haurgeulis meruapakan salah satu yang terbesar di Kabupaten Indramayu, bersama [[Jatibarang]]. Seiring bertambahnya waktu, sebutan sebagai Kota Perdagangan pun kian melekat pada nama Haurgeulis.
== Kelurahan/desa ==
# [[Haurgeulis, Haurgeulis, Indramayu|Haurgeulis]]
# [[Haurkolot, Haurgeulis, Indramayu|Haurkolot]]
Baris 23 ⟶ 51:
# [[Kertanegara, Haurgeulis, Indramayu|Kertanegara]]
# [[Mekarjati, Haurgeulis, Indramayu|Mekarjati]]
# [[Sidadadi, Haurgeulis, Indramayu|Sidadadi]]
# [[Sukajati, Haurgeulis, Indramayu|Sukajati]]
# [[Sumbermulya, Haurgeulis, Indramayu|Sumbermulya]]
Baris 41 ⟶ 66:
[[jv:Kecamatan Haurgeulis, Indramayu]]
[[su:Haurgeulis, Indramayu]]
--[[Pengguna:Fid|Fid]] 20:07, 21 April 2008 (UTC)
|