Hanoman: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
ubahsuai intro |
M. Adiputra (bicara | kontrib) baru berkembang |
||
Baris 1:
{{Hindu Dewa Infobox|
[[Gambar:Haniman puppet.jpg|thumb|Pelukisan Hanuman sebagai tokoh wayang kulit dari [[Jawa]].]]▼
| Image = God Hanuman.jpg
| Caption = Hanoman
| Devanagari = हनुमान्
| Ejaan_Sansekerta = Hanumān
| Nama = Hanoman
| Alias = Hanuman; Anoman;<br>Hanumat; Anjaneya;<br>Marutsutha; Bayusutha
| Senjata = Gada
}}
▲[[Gambar:Haniman puppet.jpg|thumb|right|250px|Pelukisan Hanuman sebagai tokoh wayang kulit dari [[Jawa]].]]
[[Berkas:Hanoman.JPG|thumb|right|250px|Hanoman sebagai maskot Sea Games di Jakarta 1997]]▼
'''Hanoman''' ([[bahasa Sansekerta|Sansekerta]]:
==Kelahiran==
▲'''Hanoman''' ([[bahasa Sansekerta|Sansekerta]] हनुमान ''hanuman''), juga disebut sebagai '''Hanuman''', '''Anuman''' atau '''Anoman''', mungkin adalah tokoh [[protagonis]] [[wiracarita]] [[Ramayana]] yang paling terkenal. Ia adalah seekor kera putih dan merupakan putra Batara Guru dan Anjani ( saudara dari Subali dan Sugriwa )dan diasuh serta menjadi murid dari Betara[[Bayu]], dewa angin. Sehingga banyak yang mengisahkan Hanuman masih saudara [[Bima]]. Menurut Kitab [[Serat Pedhalangan]], tokoh Hanoman sebenarnya memang asli dari Epos Ramayana, namun dalam pengembangannya tokoh ini juga sering muncul dalam serial Mahabarata, sehingga menjadi tokoh antar zaman. Ini hanya berlaku di Indonesia (khususnya Jawa), dan tidak berlaku pada cerita aslinya di India.
Ibu Hanoman adalah Dewi [[Anjani]]. Karena berbuat suatu kesalahan, ia dikutuk oleh seorang [[resi]] menjadi [[kera]] betina. Pada suatu hari, Dewa [[Bayu]] melihat kecantikan Anjani, kemudian ia memeluknya. Anjani marah karena merasa dilecehkan. Namun Dewa [[Bayu]] menjawab bahwa Anjani tidak akan ternoda oleh sentuhan Bayu. Ia memeluk Anjani bukan di badannya, namun di dalam hatinya. [[Bayu]] juga berkata bahwa kelak Anjani akan melahirkan seorang putera yang kekuatannya setara dengan Bayu dan paling cerdas di antara para [[wanara]].<ref>C. Rajagopalachari: '''Ramayana'''. <br>Diterjemahkan dalam bahasa Indonesia dan diramu bersama Kakawin Ramayana oleh I Gusti Made Widia. ISBN 979-8496-04-3</ref>
▲[[Berkas:Hanoman.JPG|thumb|right|250px|Hanoman sebagai maskot Sea Games di Jakarta 1997]]
==Masa kecil==
Pada saat Hanoman masih kecil, ia mengira [[matahari]] adalah [[buah]] yang bisa dimakan, kemudian terbang ke arahnya dan hendak memakannya. Dewa [[Indra]] melihat hal itu dan menjadi cemas dengan keselamatan matahari. Untuk mengantisipasinya, ia melemparkan [[bajra|petirnya]] ke arah Hanoman sehingga kera kecil itu jatuh dan menabrak gunung. Melihat hal itu, Dewa [[Bayu]] menjadi marah dan berdiam diri. Akibat tindakannya, semua makhluk di bumi menjadi lemas. Para Dewa pun memohon kepada Bayu agar menyingkirkan kemarahannya. Dewa Bayu menghentikan kemarahannya dan Hanoman diberi hadiah melimpah ruah. Dewa [[Brahma]] dan Dewa [[Indra]] memberi anugerah bahwa Hanoman akan kebal dari segala senjata, serta kematian akan datang hanya dengan kehendaknya sendiri. Maka dari itu, Hanoman menjadi makhluk yang abadi atau ''[[Chiranjiwin]]''.
==Pertemuan dengan Rama==
Pada saat melihat [[Rama]] dan [[Laksmana]] datang ke [[Kiskenda]], [[Sugriwa]] merasa cemas. Ia berpikir bahwa mereka adalah utusan [[Subali]] yang dikirim untuk membunuh Sugriwa. Kemudian Sugriwa memanggil prajurit andalannya, Hanoman, untuk menyelidiki maksud kedatangan dua orang tersebut. Hanoman menerima tugas tersebut kemudian ia menyamar menjadi [[brahmana]] dan mendekati [[Rama]] dan [[Laksmana]].
Saat bertemu dengan [[Rama]] dan [[Laksmana]], Hanoman merasakan ketenangan. Ia tidak melihat adanya tanda-tanda permusuhan dari kedua pemuda itu. Rama dan Laksmana juga terkesan dengan etika Hanoman. Kemudian mereka bercakap-cakap dengan bebas. Mereka menceritakan riwayat hidupnya masing-masing. Rama juga menceritakan keinginannya untuk menemui [[Sugriwa]]. Karena tidak curiga lagi kepada Rama dan Laksmana, Hanoman kembali ke wujud asalnya dan mengantar Rama dan Laksmana menemui [[Sugriwa]].
==Petualangan mencari Sita==
Dalam misi membantu [[Rama]] mencari [[Sita]], [[Sugriwa]] mengutus pasukan [[wanara]]-nya agar pergi ke seluruh pelosok bumi untuk mencari tanda-tanda keberadaan Sita, dan membawanya ke hadapan Rama kalau mampu. Pasukan [[wanara]] yang dikerahkan Sugriwa dipimpin oleh Hanoman, [[Anggada]], [[Nila (Ramayana) |Nila]], [[Jembawan]], dan lain-lain. Mereka menempuh perjalanan berhari-hari dan menelusuri sebuah gua, kemudian tersesat dan menemukan kota yang berdiri megah di dalamnya. Atas keterangan Swayampraba yang tinggal di sana, kota tersebut dibangun oleh arsitek [[Mayasura]] dan sekarang sepi karena Maya pergi ke alam para Dewa. Lalu Hanoman menceritakan maksud perjalanannya dengan panjang lebar kepada Swayampraba. Atas bantuan Swayampraba yang sakti, Hanoman dan wanara lainnya lenyap dari gua dan berada di sebuah pantai dalam sekejap.
Di pantai tersebut, Hanoman dan [[wanara]] lainnya bertemu dengan [[Sempati]], burung raksasa yang tidak bersayap. Ia duduk sendirian di pantai tersebut sambil menunggu bangkai hewan untuk dimakan. Karena ia mendengar percakapan para wanara mengenai [[Sita]] dan kematian [[Jatayu]], Sempati menjadi sedih dan meminta agar para wanara menceritakan kejadian yang sebenarnya terjadi. [[Anggada]] menceritakan dengan panjang lebar kemudian meminta bantuan Sempati. Atas keterangan Sempati, para wanara tahu bahwa Sita ditawan di sebuah istana yang teretak di [[Kerajaan Alengka]]. Kerajaan tersebut diperintah oleh raja raksasa bernama [[Rahwana]]. Para wanara berterima kasih setelah menerima keterangan Sempati, kemudian mereka memikirkan cara agar sampai di [[Alengka]].
===Pergi ke Alengka===
Karena bujukan para [[wanara]], Hanoman teringat akan kekuatannya dan terbang menyeberangi lautan agar sampai di [[Alengka]]. Setelah ia menginjakkan kakinya di sana, ia menyamar menjadi monyet kecil dan mencari-cari [[Sita]]. Ia melihat Alengka sebagai benteng pertahanan yang kuat sekaligus kota yang dijaga dengan ketat. Ia melihat penduduknya menyanyikan [[mantra|mantra-mantra]] [[Weda]] dan lagu pujian kemenangan kepada [[Rahwana]]. Namun tak jarang ada orang-orang bermuka kejam dan buruk dengan senjata lengkap. Kemudian ia datang ke istana Rahwana dan mengamati wanita-wanita cantik yang tak terhitung jumlahnya, namun ia tidak melihat [[Sita]] yang sedang merana. Setelah mengamati ke sana-kemari, ia memasuki sebuah taman yang belum pernah diselidikinya. Di sana ia melihat wanita yang tampak sedih dan murung yang diyakininya sebagai Sita.
Kemudian Hanoman melihat [[Rahwana]] merayu [[Sita]]. Setelah Rahwana gagal dengan rayuannya dan pergi meninggalkan Sita, Hanoman menghampiri Sita dan menceritakan maksud kedatangannya. Mulanya Sita curiga, namun kecurigaan Sita hilang saat Hanoman menyerahkan cincin milik [[Rama]]. Hanoman juga menjanjikan bantuan akan segera tiba. Hanoman menyarankan agar Sita terbang bersamanya ke hadapan [[Rama]], namun Sita menolak. Ia mengharapkan Rama datang sebagai ksatria sejati dan datang ke [[Alengka]] untuk menyelamatkan dirinya. Kemudian Hanoman mohon restu dan pamit dari hadapan Sita. Sebelum pulang ia memporak-porandakan taman Asoka di istana Rahwana. Ia membunuh ribuan tentara termasuk prajurit pilihan Rahwana seperti Jambumali dan Aksha. Akhirnya ia dapat ditangkap [[Indrajit]] dengan senjata [[Brahma Astra]]. Senjata itu memilit tubuh hanoman. Namun kesaktian Brahma Astra lenyap saat tentara raksasa menambahkan tali [[jerami]]. Indrajit marah bercampur kecewa karena Brahma Astra bisa dilepaskan Hanoman kapan saja, namun Hanoman belum bereaksi karena menunggu saat yang tepat.
===Terbakarnya Alengka===
Ketika [[Rahwana]] hendak memberikan hukuman mati kepada Hanoman, [[Wibisana]] membela Hanoman agar hukumannya diringankan, mengingat Hanoman adalah seorang utusan. Kemudian Rahwana menjatuhkan hukuman agar ekor Hanoman dibakar. Melihat hal itu, [[Sita]] berdo'a agar api yang membakar ekor Hanoman menjadi sejuk. Karena do'a [[Sita]] kepada Dewa [[Agni]] terkabul, api yang membakar ekor Hanoman menjadi sejuk. Lalu ia memberontak dan melepaskan Brahma Astra yang mengikat dirinya. Dengan ekor menyala-nyala seperti obor, ia membakar kota [[Alengka]]. Kota Alengka pun menjadi lautan api. Setelah menimbulkan kebakaran besar, ia menceburkan diri ke laut agar api di ekornya padam. Penghuni surga memuji keberanian Hanoman dan berkata bahwa selain kediaman Sita, kota Alengka dilalap api.
Dengan membawa kabar gembira, Hanoman menghadap [[Rama]] dan menceritakan keadaan Sita. Setelah itu, Rama menyiapkan pasukan [[wanara]] untuk menggempur Alengka.
==Pertempuran besar==
Dalam pertempuran besar antara [[Rama]] dan [[Rahwana]], Hanoman membasmi banyak tentara [[rakshasa]]. Saat Rama, [[Laksmana]], dan bala tentaranya yang lain terjerat oleh senjata Nagapasa yang sakti, Hanoman pergi ke [[Himalaya]] atas saran [[Jembawan]] untuk menemukan tanaman obat. Karena tidak tahu persis bagaimana ciri-ciri pohon yang dimaksud, Hanoman memotong gunung tersebut dan membawa potongannya ke hadapan Rama. Setelah Rama dan prajuritnya pulih kembali, Hanoman melanjutkan pertarungan dan membasmi banyak pasukan rakshasa.
==Kehidupan selanjutnya==
Setelah pertempuran besar melawan [[Rahwana]] berakhir, [[Rama]] hendak memberikan hadiah untuk Hanoman. Namun Hanoman menolak karena ia hanya ingin agar Sri Rama bersemayam di dalam hatinya. Rama mengerti maksud Hanoman dan bersemayam secara rohaniah dalam jasmaninya. Akhirnya Hanoman pergi bermeditasi di puncak gunung mendo'akan keselamatan dunia.
Pada zaman [[Dwapara Yuga]], Hanoman bertemu dengan [[Bima (tokoh Mahabharata)|Bima]] dan [[Arjuna]] dari lingkungan keraton [[Hastinapura]]. Dari pertemuannya dengan Hanoman, Arjuna menggunakan lambang Hanoman sebagai panji keretanya pada saat [[Bharatayuddha]].
==Referensi==
{{reflist}}
==Lihat pula==
* [[
* [[Kakawin Ramayana]]
==Pranala luar==
{{commons|Category:Hanuman|Hanoman}}
* {{en}} [http://www.spiritualindia.org/wiki/Sri_Hanuman_Chalisa श्री हनुमान चालीसा, संकटमोचन हनुमानाष्टक, बजरंग बाण, आरती]
* {{en}} [http://www.dlshq.org/religions/hanuman.htm Dlshq.org: Dewa Hanuman]
* {{en}} [http://www.sanatansociety.org/indian_epics_and_stories/the_life_of_hanuman.htm Riwayat Hanoman]
|