'''Slamet Suradio''' adalah mantan [[masinis]] [[kereta api]] di [[Indonesia]]. Ia merupakan terdakwa atas kasus [[Tragedi Bintaro]] tanggal [[19 Oktober]] [[1987]]. yang mengakibatkan 156 korban tewas dan sekitar 300 orang luka parah. Peristiwa naas ini sontak menjadi perhatian publik dunia pada waktu itu karena kecelakaan kereta api tersebut merupakan kecelakaan paling mengerikan dalam sejarah perkeretaapian Indonesia.
'''Kereta api eksekutif''' adalah [[kereta api penumpang|kereta penumpang]] yang dilengkapi dengan AC (''Air Conditioner''). Kereta api eksekutif juga menyediakan sarana [[hiburan]] selama dalam [[perjalanan]] berupa tayangan audio/video (''Show On Rail''). Selain sarana [[hiburan]], penumpang dapat juga memesan [[makanan]] dan [[minuman]] sesuai dengan menu pilihan yang disediakan dan bisa dinikmati baik di tempat duduk masing-masing maupun di kereta restorasi (kereta makan) yang didesain sebagai mini bar yang dilengkapi dengan fasilitas untuk berkaraoke.
{{Portal:Box-footer|[[KeretaSlamet api eksekutifSuradio|Selengkapnya...]]}}▼
Kereta api ini pada umumnya ditarik lokomotif besar seperti [[CC201]], [[CC203]], dan [[CC204]]. Namun kini, [[CC206]] ditugaskan untuk menggantikan lokomotif-lokomotif tersebut semenjak CC204 mulai berdinas di [[Sumatera Selatan]].
Kereta eksekutif dibagi menjadi tiga, yaitu kereta kelas argo, kelas satwa, dan kelas campuran.
▲{{Portal:Box-footer|[[Kereta api eksekutif|Selengkapnya...]]}}