Bawak, Cawas, Klaten: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 6:
 
[[Kategori:Cawas, Klaten]]
 
Di salah satu dusun di Desa Bawak tepatnya di Dusun Kalijaran terdapat pintu air yang dibangun sejak jaman kemerdekaan, sampai sekarang masih bisa digunakan untuk mengairi sawah-sawah di sekitarnya. Di dusun Kalijaran juga terdapat saluran air peninggalan Belanda yang terhubung ke Waduk/Rowo Jombor di Kecamatan Bayat. Saluran air tersebut bermuara di pintu air di Kalijaran dan masih bisa difungsikan. Di dusun Kalijran juga terdapat waduk kecil, warga setempat menyebut sebut "mblumbang" yang konon memiliki sumber air yang sangat bagus, tapi karena dahulu sumber air tersebut sangat besar sehingga airnya membanjiri desa maka justru sumber air tersebut ditutup. Dari "mblumbang" tersebut pernah dibangun pompa air untuk menyedot airnya dan digunakan untuk pengairanmengairi sawah-sawah di Desa Bawak, namun sayang saat ini sudah dibongkar dan "mblumbangnya" dangkal. Di dusun Kalijaran juga pernah ditambang batu kapur untuk keperluan pembuatan gula pasir di pabrik gula Ceper. Sampai saat ini perbukitan kapur di dusun tersebut sudah hampir rata dengan tanah, tetapi perbukitan yang masuk wilayah tetangga masih ada dan sebagai tempat belajar mahasiswa dari UGM dan UPN Yogyakarta.
 
Di Dusun Kalijaran juga pernah ditambang batu kapur untuk keperluan pembuatan gula pasir di pabrik gula Ceper. Sampai saat ini perbukitan kapur di dusun tersebut sudah hampir rata dengan tanah, tetapi perbukitan yang masuk wilayah tetangga masih ada dan sebagai tempat belajar mahasiswa dari UGM dan UPN Yogyakarta.