Hadir dalam pelantikan itu adalah Beberapa mantan kombatan dan sipil GAM juga Para Aktivis [[Sentral Informasi Referendum Aceh]] (SIRA), [[Menteri Komunikasi dan Informatika]] [[Sofyan Djalil]] dan sejumlah anggota [[Dewan Perwakilan Rakyat|DPR-RI]] seperti [[Ferry Mursidan Baldan]], [[Ahmad Farhan Hamid]], serta [[Nasir Djamil]]. Undangan dari luar negeri di antaranya [[Duta Besar Inggris untuk Indonesia|Duta Besar Inggris]], [[Duta Besar Kanada untuk Indonesia|Duta Besar Kanada]], [[Duta Besar Finlandia untuk Indonesia|Duta Besar Finlandia]], serta [[Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia|Wakil Duta Besar Amerika Serikat]]. Perwakilan lembaga internasional, seperti [[Bank Dunia]] dan perwakilan dari [[Uni Eropa]].
== BiografiRiwayat pribadi==
Setelah tamatmenamatkan pendidikan setara [[sekolah diniyahmenengah pertama]], dia melanjutkan ke [[Sekolah Penyuluhan Pertanian]] di [[Saree]] dan kuliah di Faktultas Kedokteran Hewan [[Universitas Syiah Kuala]], [[Banda Aceh]]. Setelah meraih gelar dari fakultasFakultas kedokteranKedokteran hewanHewan pada ([[1987]]) Unsyiah, dia menjadi dosen sejak tahunpada 1989 untukdi jurusan yang sama,. iaIa memperoleh beasiswa untuk melanjutkan S-2 padadi ''College of Veterinary Medicine State University'' ([[Universitas Negeri Oregon]]), [[Amerika Serikat]].
Dia juga merintis berdirinya lembaga swadaya Fauna dan Flora Internasional pada 1999-2001 dan pernah bekerja di [[Palang Merah Internasional]] (ICRC) pada tahun 2000.{{butuh rujukan}} Selain sebagai senior RepresentativePerwakilan GAM (TNA) untuk Misi Pemantau Aceh (AMM)., Iaia masuk [[Gerakan Aceh Merdeka]] dan dipercaya menduduki posisi Staf Khusus Komando Pusat Tentara GAM dari tahun 1998-2001.{{butuh rujukan}} Keterlibatan Irwandi sebagai Staf Khusus Komando Pusat Tentara GAM membuat ia berurusan dengan aparat keamanan Indonesia dan ditangkap pada awal 2003. Ia divonis 9 tahun dalam kasus Makar.{{butuh rujukan}}
Ketrlibatannya sebagai Staf Khusus Komando Pusat Tentara GAM membuat ia berurusan dengan aparat keamanan Indonesia dan ditangkap pada awal 2003. Ia divonis 9 tahun dalam [[kasus Makar]].
[[Bencana Tsunami Aceh|Tsunami Aceh]] pada [[26 Desember]] [[2004]] melepaskan dirinya dari [[penjara Keudah]], [[Banda Aceh]]. Ia [[melarikan diri]] ke [[Finlandia]], dan ia diberikan tugas oleh petinggi GAM di [[Swedia]] sebagai Koordinator Juru Runding GAM. Saat rapat pertama Aceh Monitoring Mission, dia tampil sebagai koordinator Juru Runding GAM di Aceh (2001-20022001–2002).{{butuh rujukan}}
"Mungkin karena isi buku ''Singa Aceh'' yang begitu melekat di kepala, saya kemudian masuk GAM," kata Irwandi kepada wartawan Tempo pada Desember 2006.{{butuh rujukan}} Ia sudah membaca buku itu semenjak berumur tujuh tahun. Cerita tentang kepahlawanan [[Tokoh Aceh|tokoh-tokoh Aceh]] di masa kerajaan itu adalah Inspirasi yang membuatyamembuatnya berjuang bersama GAM.
Hasil penghitunganperhitungan cepat (''quick count'') yang dilakukan [[Lingkaran Survei Indonesia|PT Lingkaran Survei Indonesia]] (LSI) bekerja sama dengan [[Jaringan Isu Publik]] (JIP) menunjukkan Irwandi Yusuf dan Muhammad Nazar menempati urutan teratas perolehan suara sebesar 39,27%[.<ref>http://www.suaramerdeka.com/harian/0612/12/nas02.htm].</ref> Pada [[29 Desember]] [[2006]], [[Komisi Independen Pemilihan|KIP Aceh]] mengumumkan penghitungan resmi akhir pemilihan kepala daerah untuk periode 2007-20122007–2012 dan ia berhasil memenanginyaterpilih menjadi [[Gubernur Aceh]] dengan perolehan 768.745 suara (38,2 persen),. Suara sah yang masuk mencapai 2.012.370, sedang suara tidak sah mencapai 158.643.{{butuh rujukan}} Rekapitulasi hasil penghitunganperhitungan suara ditetapkan [[Komisi Independen Pemilihan]] atau (KIP) di [[Banda Aceh]]. Pasangan ini memenangi perolehan suara di 15 dari 21 kabupaten/ atau kota di [[Aceh]]. Namun, ia kalah di Kota [[Kota Banda Aceh]], Kabupaten [[Pidie]], [[Aceh Tengah]], [[Bener Meriah]], [[Singkil]], dan [[Aceh Tamiang]].{{butuh rujukan}}
== Kunjungan ke Jakarta ==
|