Irwandi Yusuf: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k + perbaikan kalimat
k + perbaikan kalimat
Baris 37:
Dia juga merintis berdirinya lembaga swadaya Fauna dan Flora Internasional pada 1999-2001 dan pernah bekerja di [[Palang Merah Internasional]] (ICRC) pada tahun 2000.{{butuh rujukan}} Selain sebagai senior Perwakilan GAM (TNA) untuk Misi Pemantau Aceh (AMM), ia masuk [[Gerakan Aceh Merdeka]] dan dipercaya menduduki posisi Staf Khusus Komando Pusat Tentara GAM dari tahun 1998-2001.{{butuh rujukan}} Keterlibatan Irwandi sebagai Staf Khusus Komando Pusat Tentara GAM membuat ia berurusan dengan aparat keamanan Indonesia dan ditangkap pada awal 2003. Ia divonis 9 tahun dalam kasus Makar.{{butuh rujukan}}
 
Dengan adanya bencana [[Bencana Tsunami Aceh|Tsunami Aceh]] pada [[26 Desember]] [[2004]], ia melepaskanberhasil dirinyalolos dari penjara Keudah, [[Banda Aceh]]. Ia melarikan diri ke [[Finlandia]], dan ia diberikan tugas oleh petinggi GAM di [[Swedia]] sebagai Koordinator Juru Runding GAM. Saat rapat pertama Aceh Monitoring Mission, dia tampil sebagai koordinator Juru Runding GAM di Aceh (2001–2002).{{butuh rujukan}}
 
"Mungkin karena isi buku ''Singa Aceh'' yang begitu melekat di kepala, saya kemudian masuk GAM," kata Irwandi kepada wartawan Tempo pada Desember 2006.{{butuh rujukan}} Ia sudah membaca buku itu semenjak berumurberusia tujuh tahun. Cerita tentang kepahlawanan [[Tokoh Aceh|tokoh-tokoh Aceh]] di masa kerajaan itu adalah Inspirasiinspirasi yang membuatnya berjuang bersama GAM.
 
Hasil perhitungan cepat yang dilakukan [[Lingkaran Survei Indonesia|PT Lingkaran Survei Indonesia]] (LSI) bekerja sama dengan [[Jaringan Isu Publik]] (JIP) menunjukkan Irwandi Yusuf dan Muhammad Nazar menempati urutan teratas perolehan suara sebesar 39,27%.<ref>http://www.suaramerdeka.com/harian/0612/12/nas02.htm</ref> Pada [[29 Desember]] [[2006]], [[Komisi Independen Pemilihan|KIP Aceh]] mengumumkan penghitungan resmi akhir pemilihan kepala daerah untuk periode 2007–2012 dan ia berhasil terpilih menjadi [[Gubernur Aceh]] dengan perolehan 768.745 suara (38,2 persen). Suara sah yang masuk mencapai 2.012.370, sedang suara tidak sah mencapai 158.643.{{butuh rujukan}} Rekapitulasi hasil perhitungan suara ditetapkan [[Komisi Independen Pemilihan]] (KIP) di [[Banda Aceh]]. Pasangan ini memenangi perolehan suara di 15 dari 21 kabupaten atau kota di [[Aceh]]. Namun, ia kalah di [[Kota Banda Aceh]], [[Pidie]], [[Aceh Tengah]], [[Bener Meriah]], [[Singkil]], dan [[Aceh Tamiang]].{{butuh rujukan}}