Dakwah: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
M. Adiputra (bicara | kontrib) kTidak ada ringkasan suntingan |
k Robot: Cosmetic changes |
||
Baris 4:
Kata dakwah sering dirangkaikan dengan kata ''"Ilmu"'' dan kata ''"Islam"'', sehingga menjadi "Ilmu dakwah" dan Ilmu Islam" atau ''ad-dakwah al-Islamiyah''.
== Ilmu Dakwah ==
Ilmu dakwah adalah suatu ilmu yang berisi cara-cara dan tuntunan untuk menarik perhatian orang lain supaya menganut, mengikuti, menyetujui atau melaksanakan suatu [[ideologi]], [[agama]], pendapat atau pekerjaan tertentu. Orang yang menyampaikan dakwah disebut "Da'i" sedangkan yang menjadi obyek dakwah disebut "Mad'u". Setiap Muslim yang menjalankan fungsi dakwah Islam adalah "Da'i".
== Tujuan utama dakwah ==
Tujuan utama dakwah ialah mewujudkan kebahagiaan dan kesejahteraan hidup di dunia dan di akhirat yang diridai oleh [[Allah]]. Nabi [[Muhammad]] SAW mencontohkan dakwah kepada umatnya dengan berbagai cara melalui lisan, tulisan dan perbuatan. Dimulai dari istrinya, keluarganya, dan teman-teman karibnya hingga raja-raja yang berkuasa pada saat itu. Di antara raja-raja yang mendapat surat atau ''risalah'' Nabi SAW adalah kaisar [[Heraklius]] dari [[Byzantium]], [[Mukaukis]] dari [[Mesir]], [[Kista]] dari [[Persia]] ([[Iran]]) dan Raja [[Najasyi]] dari [[Habasyah]] ([[Ethiopia]]).
== Fiqhud-dakwah ==
Ilmu yang memahami aspek hukum dan tatacara yang berkaitan dengan dakwah, sehingga para muballigh bukan saja paham tentang kebenaran [[Islam]] akan tetapi mereka juga didukung oleh kemampuan yang baik dalam menyampaikan ''Risalah al Islamiyah''.
=== Dakwah Fardiah ===
Dakwah Fardiah merupakan metode dakwah yang dilakukan seseorang kepada orang lain (satu orang) atau kepada beberapa orang dalam jumlah yang kecil dan terbatas. Biasanya dakwah fardiah terjadi tanpa persiapan yang matang dan tersusun secara tertib. Termasuk kategori dakwah seperti ini adalah menasihati teman sekerja, teguran, anjuran memberi contoh. Termasuk dalam hal ini pada saat mengunjungi orang sakit, pada waktu ada acara ''[[tahniah]]'' (ucapan selamat), dan pada waktu upacara kelahiran (''tasmiyah'').
=== Dakwah Ammah ===
Dakwah Ammah merupakan jenis dakwah yang dilakukan oleh seseorang dengan media lisan yang ditujukan kepada orang banyak dengan maksud menanamkan pengaruh kepada mereka. Media yang dipakai biasanya berbentuk ''khotbah'' ([[pidato]]).
Baris 26:
Dakwah Ammah ini kalau ditinjau dari segi subyeknya, ada yang dilakukan oleh perorangan dan ada yang dilakukan oleh organisasi tertentu yang berkecimpung dalam soal-doal dakwah.
=== Dakwah bil-Lisan ===
Dakwah jenis ini adalah penyampaian informasi atau pesan dakwah melalui lisan (ceramah atau komunikasi langsung antara subyek dan obyek dakwah). dakwah jenis ini akan menjadi efektif bila: disampaikan berkaitan dengan hari ibadah seperti khutbah Jum'at atau khutbah hari Raya, kajian yang disampaikan menyangkut ibadah praktis, konteks sajian terprogram, disampaikan dengan metode dialog dengan hadirin.
=== Dakwah bil-Haal ===
Dakwah bil al-Hal adalah dakwah yang mengedepankan perbuatan nyata. Hal ini dimaksudkan agar si penerima dakwah (''al-Mad'ulah'') mengikuti jejak dan hal ikhwal si Da'i (juru dakwah). Dakwah jenis ini mempunyai pengaruh yang besar pada diri penerima dakwah.
Baris 36:
Pada saat pertama kali [[Muhammad|Rasulullah Saw]] tiba di kota [[Madinah]], beliau mencontohkan Dakwah bil-Haal ini dengan mendirikan [[Masjid Quba]], dan mempersatukan kaum [[Anshor]] dan kaum [[Muhajirin]] dalam ikatan ''ukhuwah Islamiyah''.
=== Dakwah bit-Tadwin ===
Memasuki zaman global seperti saat sekarang ini, pola dakwah bit at-Tadwin (dakwah melalui tulisan) baik dengan menerbitkan kitab-kitab, buku, majalah, internet, koran, dan tulisan-tulisan yang mengandung pesan dakwah sangat penting dan efektif.
Baris 42:
Keuntungan lain dari dakwah model ini tidak menjadi musnah meskipun sang dai, atau penulisnya sudah wafat. Menyangkut dakwah bit-Tadwim ini Rasulullah saw bersabda, "Sesungguhnya tinta para ulama adalah lebih baik dari darahnya para syuhada".
=== Dakwah bil Hikmah ===
Dakwah bil Hikmah Yakni menyampaikan dakwah dengan cara yang arif bijaksana, yaitu melakukan pendekatan sedemikian rupa sehingga pihak obyek dakwah mampu melaksanakan dakwah atas kemauannya sendiri, tidak merasa ada paksaan, tekanan maupun konflik. Dengan kata lain dakwah bi al-hikmah merupakan suatu metode pendekatan komunikasi dakwah yang dilakukan atas dasar persuasif.
|