Raja Kepulauan Cocos (Keeling): Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Naval Scene (bicara | kontrib) |
Naval Scene (bicara | kontrib) |
||
Baris 25:
}}</ref>
Aneksasi oleh Britania dilakukan pada tahun 1857, dan kemudian pekerja didatangkan dari [[Banten]], pelabuhan-pelabuhan [[Jawa Tengah]], dan [[Madura]].<ref name="TiLDOC"/> Tahun 1874, jumlah pekerja Banten mencapai 198 orang dan [[Melayu Cocos]] sejumlah 292 orang.<ref name="TiLDOC"/> Pada tahun 1886 [[Ratu Victoria]] menganugerahkan kepulauan tersebut untuk selamanya kepada Keluarga Clunies-Ross.<ref name="Kathy">{{cite news
| title = Scottish clan that wants its tropical paradise returned
| author = Kathy Marks
| url = http://www.independent.co.uk/news/world/australasia/scottish-clan-that-wants-its-tropical-paradise-returned-2358764.html
| date = 2011-09-22
}}</ref> Pemukiman komunitas Banten dan Melayu Cocos kemudian bergabung pada tahun 1920-an.<ref name="TiLDOC"/>
}}</ref> Karenanya, kepemilikan terhadap kepulauan tersebut kemudian diklaim oleh para keturunannya, hingga tahun 1978 di saat John Cecil Clunies-Ross menjual kepulauan tersebut (di bawah ancaman pengambil alihan) kepada [[Australia|Persemakmuran Australia]] senilai £2.5m ($4.75m).<ref name="TiLDOC"/> Australia telah menjalankan administrasi kepulauan tersebut sejak tahun 1955.<ref name="TiLDOC"/>▼
Di bawah kepemimpinan Keluarga Clunies-Ross, Kepulauan Cocos relatif tidak terpengaruh [[Perang Dunia II]], kecuali saat Jepang menjatuhkan bom dan ditempatkannya garnisiun sementara Britania di Pulau Home.<ref name="TiLDOC"/> Tahun 1947 populasi telah mencapai 1.814 orang, dan mulailah diadakan migrasi ke [[Pulau Natal|Pulau Christmas]], [[Singapura]], [[Sabah]], dan [[West Australia]], sehingga tahun 1979 populasi turun menjadi 235 orang saja.<ref name="TiLDOC"/>
▲
== Keturunan saat ini ==
|