Stasiun Solo Balapan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
RaFaDa20631 (bicara | kontrib)
Aksara Murda hanya untuk kata Sala saja
RaFaDa20631 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 16:
|operator=[[Daerah Operasi VI Yogyakarta]].
}}
'''Stasiun Solo Balapan''' ([[Hanacaraka]]: {{jav|ꦱꦼꦠꦱꦶꦪꦸꦤ꧀ꦯꦭꦧꦭꦥ꧀ꦥꦤ꧀ꦱꦼꦠꦱꦶꦪꦸꦤ꧀‌ꦯꦭꦧꦭꦥ꧀ꦥꦤ꧀}}, ''Setasiun Sala Balapan''), (kode: '''SLO''', +93 m) adalah [[stasiun kereta api|stasiun]] induk di [[kota Surakarta]], tepatnya di wilayah Kelurahan [[Kestalan, Banjarsari, Surakarta|Kestalan]] dan [[Gilingan, Banjarsari, Surakarta]]. Nama "Balapan" diambil dari nama kampung yang terletak di sebelah utara kompleks stasiun. Stasiun ini terletak di jalur kereta api yang menghubungkan [[Kota Bandung]], [[DKI Jakarta|Jakarta]], [[Kota Surabaya|Surabaya]], serta [[Kota Semarang|Semarang]] dan Stasiun Solo Balapan merupakan stasiun kereta api terbesar di kota Surakarta dan Jawa Tengah.
 
Pembangunan stasiun ini dilakukan oleh jaringan kereta api masa kolonial [[Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij|NIS]] pada abad ke-19 (tepatnya 1873) dan merupakan salah satu stasiun besar tertua di [[Indonesia]] (setelah [[Stasiun Semarang Tawang]]). Pembangunannya dilakukan pada masa pemerintahan [[Mangkunagara IV]], dan merupakan stasiun untuk wilayah Kadipaten [[Praja Mangkunagaran]]. Stasiun besar di Solo untuk wilayah [[Kasunanan]] adalah [[Stasiun Solo Jebres]]. Pembangunannya dirancang oleh [[Herman Thomas Karsten]], seorang arsitek kenamaan beraliran ''Indisch''.