Konten dihapus Konten ditambahkan
Naval Scene (bicara | kontrib)
Naval Scene (bicara | kontrib)
Baris 104:
Namun terdapat pula kaum Syi'ah yang tidak membenarkan anggapan Sunni tersebut. Golongan [[Zaidiyyah]] misalnya, tetap menghormati sahabat Nabi yang menjadi khalifah sebelum [[Ali bin Abi Thalib]].--> Mereka juga menyatakan bahwa terdapat riwayat-riwayat Sunni yang menceritakan pertentangan di antara [[Sahabat Nabi|para sahabat]] mengenai masalah imamah [[Abu Bakar]] dan [[Umar bin Khattab|Umar]].<ref>Baca al-Ghadir, al-Muroja'ah, Akhirnya Kutemukan Kebenaran, dll</ref>
 
=== SebutanIstilah Rafidhah oleh Sunni ===
Sebutan Rafidhah ini erat kaitannya dengan sebutan Imam [[Zaid bin Ali]] yaitu anak dari Imam [[Ali Zainal Abidin]], yang bersama para pengikutnya memberontak kepada Khalifah Bani Umayyah [[Hisyam bin Abdul-Malik]] bin Marwan pada tahun 121 H.<ref>Badzlul Majhud, 1/86</ref>
 
* Syaikh [[Abu al-Hasan al-Asy'ari|Abul Hasan Al-Asy'ari]] berkata: "Zaid bin Ali adalah seorang yang melebihkan [[Ali bin Abu Thalib]] atas seluruh [[Sahabat Nabi|shahabat Rasulullah]], mencintai [[Abu Bakar]] dan [[Umar bin Khattab|Umar]], dan memandang bolehnya memberontak terhadap para pemimpin yang jahat. Maka ketika ia muncul di [[Kufah]], di tengah-tengah para pengikut yang membai'atnya, ia mendengar dari sebagian mereka celaan terhadap [[Abu Bakar]] dan [[Umar bin Khattab|Umar]]. Ia pun mengingkarinya, hingga akhirnya mereka (para pengikutnya) meninggalkannya. Maka ia katakan kepada mereka: "Kalian tinggalkan aku?" Maka dikatakanlah bahwa penamaan mereka dengan ''Rafidhah'' dikarenakan perkataan Zaid kepada mereka "''Rafadhtumuunii''".<ref>Maqalatul Islamiyyin, 1/137</ref>