Perjamuan Kudus: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 49:
St. [[Ignatius dari Antiokhia]] (hidup antara tahun 35 atau 50 — 98 atau 117), salah seorang [[Bapa Gereja]], dalam Suratnya kepada Jemaat [[Smirna]] bab VI menyinggung mereka yang tidak mau menyambut Ekaristi karena tidak mengakuinya sebagai "daging Juruselamat kita Yesus Kristus".<ref>{{en}} {{citation |url=http://www.earlychristianwritings.com/srawley/smyrnaeans.html |title=Historical Jesus Theories |author=St. Ignatius of Antioch |chapter=The Epistles of St. Ignatius - VI. Epistle to the Smyrnaeans |publisher=Early Christian Writings |editor=Peter Kirby}}</ref> Lalu dalam Surat kepada Jemaat Filadelfia bab IV, St Ignatius mengungkapkan hal serupa yang mengaitkan Ekaristi dengan Komuni Kudus.<ref>{{en}} {{citation |url=http://www.earlychristianwritings.com/srawley/philadelphians.html |title=Historical Jesus Theories |author=St. Ignatius of Antioch |chapter=The Epistles of St. Ignatius - V. Epistle to the Philadelphians |publisher=Early Christian Writings |editor=Peter Kirby}}</ref>
St. [[Yustinus Martir]] (hidup tahun [[100]] – [[165]]) dalam [[Apologetik Kristen|apologi]] pertamanya (''[[:en:First Apology of Justin Martyr|First Apology]]'') berbicara mengenai tata cara pelayanan sakramen ini (bab LXV-LXVII), bahwa "makanan" yang tidak biasa ini disebut Εὐχαριστία (Ekaristi, arti harafiah: ucapan syukur) yang adalah daging dan darah Yesus yang telah menjadi manusia (bab LXVI).<ref name="anf01lxvi">{{en}} {{citation |url=http://www.ccel.org/ccel/schaff/anf01.viii.ii.lxvi.html |title=The Apostolic Fathers with Justin Martyr and Irenaeus |author=St. Justin Martyr |chapter=Chapter LXVI.—Of the Eucharist |publisher=Christian Classics Ethereal Library}}</ref>
== Pandangan teologis ==
Baris 92:
== Praktek dan kebiasaan ==
=== Komuni terbuka dan tertutup ===
{{lihat pula|Komuni penuh}}
[[Berkas:Leonardo da Vinci (1452-1519) - The Last Supper (1495-1498).jpg|thumb|left|300px|''[[Perjamuan Terakhir (Leonardo)|Perjamuan Terakhir]]'' (1498), dilukis di Milano]]
Ada perbedaan di antara berbagai [[denominasi Kristen]] dalam pandangan masing-masing mengenai penerimaan roti dan anggur Perjamuan (Ekaristi) di antara mereka yang tidak menjalin persekutuan penuh ([[komuni penuh]]). Istilah "komuni tertutup" digunakan untuk merujuk pada praktek membatasi penerimaan roti dan anggur Ekaristi atau Perjamuan Kudus hanya kepada umat yang berada dalam persekutuan penuh dengan suatu [[gereja partikular]], denominasi, jemaat, atau aliran. Sementara istilah "komuni terbuka" adalah sebaliknya, yakni memperbolehkan semua umat Kristen yang telah di[[baptis]] untuk menerima roti dan anggur Perjamuan. Atas pandangan komuni tertutup, dapat dipahami dari tulisan St. Yustinus Martir (sekitar tahun 150) yang dalam [[Apologetik Kristen|apologi]] pertamanya (''[[:en:First Apology of Justin Martyr|First Apology]]''): "Tidak seorang pun diperbolehkan untuk ambil bagian (menerima [[komuni]]) selain orang yang percaya bahwa hal-hal yang kita ajarkan adalah benar."<ref name="anf01lxvi"/>
[[Gereja Katolik]] (termasuk semua [[Gereja partikular]]nya, baik Barat maupun Timur), dan [[Gereja Ortodoks Timur]] mempraktekkan komuni tertutup dalam keadaan normal; di kalangan semua Gereja Katolik — termasuk antar Gereja partikular — dapat saling menerimakan komuni, demikian juga dalam Gereja Ortodoks Timur. Namun Gereja Katolik mengizinkan penerimaan komuni oleh umat dari [[Gereja Timur]] (Gereja Asiria Timur, Ortodoks Timur, Ortodoks Oriental), atau Gereja lainnya yang tidak dalam persekutuan penuh dengan [[Uskup Roma]] asalkan [[sakramen]] mereka berada dalam kedudukan yang sama menurut penilaian [[Takhta Suci]]. Syarat untuk hal tersebut adalah komunikan memintanya dengan sukarela dan dalam keadaan layak untuk menerimanya. Bahkan Gereja Katolik juga mengizinkan penerimaan komuni oleh jemaat Kristen lainnya jika ada bahaya kematian atau menurut penilaian uskup diosesan ada keperluan berat lain yang mendesak; dengan syarat ia memintanya dengan sukarela, memperlihatkan iman Katolik sehubungan dengan sakramen ini (terutama kepercayaan bahwa Tubuh dan Darah Kristus yang sebenarnya yang akan diterimanya), dan dalam keadaan layak.<ref name="ccliv">{{en}} {{cite web |url=http://www.vatican.va/archive/ENG1104/__P2T.HTM |title=Code of Canon Law |chapter=The Sacraments |publisher=Libreria Editrice Vaticana |year=1983}}</ref>{{rp|844}}<ref name="orient-2">{{la}} {{cite web |url=http://w2.vatican.va/content/john-paul-ii/la/apost_constitutions/documents/hf_jp-ii_apc_19901018_codex-can-eccl-orient-2.html |title=Codex Canonum Ecclesiarum Orientalium |chapter=Titulus XII-XXII |publisher=Libreria Editrice Vaticana |year=1990}}</ref>{{rp|671}} Umat Katolik sendiri tidak diperbolehkan menerima Sakramen Ekaristi dari Gereja lain; kecuali: ia berada dalam keadaan mendesak (misalnya kematian), tidak ada bahaya kesesatan, secara fisik atau moril tidak dapat menemukan imam Katolik, dan sakramen tersebut adalah sah dalam Gereja tersebut (misalnya dalam Gereja-Gereja Timur).<ref name="ccliv"/>{{rp|844}}<ref name="orient-2"/>{{rp|671}}
Gereja Ortodoks Timur menerapkan praktek penerimaan komuni tertutup dengan lebih ketat, karena mereka sama sekali tidak memperbolehkan umat lainnya — di luar Gereja Ortodoks Timur — untuk menerima komuni dalam Gereja mereka. Sementara kebanyakan denominasi [[Protestan]], termasuk juga [[Anglikan]], menerapkan penerimaan komuni terbuka dimana beberapa mensyaratkan bahwa penerimanya haruslah bagian dari gereja yang menjadi mitranya atau cukup sudah dibaptis saja.
=== Elemen Perjamuan ===
==== Roti ====
|