Puraca: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 21:
*''Python breitensteini'' <br><small>—Keogh, Barker & Shine, 2001</small>
}}
'''Puraca''', atau '''peraca''' ('''''Python breitensteini''''') adalah sejenis [[ular]] tak berbisa sebangsa [[sanca]] ([[familia|suku]] Pythonidae) yang hidup [[endemik]] di [[Pulau Kalimantan]]. Nama-nama lainnya, di antaranya, ''ular sanca pendek'', ''ular sanca gendang'', atau ''ular gendang'' saja. Orang [[Dayak Iban]] dan beberapa suku lain yang berkerabat menyebutnya sebagai ''ular ripung, ripong, lipung, lepung, lepong, depung'' dan panggilan-panggilan yang serupa. Dalam [[bahasa Inggris]] ia dikenal dengan sebutan ''Bornean short python''<ref name=das>{{aut|[[Indraneil Das|Das, I.]]}} 2006. ''A Photographic Guide to Snakes and Other Reptiles of Borneo''. London: New Holland Publishers. 144 pp. ISBN 0-88359-061-1. (''Python breitensteini'', p. 16).</ref>, ''Borneo short-tailed python'', atau ''Borneo python''.
 
Sebelumnya ular ini dianggap sebagai salah satu dari tiga [[subspesies|anak jenis]] ''[[Python curtus]]''; akan tetapi kini ketiga-tiganya telah dianggap sebagai [[spesies]] yang berlainan.<ref name=keogh>{{aut|Keogh, J.S., D.G. Barker, & R. Shine}}. 2001. "Heavily Exploited but Poorly Known: Systematics and Biogeography of Commercially Harvested Pythons (''Python curtus'' group) in Southeast Asian". ''Biological Journal of the Linnean Society'' [http://biology-assets.anu.edu.au/hosted_sites/Scott/2001keoghetalbjls.pdf '''73''': 113-29.]</ref>
 
== Pengenalan ==
[[FileBerkas:Head-Python breitensteini2.jpg|thumb|left|180px|Kepala]]
''Python breitensteini'' berkerabat erat dengan ''[[Python curtus|P. curtus]]''. Kedua spesies ini dibedakan dari ''[[Python brongersmai|P. brongersmai]]'' melalui [[Sisik ular#Sisik-sisik di badan|perisai ventralventralnya]]nya yang berjumlah kurang dari 166 buah (''P. brongersmai'' ≥ 167); [[Sisik ular#Sisik-sisik kepala|perisai supralabialsupralabialnya]]nya yang tidak bersinggungan dengan sisi bawah perisai [[mata]] (diantarai oleh [[Sisik ular#Sisik-sisik kepala|sisik-sisik subokular]]; sementara pada ''P. brongersmai'' perisai mata bersentuhan dengan beberapa perisai bibir atasnya); serta [[Sisik ular#Sisik-sisik kepala|perisai supraokularsupraokularnya]]nya yang hanya satu buah (''P. brongersmai'': (1-)2 supraokular).<ref name=keogh/>
 
Meskipun kajian [[DNA]] [[mitokondria]] menunjukkan perbedaan genetik yang signifikan pada kedua taksa, secara fisik hanya sedikit perbedaan yang dapat diamati antara ular puraca dengan [[ular dipong]]. Pada kebanyakan kasus, ''P. breitensteini'' dapat dibedakan karena memiliki garis perlekatan [[Sisik ular#Sisik-sisik kepala|perisai parietal]] pertama (terdepan, kanan dan kiri) yang lebar di tengah kepala, sementara pada ''P. curtus'' garis persinggungan ini tidak ada (parietal pertama kanan dan kiri tidak bersentuhan) atau hanya sempit saja. Dari segi warna, ''P. curtus'' dewasa selalu mengalami [[melanisme]], yakni menjadi kehitaman; sementara ''P. breitensteini'' jarang mengalaminya. Warna-warna terang di tubuh ''P. breitensteini'' khas kuning pucat atau cokelat samak (''tan'', cokelat pucat kemerahan); sementara pada ''P. curtus'' cenderung putih atau keabu-abuan. Dasar cekungan (''fundus'') dekik penghidu bahang pada [[Sisik ular#Sisik-sisik kepala|perisai rostral]] dan dua perisai supralabial yang terdepan milik ''P. breitensteini'' tidak ber[[pigmen]]; pada ''P. curtus'' dasar cekungan ini berpigmen gelap.<ref name=keogh/>
 
Ular yang bertubuh pendek gemuk; panjang tubuh keseluruhan mencapai --namun jarang-jarang-- lebih sedikit dari 2 [[meter|m]]<ref name=das/><ref name=keogh/>, dengan ekor sekitar 10% dari panjang total.<ref name=rob/> Kepalanya kecil dan sedikit memipih, sebagaimana lazimnya [[sanca]]. Matanya kecil dengan [[pupil]] vertikal. Memiliki dekik-dekik yang peka bahang di moncongnya (pada perisai rostral, dua perisai supralabial (bibir atas) yang terdepan, dan berupa celah pada perisai-perisai bibir bawah di bawah dan di belakang mata).<ref name=rob>{{aut|Stuebing, R.B. & [[Robert F. Inger|R.F. Inger]].}} 1999. ''A Field Guide to The Snakes of Borneo'': 65-7. Kota Kinabalu: Natural History Publications (Borneo). ISBN 983-812-031-6</ref>
 
[[Sisik ular#Sisik-sisik kepala|Perisai rostral]] lebih lebar daripada tinggi; dengan dua dekik, di pinggir kanan dan kiri. Perisai supralabial 9-11, dua yang pertama dengan dekik peka bahang. Perisai loreal (pipi) besar, perisai postokular 1-4. [[Sisik ular#Sisik-sisik di badan|Sisik-sisik dorsal]] dalam 53-57 deret di tengah badan; sisik-sisik ventral antara 154-165 buah; sisik [[anus|anal]] tunggal; sisik-sisik subkaudal (bawah ekor) 27-33 pasang.<ref name=das/>
 
Pola pewarnaan mirip dengan [[ular bakas]]; akan tetapi dengan warna dasar cokelat hingga cokelat gelap, divariasikan dengan bercak-bercak berwarna cokelat samak dan atau kuning pucat.
 
== Agihan dan ekologi ==
''P. breitensteini'' menyebar terbatas ([[endemik]]) di Pulau Kalimantan; termasuk di wilayah [[Brunei]], [[Sabah]], dan [[Sarawak]].<ref name=das/>
 
Ular puraca cenderung pemalu, dan istimewanya hidup di habitat yang basah, baik di [[hutan]] maupun di lahan pertanian<ref name=rob/>. Reptil ini terutama menghuni [[hutan hujan dataran rendah]]; tinggal di tepian badan-badan air seperti [[sungai]] yang mengalir lambat, [[rawa]], dan [[paya-paya]], untuk mengintai [[mamalia]] dan [[burung]] yang menjadi mangsanya<ref name=das/>. Meskipun demikian, puraca juga sering ditemukan di lahan-lahan pertanian dan perkebunan, termasuk kebun-kebun [[kelapa sawit]], [[kelapa]], dan [[kakao]]; ular ini belum pernah ditemui di atas ketinggian 1.000 m dpl.<ref>{{aut|[[Robert Inger|Inger, R.F.]], [[Djoko Iskandar| D. Iskandar]], Lilley, R., Jenkins, H. & [[Indraneil Das|Das, I.]]}} 2012. [http://www.iucnredlist.org/details/192013/0 ''Python breitensteini''.] The IUCN Red List of Threatened Species. Version 2014.3. <www.iucnredlist.org>. Downloaded on 25 April 2015.</ref>
 
Meskipun puraca tampak lamban dalam gerak-geriknya, namun ular ini dapat bergerak cepat bila menyerang mangsa<ref name=rob/>.
 
== Manfaat ==
Ular puraca banyak diburu orang. Ular-ular yang muda diperdagangkan sebagai [[hewan timangan]]. Kulitnya berkualitas baik dan berharga tinggi, sehingga ular ini acap ditangkapi untuk diambil kulitnya. Orang-orang tertentu juga menggemari dagingnya; di perkebunan-perkebunan kelapa sawit ular ini biasa dikenal sebagai 'ular sayur'. Bahkan di [[Sintang]], ada warung makan yang menjual masakan ular ripung ini<ref>Kalimantan News: [http://www.kalimantan-news.com/berita.php?idb=1029 "''Penggemar Ular Ripung Semakin Meningkat''."], berita tgl. 24 Juni 2010, 23:24:42 WIB.</ref>
 
Dengan mangsa utamanya berupa [[hewan pengerat]], ular puraca juga berfungsi sebagai pengendali [[hama]] di perkebunan kelapa sawit.
 
== Etimologi ==
Nama penunjuk jenisnya ([[epitet spesifik]]), ''breitensteini'', diambil dari nama seorang [[dokter]] dan [[naturalis]] berkebangsaan [[Jerman]], [[:de:Heinrich Breitenstein|Heinrich Breitenstein]], yang mengoleksi [[reptil]] dan [[amfibi]] dari Kalimantan.<ref>{{aut|Beolens, B., M. Watson, & M. Grayson}}. 2011. ''The Eponym Dictionary of Reptiles''. Baltimore: Johns Hopkins University Press. xiii + 296 pp. ISBN 978-1-4214-0135-5. (''Python breitensteini'', p. 38).</ref>
 
== Kerabat dekat ==
Ular ini berkerabat dekat dengan ''Python curtus'' ([[ular dipong]]) dan ''P. brongersmai'' ([[ular bakas]]). Ketiga-tiga jenis itu pada masa lalu dianggap merupakan anak jenis ''Python curtus''.
 
== Catatan kaki ==
{{Reflist|2}}
 
== Pranala luar ==
{{commonscat|Python breitensteini}}
* The Reptile Database: [http://reptile-database.reptarium.cz/species?genus=Python&species=breitensteini ''Python breitensteini'' STEINDACHNER, 1881]
* [http://www.bloodpythons.com Bloodpythons.com]. Accessed 15 September 2007.
 
 
[[Kategori:Pythonidae]]