Suku Dayak Banyadu: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Penggantian teks otomatis (- di masa + pada masa , -Di masa +Pada masa ) |
|||
Baris 34:
Sebelum orang banyadu menyebar mendiami pedalaman daerah Landak, Bengkayang dan Sanggau kapuas, orang Banyadu mendiami daerah asalnya di daerah Banyuke hulu di Kecamatan Banyuke Hulu kabupaten Landak Kalimantan barat sekarang. Dimasa dahulu seluruh orang banyadu ini mendiami sebuah kampung besar (Bandong) atau semacam kota dijaman Banyadu purba.kampung besar atau kota atau dalam istilah Dayak Banyadunya disebut '''BANNOKNG''' (Baca: '''Bandong''',untuk anda yang tidak bisa logat Dayak) '''Bandong orang Banyadu ini, bernama BANYUKE''', Bandong (kampung besar) banyuke ini merupakan pusat ke-temenggungan Dayak Banyadu. daerah Ketemenggungan Dayak Banyadu ini disebut '''BANUA SATONA''' yang beribukota pada Bandong Banyuke, Seringkali Banyuke yang merupakan Bandong dari banua Satona ini hanya di sebut dengan nama Bandong satona saja, tentu saja yang dimaksud adalah Bandong (ibukota/kampung besar) dari banua Satona.
Sejak di mulainya masa Pengayauan di kalangan Bangsa Dayak, nenek moyang Dayak Banyadu mulai menyebar keluar dari Bandong Banua-nya, orang Banyadu yang menyebar
Cukup sering terjadi kekeliruan akan masyarakat Dayak yang disebut Banyuke ini, terutama generasi muda sekarang dimana dalam anggapan mereka yang disebut orang Banyuke adalah Suku Dayak kanayatn yang berdialek Banane / Bangape alias orang Darit dan cenderung teguh meyakininya, padahal yang benar adalah untuk sebutan masyarakat Dayak Kanayatn yang berdialek Banyadu, hal ini tentu didasari oleh alasan bahwa semua desa atau semua penduduk yang tinggal di hilir dekat muara dan di hulu dari sungai yang mengalir di daerah tersebut adalah orang Banyadu, dan terlebih di karenakan asal kata banyuke itu adalah dari nama sebuah Bandong (kampung besar) orang Banyadu yang terletak di hulu sungai Banyuke tersebut.
|