Kim Simin: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Jagawana (bicara | kontrib)
k hapus berkas
Borgxbot (bicara | kontrib)
k Robot: Cosmetic changes
Baris 1:
'''Kim Simin''' ([[Hangul]]: 김시민, [[Hanzi]]: 金時敏, [[1554]]-[[1592]]) adalah seorang [[jenderal]] dan [[patriot]] [[Korea]] pada masa [[Dinasti Joseon]]. Ia terkenal akan kepahlawanannya dalam perjuangannya yang heroik mempertahankan [[Pengepungan Kastil Jinju|Kastil Jinju]] dari serbuan [[Jepang]] ketika [[Toyotomi Hideyoshi]] menginvasi Korea yang dikenal dalam sejarah sebagai Perang Tujuh Tahun atau [[Perang Imjin]].
 
== Kehidupan awal ==
Kim dilahirkan di Provinsi [[Chungcheong]] pada tahun 1554, ayahnya adalah Kim Chunggap (김충갑). Ia adalah keturunan generasi ke-12 dari jenderal terkenal semasa [[Dinasti Goryeo]], [[Kim Banggyeong]] (김방경).
 
Baris 8:
Walau ditolak, Kim masih berkali-kali mengajukan proposal untuk membentuk tentara yang tangguh, namun berkali-kali pula mendapat penolakan. Karena merasa pendapatnya tidak pernah didengar, ia memutuskan untuk mengundurkan diri dari militer. Di depan sang menteri perang, ia melepaskan seragam militernya, setelah mengembalikannya pada sang menteri, ia meninggalkan ruang pertemuan. Tahun [[1583]], [[Nitangae]], salah satu kepala suku Jurchen ([[Manchu]]) memberontak terhadap pemerintah Joseon di [[Hoeryeong]], Kim kembali masuk tentara di bawah komando jenderal [[Jeong Eonsin]]. Sebagai wakil komandan, ia memberi kontribusi besar dalam menumpas pemberontakan suku Jurchen.
 
== Invasi Jepang dan Pengepungan Kastil Jinju ==
Tahun [[1591]], ia diangkat sebagai pejabat militer di Kastil Jinju. Setelah meninggalnya I Gyeong, jenderal penjaga kastil itu dan meletusnya Perang Imjin pada tahun berikutnya, Kim menjadi komandan penjaga kastil itu. Ia memerintahkan pembuatan 170 meriam ukuran besar dan kecil untuk memperkuat pertahanan kastil itu.
 
Baris 19:
Pasukan Jepang menyerbu kastil itu, mereka memakai tangga untuk memanjat tembok, menara-menara penyerang dikerahkan untuk menduduki tempat yang tinggi. Pihak Korea membalas serangan itu dengan tembakan meriam, panah dan senapan. Hosokawa mencoba strategi lain dengan menggunakan pasukan senapannya untuk melindungi pasukan yang memanjat tembok. Strategi ini tidak berhasil karena pasukan Korea mengabaikan hujan peluru, mereka lebih fokus menghancurkan tangga-tangga Jepang dengan batu maupun kapak. Pasukan Jepang menderita kerusakan besar ketika pasukan Korea menembakkan peluru ke arah pasukan mereka yang memanjat.
 
== Kematian ==
Pada hari ketiga pertempuran, Kim gugur setelah sebuah peluru mengenai dahinya. Pasukan Jepang terus menyerang dengan sengit pasukan Korea yang baru kehilangan komandannya itu., mereka mempergencar serangan untuk menjatuhkan moral pasukan Korea. Namun sisa pasukan Kim terus bertahan, upaya Jepang untuk menaiki tembok masih belum membuahkan hasil sekalipun dengan bantuan pasukan senapan. Situasi di kastil semakin kritis sejak gugurnya Kim ditambah lagi amunisi makin lama makin menipis.
 
Baris 26:
Tahun [[1604]], setelah berakhirnya perang dengan Jepang, Kim secara anumerta mendapat gelar ''Sangnakgun'' (상락군; 上洛君) dan nama kehormatan ''Chungmu'' (충무; 忠武) bersama dengan laksamana [[Yi Sunsin]], pahlawan besar Korea lainnya.
 
== Pranala luar ==
* {{ko}} [http://www.kimsimin.or.kr/ Biografi Kim Simin]
 
Baris 36:
 
[[en:Kim Si-min]]
[[ko:김시민]]
[[ja:金時敏]]
[[ko:김시민]]