Joesoef Ronodipoero: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Menambahkan kata Merdeka dan kurung inggris The Voice of Free Indonesia. Rujukan boleh dilihat di wikipedia mengenai Voice of Indonesia RRI. Terima kasih. |
Rachmat-bot (bicara | kontrib) k Robot: Perubahan kosmetika |
||
Baris 21:
| website =
}}
'''Moehammad Joesoef Ronodipoero''' ([[EYD]]: '''Muhammad Yusuf Ronodipuro''') atau hanya '''Yusuf Ronodipuro'''
Yusuf Ronodipuro dianggap sebagai salah satu tokoh pahlawan Indonesia karena perannya dalam menyiarkan [[Proklamasi Kemerdekaan Indonesia]] ke seluruh dunia saat dia bekerja di Radio ''[[Hoso Kyoku]]''. Dia juga adalah salah satu pendiri dari [[Radio Republik Indonesia]] pada tanggal [[11 September]] [[1945]], yang berdiri sampai sekarang, dan kemudian hari jadinya diperingati setiap tanggal [[11 September]].
== Latar belakang ==
Yusuf Ronodipuro lahir di [[Salatiga]], [[Jawa Tengah]] pada tanggal [[30 September]] [[1919]]. Pasangannya bernama Siti Fatima Rassat, dan mempunyai tiga anak: Dharmawan, Irawan, dan Fatmi. Dia meninggal dunia di [[RSPAD Gatot Subroto]] tanggal [[27 Januari]] 2008 karena penyakit komplikasi [[stroke]] dan [[kanker paru-paru]] yang disebabkan kebiasaannya sebagai pe[[rokok]] berat. Dia dimakamkan di [[Taman Makam Pahlawan Kalibata]], [[Jakarta]] tanggal [[28 Januari]].
== Masa pendudukan Jepang ==
Pada tahun 1942, [[Hindia-Belanda]] dikalahkan oleh Tentara ''Dai Nippon'' ([[Tentara Kekaisaran Jepang]]) dan Tentara [[KNIL]] menyerah. Sejak itu Hindia-Belanda bubar dan administrasi [[Kerajaan Belanda]] keluar dari Nusantara. Yusuf Ronodipuro sendiri sejak tahun 1943 bekerja sebagai [[wartawan]] radio militer Jepang di Jakarta, yang disebut ''[[Hoso Kyoku]]''.
Datangnya hari kemerdekaan Indonesia sama sekali tidak terduga. Jepang dijatuhi [[bom atom]] oleh [[Amerika Serikat]], yaitu di [[Hiroshima]] pada tanggal [[6 Agustus]] [[1945]], kemudian di [[Nagasaki]] tanggal [[9 Agustus]] 1945. Jepang kemudian menyerah tanpa syarat pada [[Tentara Sekutu]], namun berita ini belum sampai ke khalayak umum Indonesia, karena saat itu jumlah pendengar radio Indonesia sangat jarang.
Baris 34:
Saat Ronodipuro bekerja di Radio ''Hoso Kyoku'', dia sendiri belum mendengar kabar tersebut. Tiba-tiba siaran luar negeri Radio ''Hoso Kyoku'' ditutup entah kenapa. Mochtar Loebis yang dipercaya menangani pemberitaan mancanegara kemudian membisiki Yusuf bahwa Tentara Kekaisaran Jepang telah menyerah pada Tentara Sekutu. Didorong semangat profesi wartawannya, Yusuf berangkat ke markas perkumpulan pemuda "[[Menteng 31]]", markas berkumpulnya pejuang muda Indonesia kala itu.
Di markas "Menteng 31" telah ada rapat yang dipimpin oleh [[Soekarni]].
== Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia ==
Jumat pagi pukul 10.00 tanggal [[17 Agustus]] [[1945]], [[Proklamasi Kemerdekaan Indonesia|Proklamasi Kemerdekaan]] dibacakan oleh [[Soekarno]] di Jalan Pegangsaan Timur 56.
Ronodipuro tidak mengerti bagaimana Syahrudin bisa masuk gedung stasiun radio yang sekarang ada di Jalan Medan Merdeka Barat 4-5 ini, karena kala itu dijaga ketat oleh Kempetai.
Setelah semuanya siap, pada pukul 19.00, Yusuf Ronodipuro yang kala itu berusia 26 tahun, membacakan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia lewat siaran manca negara ke seluruh dunia.
Setelah peristiwa tersebut, Ronodipuro mendirikan [[Radio Suara Indonesia]] Merdeka ( The Voice of Free Indonesia ) dari barang-barang elektronik bekas.
Saat itu di radio milik Tentara Jepang di daerah-daerah selain Jakarta masih banyak yang melanjutkan siaran, karena tidak dijaga seketat Jakarta. Hal ini disebabkan karena Kempetai sudah tidak dominan lagi pasca [[Penyerahan Jepang]]. Ronodipuro meminta kepada [[Abdulrahman Saleh (pahlawan)|Abdulrahman Saleh]] supaya radio-radio di daerah tadi sebaiknya mengadakan adanya kelanjutan siaran, untuk menyebarkan semangat perjuangan.
Tanggal [[11 September]] rapat kembali diadakan, menyetujui didirikannya [[Radio Republik Indonesia]] (RRI) dan supaya sekali lagi meminta pemerintah Jepang untuk memberikan stasiun-stasiun radio di daerah. Karena tetap ditolak, akhirnya terjadi perebutan secara paksa terhadap stasiun-stasiun radio daerah tersebut. Namun hal ini tidak mendapat perlawanan banyak karena moral Tentara Kekaisaran Jepang yang sudah jatuh pasca Penyerahan Jepang kepada Tentara Sekutu.
Tentara Sekutu yang memenangkan [[Perang Dunia II]] kemudian tiba di Indonesia. Saat itu setelah Rapat Akbar Ikada, kaum pemuda merebut kantor-kantor Jepang untuk menjadi milik Republik Indonesia, termasuk ''Hoso Kyoku''.
== Kedaulatan Indonesia pada tahun 1949 ==
Setelah [[Kerajaan Belanda]] mengakui kedaulatan Indonesia pada tahun 1949, Yusuf Ronodipuro menjabat kembali sebagai Kepala RRI Serikat. Setelah itu dia dipercaya mengembang tanggung jawab negara di luar negeri sebagai [[Duta Besar]] atau utusan Indonesia ke [[Perserikatan Bangsa-Bangsa]].
== Rujukan ==
* {{jv}} Winarto. 2005. "M. Yusuf Ronodipuro Bapak RRI. Dipala Jepang Nganti Dheglok Marga Nggiyarake Proklamasi" ing ''[[Damar Jati]]'' 2005:4 halaman 26-27, 36.
== Referensi ==
{{reflist}}
|