Situs Karangkamulyan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
BeeyanBot (bicara | kontrib)
k ejaan, replaced: obyek → objek
Baris 14:
 
=== ''Sanghyang Bedil'' ===
Tempat yang disebut "''Sanghyang Bedil''" merupakan suatu ruangan yang dikelilingi [[tembok]] berukuran 6.20 x 6 meter. Tinggi tembok kurang lebih 80 [[cm]]. Pintu menghadap ke arah utara, di depan pintu masuk terdapat struktur batu yang berfungsi sebagai [[sekat]] (''schutsel''). Di dalam ruangan ini terdapat dua buah [[menhir]] yang terletak di atas tanah, masing-masing berukuran 60 x 40  cm dan 20 x 8  cm. Bentuknya memperlihatkan tradisi [[megalitik]]. Menurut masyarakat sekitar, "''Sanghyang Bedil''" dapat dijadikan pertanda datangnya suatu kejadian, terutama apabila di tempat itu berbunyi suatu letusan, namun sekarang pertanda itu sudah tidak ada lagi.
 
=== ''Penyabungan Ayam'' ===
Baris 20:
 
=== ''Lambang Peribadatan'' ===
Batu yang disebut sebagai "''Lambang Peribadatan''" merupakan sebagian dari [[kemuncak]], tetapi ada juga yang menyebutnya sebagai [[fragmen]] candi, masyarakat menyebutnya sebagai [[stupa]]. Bentuknya indah dihiasi oleh [[pahatan]]-pahatan sederhana yang merupakan peninggalan [[Hindu]]. Letak batu ini berada di dalam struktur tembok yang berukuran 3 x 3 m, tinggi 60  cm. Batu kemuncak ini ditemukan 50 m ke arah timur dari lokasi sekarang. Di tempat ini terdapat dua unsur budaya yang berlainan yaitu adanya kemuncak dan struktur tembok. Struktur tembok yang tersusun rapi menunjukkan lapisan budaya megalitik, sedangkan kemuncak merupakan peninggalan agama Hindu.
 
=== ''Panyandaran'' ===
Terdiri atas sebuah [[menhir]] dan [[dolmen]], letaknya dikelilingi oleh batu bersusun yang merupakan struktur tembok. Menhir berukuran tinggi 120  cm, lebar 70  cm, sedangkan dolmen berukuran 120 x 32  cm. Menurut cerita, tempat ini merupakan tempat kelahiran Ciung Wanara. Di tempat itulah Ciung Wanara dilahirkan oleh Dewi Naganingrum yang kemudian bayi itu dibuang dan dihanyutkan ke sungai Citanduy. Setelah melahirkan Dewi Naganingrum bersandar di tempat itu selama empat puluh hari dengan maksud untuk memulihkan kesehatannya setelah melahirkan.
 
=== ''Cikahuripan'' ===
Baris 37:
 
== Sebagai obyek wisata ==
Walaupun tidak ditetapkan sebagai obyekobjek wisata, situs ini terbuka untuk pengunjung umum. Di samping mengelilingi situs, para pengunjung situs dapat menemui puluhan [[warung]] makan dengan menu khas lokasi tersebut, yaitu [[pepes]] [[pepes ayam|ayam]], [[pepes ikan mas]] dan [[buah]] [[kelapa]].
 
== Pranala luar ==
* [http://arkeologisunda.blogspot.com/2009_02_01_archive.html Situs blog penyelidikan arkeolog Sunda di Ciamis]
 
 
{{coor title dms|7|20|49.8|S|108|29|21.6|E}}
 
{{DEFAULTSORT:Karangkamulyan}}
[[Kategori:Candi di Jawa Barat|Karangkamulyan]]
[[Kategori:Situs arkeologi di Jawa Barat]]
[[Kategori:Situs arkeologi Sunda]]
 
 
{{indo-stub}}
{{candi-stub}}
{{Hindu-stub}}
{{arkeologi-stub}}
 
[[Kategori:Candi di Jawa Barat|Karangkamulyan]]
[[Kategori:Situs arkeologi di Jawa Barat]]
[[Kategori:Situs arkeologi Sunda]]