Nahdlatul Ulama: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
sedikit
Baris 14:
|headquarters = [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|DKI Jakarta]], [[Indonesia]]
|region_served =[[Indonesia]]
|membership = 40 juta (2013)<ref name="Ghosh2013">{{cite book|author=Ranjan Ghosh|title=Making Sense of the Secular: Critical Perspectives from Europe to Asia|url=http://books.google.com/books?id=0v7ipRmW6M0C&pg=PA202|date=4 January 2013|publisher=Routledge|isbn=978-1-136-27721-4|pages=202–}}</ref><ref>http://www.crwflags.com/fotw/flags/id_nu.html</ref>
|membership = 20 juta
|leader_title = Rais Aam Syuriah
|leader_name = [[Ma'ruf Amin|Dr.(HC).KH. Ma'ruf Amin]]
Baris 24:
'''Nahdlatul 'Ulama''' (''Kebangkitan 'Ulama'' atau ''Kebangkitan Cendekiawan Islam''), disingkat '''NU''', adalah sebuah [[organisasi]] [[Islam]] besar di [[Indonesia]].<ref>http://www.antaranews.com/berita/368105/gus-sholah-nu-masih-kalah-dengan-muhammadiyah</ref> Organisasi ini berdiri pada [[31 Januari]] [[1926]] dan bergerak di bidang [[pendidikan]], [[sosial]], dan [[ekonomi]].
 
== Sejarah ==terpelajar
Keterbelakangan baik secara mental, maupun ekonomi yang dialami bangsa [[Indonesia]], akibatAkibat penjajahan maupun akibat kungkungan tradisi, telah menggugah kesadaran kautradisimkaum terpelajar untuk memperjuangkan martabat bangsa ini, melalui jalan pendidikan dan organisasi. Gerakan yang muncul [[1908]] tersebut dikenal dengan "[[Kebangkitan Nasional]]". Semangat kebangkitan memang terus menyebar ke mana-mana - setelah rakyat pribumi sadar terhadap penderitaan dan ketertinggalannya dengan bangsa lain. Sebagai jawabannya, muncullah berbagai organisasi pendidikan dan pembebasan.
[[Berkas:Jombang Mosque.jpg|thumb|left|Masjid Jombang, tempat kelahiran organisasi Nahdlatul Ulama]]
Keterbelakangan baik secara mental, maupun ekonomi yang dialami bangsa [[Indonesia]], akibat penjajahan maupun akibat kungkungan tradisi, telah menggugah kesadaran kautradisim terpelajar untuk memperjuangkan martabat bangsa ini, melalui jalan pendidikan dan organisasi. Gerakan yang muncul [[1908]] tersebut dikenal dengan "[[Kebangkitan Nasional]]". Semangat kebangkitan memang terus menyebar ke mana-mana - setelah rakyat pribumi sadar terhadap penderitaan dan ketertinggalannya dengan bangsa lain. Sebagai jawabannya, muncullah berbagai organisasi pendidikan dan pembebasan.
 
Kalangan pesantren yang selama ini gigih melawan [[kolonialisme]], meresponMerespon kebangkitan nasional tersebut dengan membentuk organisasi pergerakan, seperti [[Muhammadiyah]] pada tahun 1912. [[Nahdlatul Wathan]] (Kebangkitan Tanah Air) dibentuk pada [[1916]]. Kemudian pada tahun [[1918]] didirikan [[Taswirul Afkar]] atau dikenal juga dengan "Nahdlatul Fikri" (kebangkitan pemikiran), sebagai wahana pendidikan sosial politik kaum dan keagamaan kaum santri. Dari situ kemudian didirikan [[Nahdlatut Tujjar]], (pergerakan kaum saudagar). Serikat itu dijadikan basis untuk memperbaiki perekonomian rakyat. Dengan adanya ''Nahdlatul Tujjar'' itu, maka ''Taswirul Afkar'', selain tampil sebagai kelompok studi juga menjadi lembaga pendidikan yang berkembang sangat pesat dan memiliki cabang di beberapa kota.
 
Serikat itu dijadikan basis untuk memperbaiki perekonomian rakyat. Dengan adanya ''Nahdlatul Tujjar'' itu, maka ''Taswirul Afkar'', selain tampil sebagai kelompok studi juga menjadi lembaga pendidikan yang berkembang sangat pesat dan memiliki cabang di beberapa kota.
[[Berkas:Hasyim Asy'ari.jpg|thumb|125px|left|K.H. Hasyim Asyhari, ''Rais Akbar'' (ketua) pertama NU.]]
 
Berangkat dari munculnya berbagai macam komite dan organisasi yang bersifat embrional dan ad hoc, maka setelah itu dirasa perlu untuk membentuk organisasi yang lebih mencakup dan lebih sistematis, untuk mengantisipasi perkembangan zaman. Maka setelah berkordinasi dengan berbagai [[kyai]], karena tidak terakomodir kyai dari kalangan tradisional untuk mengikuti konverensi Islam Dunia yang ada di Indonesia dan Timur Tengah akhirnya muncul kesepakatan dari para ulama pesantren untuk membentuk organisasi yang bernama Nahdlatul Ulama (Kebangkitan Ulama) pada 16 Rajab 1344 H (31 Januari 1926) di Kota Surabaya. Organisasi ini dipimpin oleh K.H. Hasyim Asy'ari sebagai [[Rais Akbar]].
 
Ada banyak faktor yang melatarbelakangi
berdirinya NU. Diantara faktor itu adalah perkembangan dan pembaharuan
pemikiran Islam yang menghendaki pelarangan segala bentuk amaliah kaum
Sunni. Sebuah pemikiran agar umat Islam kembali pada ajaran Islam
"murni", yaitu dengan cara umat islam melepaskan diri dari sistem
brmadzhab. Bagi para kiai pesantren, pembaruan pemikiran
keagamaan sejatinya tetap merupakan suatu keniscayaan, namun tetap tidak
dengan meninggalkan tradisi keilmuan para ulama terdahulu yang masih
relevan. Untuk itu, Jam'iyah Nahdlatul Ulama cukup mendesak untuk segera
didirikan.
 
Untuk menegaskan prisip dasar organisasi ini, maka K.H. Hasyim Asy'ari merumuskan [[kitab Qanun Asasi]] (prinsip dasar), kemudian juga merumuskan [[kitab I'tiqad Ahlussunnah Wal Jamaah]]. Kedua kitab tersebut kemudian diejawantahkan dalam [[khittah NU]], yang dijadikan sebagai dasar dan rujukan warga NU dalam berpikir dan bertindak dalam bidang sosial, keagamaan dan politik.
 
== Anggaran Dasar Utama ==
Organisasi yang resmi tentu membutuhkan pijakan dan dasar yang kuat untuk melindungi keberlangsungan di masa yang akan datang. Menyadari hal-hal tersebut maka disusunlah Anggaran Dasar Nahdlatul
Ulama sebagai berikut.
 
BAB I NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN
 
Pasal 1
 
Jam’iyah
ini bernama Nahdlatul Ulama disingkat NU. Didirikan di Surabaya pada
tanggal 16 Rajab 1344 H bertepatan dgn tanggal 31 Januari 1926 M utk
waktu yang tidak terbatas.
 
Pasal 2
 
Pengurus Besar Jam’iyah Nahdlatul
Ulama berkedudukan di ibu kota Negara Republik Indonesia.
 
BAB II
 
AQIDAH/ASAS
 
Pasal 3
 
Nahdlatul Ulama sebagai Jam’iyah Diniyah islamiah
beraqidah/berasas Islam menurut paham Ahli Sunnah wal-Jamaah dan
menganut salah satu dari empat mashab empat Hanafi Maliki Syafii dan
Hambali. Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara Nahdlatul Ulama
berpedoman kepada Ketuhanan Yang Maha Esa kemanusiaan yg adil dan berdab
persatuan Indonesia kerakyatan yg dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan/perwakilan dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia.
 
BAB III
 
LAMBANG
 
Pasal 4
 
Lambing Nahdlatul Ulama berupa gambar
bola dunia yg dilingkari tali tersimpul dikitari oleh 9 bintang 5
bintang terletak melingkari di atas garis khatulistiwa yg tersebar di
antaranya terletak di tengah atas sedang 4 bintang lainnya terletak
melingkar di bawah khatulistiwa dgn tulisan NAHDLATUL ULAMA dalam huruf
Arab yg melintang dari sebelah kanan bola dunia ke sebelah kiri; semua
terlukis dgn warna putih di atas dasar hijau.<ref>[http://beritaislamimasakini.com/nahdlatul-ulama-nu.htm Penjelasan badan organisasi NU] AD NU</ref>
 
== Paham Keagamaan ==
Baris 65 ⟶ 122:
 
=== Struktur Pengurus ===
[[Berkas:Hasyim Asy'ari.jpg|thumb|125px|left|K.H. Hasyim Asyhari, ''Rais Akbar'' (ketua) pertama NU.]]
# Pengurus Besar (tingkat Pusat).
# Pengurus Wilayah (tingkat Propinsi), terdapat 33 Wilayah.