Ahmad Syathibi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Mr Berlinz (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
Mr Berlinz (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 94:
=== Pesantren Gudang ===
Kata '''Mama Gentur''', '''Mama Gudang''' jika sedang mengajar dihadapan '''Kiyai Rusdi''' dagu dan badan beliau bergetar dikarenakan sungkan akan ilmunya Kyai Rusdi.
Bahkan, '''Mama Gudang''' berkata kepada '''Mama Gentur''' "Katakan kepada '''Ki Rusdi''' segeralah bermukim. Bukankah Kang Adzro'i pun sudah menyuruhnya dan sudah ada dalam ridho guru?".
Namun, tetap saja ayahnya belum juga menyetujuinya. Kemudian Kiyai Rusdi setelah mondok di Gudang selanjutnya pindah lagi ke
[[Syekh '''Mama
Sebelumnya beliau puasa dulu selama 40 hari baru berangkatlah ke '''Geger Manah''' dan langsung mendatangi juru kunci makam.▼
Beliau disambut di rumah kuncen sembari ditanya perihal maksud dan tujuannya, yaitu hendak ziarah tabaruk di makam keramat.▼
▲Sebelumnya beliau puasa dulu selama 40 hari baru berangkatlah ke Geger Manah dan langsung mendatangi juru kunci makam.
▲Beliau disambut di rumah kuncen sembari ditanya perihal maksud dan tujuannya, yaitu
Kemudian diantarlah beliau menuju makam keramat tersebut.
Kira-kira jam 4 Subuh beliau pulang dari makam dan balik lagi ke tempat kuncen, kemudian kuncen menjamunya dengan
Baris 112:
kata penduduk kampung ada suara ayam berkokok yang terdengar jelas oleh semuanya, sedangkan di kampung tersebut
tidak ada yang punya ayam yang suaranya seperti itu. Semuanya kaget akan suara ayam tersebut, kemudian diselidiki darimana sumbernya suara. Ternyata yakin
bahwa suara ayam tersebut berasal dari atas pasir, tempat makam yang diziarahi oleh '''Pangersa Mama Gentur'''.
Kata '''Mama Gentur''', "Setelah 9 tahun di Gudang kemudian Mama berangkat ke
=== Mekkah ===
Pertama ngaji di Syeikh Hasbullah banyak yang menyepelekannya. Suatu hari, Syekh Hasbullah berkata kepada murid-muridnya,
|