Ahmad Syathibi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Pemutahiran. |
k Merapihkan. |
||
Baris 32:
* Penghargaan dari Jepang <ref> Dizaman pemerintahan [[Kolonial Jepang]], Mama Gentur mendapat hadiah dari [[Hirohito|Tenno Heika (dilafalkan ejaan Sunda menjadi Kaisar Tenoheka)]] dikarenakan ideologinya yang murni hanya mengamalkan ajaran agama, tanpa ada maksud mencampuradukan politik dan agama. </ref>
}}
'''Mama Syathibi''' atau lebih dikenal dengan '''Mama Gentur''' adalah salah satu sosok [[Ulama]] Tanah Pasundan yang berpangkat ''Al-'Alim Al-'Allamah Al-Kamil Al-Wara''. Beliau
Kabar dari Syekh Ahmad Eumed (Cimasuk [[Garut]]) bin Syekh Muhammad Rusdi Haurkuning, "Waktu saya ziarah ke Mama Gentur, beliau mengisahkan, bahwa dulu Mama ketika sangat mengiginginkan punya ilmu yang besar tapi Mama merasa bingung memilih guru untuk ngaji kemana. Akhirnya Mama berangkat ziarah kubur ke Habib Husain bin Abu Bakar Alaydrus alias [[Wali Luar Batang]], [[Jakarta|Jakarta]]. Disitu Mama membaca ''Shalawat Nariyah'' sebanyak 4444 kali dan tamat sebanyak 44 kali dalam waktu delapan bulan. Kemudian, setelah itu Mama bermimpi bertemu dengan Wali Luar Batang. Wali tersebut berkata, "Kalau kamu benar-benar mau punya ilmu yang besar, segeralah pergi ke daerah [[Garut]]."
|