Seni bela diri bertongkat: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
Baris 2:
{{rapikan}}
'''Stick fighting''' adalah terminologi secara general untuk
Beberapa teknik bisa dilakukan dengan menggunakan payung atau mungkin sebuah pedang yang masih dalam sarung, tetapi bentukan-bentukan senjata sejenis yang lebih berat dan lebih besar diameternyah seperti gada atau gada perang besi adalah diluar materi 'stick fighting' (selama tidak bisa digunakan dengan lebih lincah, karena bentukan yang lebih besar tersebut lebih ke arah impact)
Meskipun berbahaya tapi ‘stick fighting’ bisa dimasukkan dalam
Baris 25:
Amerika Latin juga mendedikasikan Martial Artsnya pada stick fighting, seperti Juego del Garrote di Venezuela atau Palo do Brazil di Brazil.
Dan tentunya salah satu yang tidak bisa dilupakan dalam kontribusinya pada stick fighting adalah Filipino Martial Arts (FMA): Kali-Eskrima-Arnis, dimana
Selama ini banyak terjadi salah pengertian, ketika mendengar kata : Kali-Eskrima-Arnis, bayangan sebagian orang adalah hanya pelatihan stick fighting...
Kali-Eskrima-Arnis adalah MA yang komplit, memang stick bisa berdiri sendiri sebagai
Panatukan/Pangamot merujuk kepada keahlian tangan
▲Kali-Eskrima-Arnis adalah MA yang komplit, memang stick bisa berdiri sendiri sebagai Impact Weapons Arts, tetapi seseorang butuh skills yang lengkap, dari beladiri bersenjata tumpul maupun tajam, terlebih dalam tangan kosong (kicking, punching, trapping, and grappling) dalam semua jarak, dg keadaan apapun (tangan kosong v senjata, senjata v senjata dll)
▲Sikaran/Pananjakman merefer kepada kicking skills
bentukan stick yang digunakan dalam FMA disebut sebagai olisi atau baston, yang terbuat dari rotan, berdiameter 1.5 - 2.5 cm, sepanjang lengan dari bahu sampai ujung telapak tangan (70 cm)
|