Ahmad Syathibi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
'''Muqim''' adalah bahasa Arab. kata tunggal dari '''Muqim''' itu '''Qoma''' artinya '''Berdiri'''. Kalau istilah di kalangan Para Santri (Pesantren), Muqim itu bisa juga di artikan '''Mendirikan Pesantren'''. |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 41:
=== Pesantren Bojong ===
Diceritakan waktu pertama masuk ke pesantren, oleh guru di pesantren disumpah jikalau tidak mempunyai ilmu sihir. Kemudian beliau melaksanakan sumpahnya tanda tidak memiliki ilmu sihir. Kemudian barulah beliau diterima sebagai murid di pesantren. Makanan yang biasa beliau makan selama di pesantren cukup dengan talas yang dicuilkan kedalam sambel roay, tidak pernah makan yang enak dengan rupa-rupa makanan. Ketika mendapati masalah kitab yang susah difaham, beliau langsung menghadiahi mualifnya dengan makanan dan aurod [[shalawat]]. Hanya dalam waktu 40 hari mondok di Bojong beliau sudah hafal kitab ''Yaqulu (Nazom Maqsud)'', ''Kailany'', ''Amrithy'', ''Alfiyah'', ''Samarqondy'', dan ''Jauhar Maknun''. Keunggulan Pesantren Bojong - Garut adalah para santri yang belajar di pesantren tersebut jika sudah belajar selama dua tahun biasanya akan jadi ''Al-'Alim al-'Allamah''. Mama Gentur menetap di [[Pesantren Bojong]] hanya selama satu tahun hingga akhir bulan [[Sya'ban]], karena disuruh gurunya, [[Syekh Muhammad Adzro'i]] untuk menemani Kiyai Muhammad Rusdi atau Kiyai Rusdi berguru ngaji di [[Pesantren Gudang]], [[Kota Tasikmalaya|Tasikmalaya]] sekarang, yang sudah menetap selama tiga tahun. Kiyai Rusdi merupakan salah satu santri Bojong disaat Mama Gentur mulai mondok di Pesantren Bojong tersebut. Mama Gentur genap 1 tahun di Bojong sedangkan Ajengan [[Muhammad Rusdi]] genap 4 tahun. Dari situ disuruh ngaji ke Mama Syuja'i, Gudang, Tasikmalaya, ditemani oleh Mama Gentur. Ketika Ajengan [[Muhammad Rusdi]] sudah genap dua tahun di Bojong oleh [[Syekh Muhammad Adzro'i]] sudah disuruh muqim sebab sudah 'Allamah, hanya saja ayahnya
=== Pesantren Gudang ===
|