Ahmad Syathibi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tb Failun (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tb Failun (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 42:
 
=== Pesantren Bojong ===
Diceritakan waktu pertama masuk ke pesantren[[Pesantren]], oleh guru di pesantren disumpah jikalau tidak mempunyai ilmu sihir. Kemudian beliau melaksanakan sumpahnya tanda tidak memiliki ilmu sihir. Kemudian barulah beliau diterima sebagai murid di pesantren[[Pesantren]].
Makanan yang biasa beliau makan selama di pesantren cukup dengan talas yang dicuilkan kedalam sambel roay, tidak pernah makan yang enak dengan rupa-rupa makanan. Ketika mendapati masalah kitab yang susah difaham, beliau langsung menghadiahi mualifnya dengan makanan dan aurod [[shalawat]]. Hanya dalam waktu 40 hari mondok di Bojong beliau sudah hafal kitab ''Yaqulu (Nazom Maqsud)'', ''Kailany'', ''Amrithy'', ''Alfiyah'', ''Samarqondy'', dan ''Jauhar Maknun''.
Keunggulan [[Pesantren Bojong]] - [[Garut]] adalah para santri yang belajar di pesantren tersebut jika sudah belajar selama dua tahun biasanya akan jadi ''Al-'Alim al-'Allamah''.
[[Mama Gentur]] menetap di [[Pesantren Bojong]] hanya selama satu tahun hingga akhir bulan [[Sya'ban]], karena disuruh gurunya, yaitu [[Syekh Muhammad Adzro'i]] untuk menemani Kiyai [[Muhammad Rusdi]] atau Kiyai Rusdi berguru ngaji di [[Pesantren Gudang]], - [[Kota Tasikmalaya|Tasikmalaya]] sekarang, yang sudah menetap selama tiga4 tahun.
'''Kiyai Rusdi''' adalah merupakan salah satu santri Bojong disaat [[Mama Gentur]] mulai mondok di [[Pesantren Bojong]] tersebut. MamaKiyai GenturRusdi genap 1 tahun di Bojong sedangkan Ajengan [[Muhammad Rusdi]]sudah genap 43 tahun. Dari situ disuruh ngaji ke Mama Syuja'i, Gudang, Tasikmalaya, ditemani oleh Mama Gentur.
Ketika Ajengan [[Muhammad Rusdi]] sudah genap dua tahun di Bojong juga oleh [[Syekh Muhammad Adzro'i]] sudah disuruh muqim sebab sudah 'Allamah, hanya saja ayahnya dan kakeknya belum mengizinkan.
Sebab menurut kakeknya yaitu [[Syekh Utsman]] berkata kepada [[Syekh Muhammad Adzro'i]] Bojong "ajengan khawatir masih remaja, baru usia 17 tahun entar jadi kiyai nunggul dan takut kasar bahasanya". Kemudian dijawab oleh [[Mama Bojong]] "tidak akan jadi kiyai nunggul mang haji, saya yang bertanggung jawabnya, bahkan santrinya juga putra-putra saya dan santri-santri saya". Kemudian dijawab lagi oleh kakeknya yaitu [[Syekh Utsman]] "ajengan semoga berkenan untuk menambah lagi ilmunya kepada cucuku itu, agar cucuku itu ilmunya semakin bertambah matang, fahamnya semakin bertambah jenius".
Maka kemudian [[Mama Bojong]] bersedia untuk mengajar Kiyai [[Muhammad Rusdi]] lagi.
Ketika Ajengan [[Muhammad Rusdi]] sudah genap 4 tahun di Bojong sedangkan [[Mama Gentur]] sudah genap 1 tahun. Dari situ Kiyai Rusdi disuruh ngaji ke [[Mama Syuja'i]], Gudang, Tasikmalaya, ditemani oleh [[Mama Gentur]].
 
=== Pesantren Gudang ===