Ahmad Syathibi al-Qonturi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Mr Berlinz (bicara | kontrib)
Mr Berlinz (bicara | kontrib)
Baris 337:
 
=== Pesantren di Mesir ===
Setelah sekian lama di Mekkah, kemudian beliau berangkat ke Mesir dengan maksud mau melanjutkan thalab ilmunya. Namun, Ulama Mesir sama berkata, "Sudah tidak ada guru buat Ahmad Syathibi." Hanya ada satu ulama ahli qiro'at Qur'an yang berasal dari Indonesia juga yang bermuqim di Mekkah, yaitu dari Pulau Bawean.
Setelah sekian lama di Mekkah, kemudian
beliau berangkat ke Mesir dengan maksud
mau melanjutkan thalab ilmunya. Namun,
Ulama Mesir sama berkata, "Sudah tidak
ada guru buat Ahmad Syathibi." Hanya ada
satu ulama ahli qiro'at Qur'an yang berasal
dari Indonesia juga yang bermuqim di
Mekkah, yaitu dari Pulau Bawean.
Selanjutnya mereka saling menggurui.
Mama Gentur mengajar ilmu Mantiq, ulama Bawean mengajar ilmu Qiro'at.
Sesudah Mama Gentur mukim di Mekkah selama 3 tahun, kata satu riwayat kemudian ada utusan dari Syekh Muhammad Shoheh, Bunikasih, Cianjur. Amanatnya, "Katakan kepada Syatibi segeralah pulang kemudian mukim di Cianjur, sebab di daerah Pasundan sudah tidak ada lagi yang kuat untuk jadi pemimpin dan tauladan dari pengamalan ilmu yang sebenarnya.<ref>Biografi Mama Ahmad Syathibi Gentur Kaler (bagian dua) http://enha.mwb.im/biografi-mama-ahmad-syathibi-gentur-kale-3.xhtml</ref>
Bawean mengajar ilmu Qiro'at. Sesudah
 
Mama Gentur mukim di Mekkah selama 3
tahun, kata satu riwayat kemudian ada
utusan dari Syekh Muhammad Shoheh,
Bunikasih, Cianjur. Amanatnya, "Katakan
kepada Syatibi segeralah pulang kemudian
mukim di Cianjur, sebab di daerah
Pasundan sudah tidak ada lagi yang kuat
untuk jadi pemimpin dan tauladan dari
pengamalan ilmu yang sebenarnya.
== Pesantren Bunikasih ==
Kemudian Mama Gentur pulang ke Cianjur