Tony Wen: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: di era → pada era (WP:BAHASA)
Baris 1:
'''Tony Wen''' ({{lahirmati|[[Sungailiat]], [[Bangka Belitung]]|26|04|1911|[[Jakarta]]|30|05|1962}}) adalah pejuang [[Indonesia]] keturunan [[Tionghoa]]. Tony Wen merupakan sosok nasional yang sangat digemari ramai. Perawakannya gagah, tampan, penampilannya rapih, tata bahasanya ramah dan teratur mencerminkan latar orang terpelajar ditambah dengan kumis ala [[Errol Flynn]], bintang film [[Hollywood]] yang tenar, dan senyum murah yang menggiurkan. Ia dikenal terutama saat membantu keuangan Indonesia dipada era awal kemerdekaan dengan menyelundupkan candu ke Singapura. Tony Wen atau Boen Kin To, lahir di Sungailiat, Bangka, pada 1911 dari keluarga yang berada. Ayahnya adalah seorang kepala parit ''Bangka Biliton Tin Maatschappij''.<ref name=":0">{{Cite web|url=http://indochinatown.com/obituari/menelusuri-kisah-tony-wen-pejuang-peranakan-tionghoa-asal-bangka/4251|title=Menelusuri Kisah Tony Wen, Pejuang Peranakan Tionghoa Asal Bangka|website=Indochinatown.com|language=en|access-date=2018-12-08}}</ref>
 
== Pendidikan dan Pekerjaan ==
Baris 6:
 
=== Masa Organisasi (Pra-Kemerdekaan dan Revolusi Fisik) ===
Disamping kegemarannya dengan dunia olahraga, ia banyak mengambil peran dalam berbagai organisasi yang terkait. Pada [[Sejarah Nusantara (1942–1945)|masa pendudukan Jepang]], ia bekerja sebagai juru bahasa di kantor urusan Hoa Kiao (Kakyo Hanbu) yang merupakan salah satu bagian pusat intelijen [[Jepang]] (Sambu Beppan).<ref name=":0" /><ref name=":1" /><ref name=":2" /> Menurut Yong Mun Cheong dalam ''The Indonesian Revolution and the Singapore Connection, 1945-1949'' (2003:130), dipada era itu ia bergiat dalam Perserikatan Rakjat dan Boeroeh Tionghoa di Surakarta sebagai manajer bagian olahraga. Setelah Jepang kalah, ia menjadi wakil presiden dalam serikat tersebut.<ref name=":2" /><ref name=":3">{{Cite book|url=https://www.worldcat.org/oclc/54078950|title=The Indonesian revolution and the Singapore connection, 1945-1949|last=Cheong.|first=Yong, Mun|date=2003|publisher=Singapore University Press|isbn=9971692767|location=Singapore|oclc=54078950}}</ref>
 
Setelah Jepang menyerah, ia menghilang dari Jakarta dan menetap di [[Kota Surakarta|Solo]] memimpin Barisan Pemberontak Tionghoa. Kemudian, Ia menjadi pembantu R.P. Suroso dalam membentuk kantor urusan minoritas di [[Kementerian Dalam Negeri|Departemen Dalam Negeri]]. Pada akhir masa perjuangan fisik, Tony Wen menjadi pembantu Mukarto, kepala ''Opium en Zoutregie'', dan ia sering bolak-balik ke Singapura untuk menukar [[candu]] dengan senjata yang diselundupkan ke daerah Republik.