Sutan Muhammad Zain: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
OrophinBot (bicara | kontrib)
Raksasabonga (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
Baris 23:
 
== Kehidupan ==
[[Berkas:St. Moh. Zain.jpg|jmpl|Sutan Muhammad Zain semasa muda]]
Sejak tahun [[1911]], Prof. Sutan Muhammad Zain telah menjadi guru [[Bahasa Melayu]] di Prince Hendrik School, [[Batavia]]. Pada tahun 1923, Zain mendapat beasiswa untuk belajar di Rijksuniversiteit Leiden Belanda, sampai akhirnya menjadi pribumi Indonesia pertama yang memiliki ijazah tertinggi dalam penguasaan [[Bahasa Melayu]] serta diakui di kalangan ilmiah.
 
Baris 35 ⟶ 34:
 
== Keluarga ==
 
[[Berkas:Sutan Muhammad Zain.jpg|ka|jmpl|260px|Prof. Sutan Muhammad Zain bersama istri]]
 
Prof. Sutan Muhammad Zain menikah dengan Siti Murin, dan ia dikaruniai tujuh orang anak dan 15 orang cucu. Di antaraputra-putrinya ialah [[Zairin Zain|Dr. Sutan Zairin Zain]] ([[duta besar]] Indonesia), Sutan Basir Zain (tamat dari Prins Hendriek School di Batavia), Sutan Aziz Zain (mahasiswa kedokteran), Sutan Rustam Zain (salah satu pembentuk laskar Pemuda Republik Indonesia - PRI) [[Yetty Rizali Noor|Drg. Yetty Rizali Noor]] (dekan Fakultas Kedokteran Gigi [[Universitas Trisakti]], ketua umum [[Kongres Wanita Indonesia|Kowani]], anggota [[DPR]]), dan [[Harun Zain|Prof. Drs. Sutan Harun Alrasjid Zain]] (rektor [[Universitas Andalas]], [[Daftar Gubernur Sumatera Barat|gubernur Sumatera Barat]], Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi), Ir. Sutan Maliksyah Zain (insinyur ITB dan Direktur Pantja Niaga di Jepang).