Rutah, Amahai, Maluku Tengah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 31:
 
== Demografi ==
Masyarakat Rutah terdiri dari penduduk asli dan penduduk pendatang. Penduduk asli Rutah semuanya beragama [[Islam]] dan sejak pendiriannya, negeri ini dikategorikan sebagai negeri ''Salam''. Rumah ibadah yang melayani jamaah Muslim di Rutah adalah Masjid Nur Ahmad, yang namanya terinspirasi dari sosok raja Rutah yang pertama, Ahmad Latarissa dan istrinya yang bernama Nurma. Nama Nur Ahmad sendiri artinya adalah "cahaya pujian". Penduduk asli Rutah tergolong sebagai orang Maluku asal Seram dan termasuk ke dalam kategori [[orang Ambon]]. Masyarakat Rutah masih bertalian darah dengan masyarakat di [[Soahuku, Amahai, Maluku Tengah|Soahuku]] maupun [[Amahai, Amahai, Maluku Tengah|Amahai]].<ref name="UB"/>{{sfn|Krisdyatmiko, M. Zainal Anwar, Sg. Yulianto|2013|pp=105}}
 
Data tahun 2015 menunjukkan bahwa Rutah memiliki penduduk sejumlah 2.807 jiwa, dengan kepadatan penduduk 70,18 per km2. Penduduk Rutah adalah yang terbesar nomor tujuh di antara seluruh negeri di Kecamatan Amahai.<ref name="UB">{{cite web |url=https://repository.ub.ac.id/id/eprint/8684/8/BAB%20IV.pdf |title=Gambaran Umum Negeri Rutah|author=<!--Not stated--> |date= |website=ub.ac.id |publisher= |access-date=27 Juni 2024 |quote=}}</ref>